Galang menyesap kopi milik nya dengan asap masih mengepul, kopi panas sesuai dengan hati nya yang juga sedang panas, setelah mendengar penjelasan dari Maudy, hati pria itu Benar benar hancur berantakan, emosi dan kecewa bercampur menjadi satu, adik sepupu Aliya itu masih tidak percaya dengan kenyataan yang baru ia ketahui saat ini
"Sebenarnya gue mau bilang ini dari dulu ke Lo, cuma keberanian gue gak cukup Lang, maaf gue ngasih tau ketika semuanya udah terlanjur rumit" Maudy menunduk dalam dan mengutuk kesalahan nya
"Lo gak perlu minta maaf Dy, gue paham posisi Lo sekarang, dan makasih karena Lo udah berani jujur ke gue, ya walaupun cukup sakit, tapi gue juga harus terima kenyataan kan?" Jelas Galang lalu tersenyum getir
"Maaf Lang, andai aja...."
"Udah, gak usah berandai-andai, gue yakin ini ujian dari Allah untuk bang Zayn dan kak Aliya, dan insya Allah suatu saat nanti mereka bakal balik kayak dulu lagi" sergah Galang
"Aamiin, gue juga berharap gitu, gue gak tega liat mbak Aliya sekarang" Maudy seketika meloloskan air matanya ketika mengingat kembali perjuangan Aliya untuk merebut Zayn dari Melly dan tak pernah lelah mengembalikan ingatan Zayn
"Gue masih butuh informasi dari Lo Dy, dan tolong jangan biarin wanita jalang itu sampe macem macem lagi sama suami kakak gue" pinta Galang lalu memberikan tatapan sendu ke arah Maudy
"Pasti Lang, gue janji bakal selalu ada ngebantu mbak Aliya dan dokter Zayn"
"Makasih banyak ya Dy, pokoknya Lo jangan khawatir dengan semua ancaman dia, suatu hari kita akan buat dia ngerasain apa yang di rasain sama kak Aliya sekarang" Galang berjanji dan menatap penuh yakin pada gadis tomboy di depannya saat ini
"Tenang aja Lang, insya Allah gue gak pernah takut sama ocehan dia, gue yakin suatu hari nanti kebenaran pasti bakal terungkap" jelas Maudy lalu menyesap teh hangat miliknya hingga tandas
"Gue cabut dulu ya, jam istirahat bentar lagi habis, masih ada beberapa operasi yang harus gue ikutin, btw thanks buat traktiran lunch nya lang, ntar kalo gue udah jadi dokter, Lo bisa berobat gratis ke gue sekali"
Galang berdecih kesal "ck, oke gue pegang janji Lo"
"Assalamualaikum" pamit Maudy kepada Galang
"Waalaikumsalam" Galang lantas memberikan senyum simpul nya kepada Maudy sebelum mereka berpisah
"Galang Galang, kenapa gue gak bisa move on dari Lo, bahkan saat gue tau kalo Lo suka sama Melly hati gue masih aja gak bisa berpaling dari Lo, ck, cinta sepihak rasanya emang gak enak banget" Maudy tersenyum kecut saat berjalan meninggalkan Galang dari restoran tempat mereka makan siang
***
Setelah sholat Dzuhur dan makan siang, Aliya bergegas menuju rumah sakit untuk melakukan check up kandungan, ibu hamil satu itu memang sangat rutin untuk melihat kondisi calon bayi dalam perutnya, setiap dua Minggu sekali ia akan pergi menemui dokter Mey untuk berkonsultasi
Dengan langkah pasti Aliya turun dari mobil yang baru di belinya seminggu yang lalu, Aufar menyuruh Aliya untuk membeli mobil karena tidak baik jika Aliya kemana mana harus menggunakan taksi online sementara ia sedang hamil dan tidak di temani terus oleh Aufar
Gadis ber gamis peach itu pun masuk ke ruangan dokter Mey, mereka sebelumnya sudah membuat janji sehingga Aliya tidak perlu mengantri ataupun menunggu dokter Mey selesai memeriksa pasiennya, Aliya melakukan USG dan sempat menitikkan air matanya ketika mendengar dan melihat perkembangan calon bayi yang kini tumbuh dalam rahimnya, betapa bahagianya Aliya jika Zayn saat ini ada di samping nya dan sama sama mendengar detak jantung bayi yang sudah mereka nantikan sejak tiga tahun lalu, namun bayangan itu hanya semu, Zayn bahkan tidak ingat jika ia sudah menikah
KAMU SEDANG MEMBACA
Ku Pesan Cinta Lewat Do'a (Completed)
Spiritual"Kamu udah nikah?" "kalau aku udah nikah atau belum emang ada hubungannya sama kak Zayn?" "Jawabannya simple, kalau kamu belum nikah, ya aku bakal nikahin kamu, tapi kalau udah nikah aku setia nunggu kamu jadi janda" "Jadi kak Zayn sumpahin aku jad...