Selera yang Sama

3.2K 238 9
                                    

Firman menghentikan mobilnya di rumah makan sederhana yang berbentuk sebuah ruko, rumah makan itu kelihatan sangat ramai, terdapat sebuah etalase yang di dalamnya tersedia berbagai macam lauk pauk, mulai dari ikan, ayam, lalapan, tahu, tempe, berbagai jenis sayuran segar

Aliya yang melihat itu sekejap langsung turun dari mobil ia tidak tahan melihat makanan enak disana, dengan semangat nya Aliya langsung mengajak Firman turun dan masuk ke rumah makan yang sangat sederhana itu

pengunjung nya pun terlihat dari kalangan biasa, rata rata kendaraan bermotor saja yang terparkir di sana, sedangkan Aliya satu satunya pelanggan yang membawa mobil

Saat masuk ke rumah makan Padang itu, aroma rendang sangat menyengat penciuman Aliya, tidak hanya rendang, gulai, opor semuanya tersedia di sana, sungguh membuat Aliya semakin tidak tahan, sejak tadi ia berusaha bersikap tenang di hadapan Firman, ia tidak ingin melihatkan sikap rakusnya ketika bertemu makanan

Firman dan Aliya duduk di kursi yang paling dekat dengan kipas angin, sengaja Firman mengajak Aliya duduk di sana karena ia sejak tadi merasa kepanasan, maklum saja rumah makan tersebut sangat minimalis dan pendingin nya hanya kipas angin yang tergantung di langit langit

"Kamu udah sering ke sini man?" Tanya Aliya sambil menarik kursi plastik putih dan kemudian duduk di sana

"Sering sih enggak Bu, kalau gak salah baru dua kali saya ke sini, maaf kalau ibu gak nyaman soal nya cuma rumah makan ini aja yang saya tau di Tasik" Firman merasa tidak enak karena membawa bos nya itu makan di tempat yang tidak selevel dengannya

"Enggak lah, saya juga gak masalah kalau makan di warteg gini dan sebelum kita turun dari mobil tadi, saya udah salah fokus sama makanan yang di etalase itu, kelihatan nya enak banget" jawab Aliya begitu antusias sembari mengambil tisu yang ada di atas meja untuk membersihkan tangannya

"Kalau soal rasa jangan di tanya Bu, rumah makan ini walaupun kelihatannya gak seberapa tapi rasanya boleh di adu sama hotel bintang lima, selain itu harga nya juga murah meriah Bu, gak rugi deh kalau makan di sini" mendengar penjelasan Firman, mata Aliya semakin berbinar binar ia sudah tidak sabar melahap makanan yang ada di rumah makan itu

Firman memanggil pelayan yang sejak tadi duduk di samping etalase sambil memegang kipas rotan, sepertinya pelayan itu sedang kepanasan, mendengar panggilan dari Firman, pelayan tersebut segera meletakkan kipas rotan tersebut dan mengambil buku menu yang ada di atas meja

"Mau makan apa pak, Bu?" Tanya pelayan itu sambil menaruh buku menu di atas meja Aliya dan firman

"Rendang ayam dan telur balado"
entah ada angin apa, Aliya dan Firman serentak menyebutkan dua makanan tersebut, Aliya tersenyum kikuk begitu juga dengan firman, sementara pelayan hanya diam dan langsung mencatat pesanan mereka

"Minum nya?" Tanya pelayan itu kembali

"Es jeruk" Aliya menjawab dengan cepat

"Kali ini kita gak sama Bu, mas saya minumnya es teh aja" jawab Firman sambil tersenyum simpul pada pelayan itu

Setelah mencatat semua pesanan, pelayan itu pun pergi dan menyiapkan pesanan Aliya dan Firman

"Ibu suka rendang sama telur balado juga?" Tanya firman penasaran

"Makanan Favorit saya dari dulu, kalau lagi di rumah makan Padang pasti makannya itu, saya juga gak tau kalau sama suka makanan itu"

"Iya Bu, saya juga tadi gak nyangka kalau ibu pesan itu, dan telur balado di sini sambel nya juara loh Bu, enak banget" puji Firman pada masakan rumah makan tersebut

Setelah berbincang-bincang cukup lama, akhirnya makanan yang di pesan pun datang, Aliya yang memang sudah sangat kelaparan tanpa basa basi langsung melahap makanannya tersebut setelah membaca doa

Firman hanya tertawa geli melihat tingkah laku bos nya itu saat sedang makan, berbeda 180 derajat dari Aliya yang cool, santai dan tegas, di hadapannya saat ini adalah Aliya yang lucu, rakus, dan menggemaskan

"Wah ibu laper banget ya?, semangat banget makannya" tanya Firman sambil tertawa kekeh

Aliya tersedak mendengar pertanyaan Firman tersebut

"Uhuk uhukk uhukk, ma maaf ya man, saya memang kelaparan dari tadi" jawab Aliya sambil menepuk dada nya yang sedikit sesak karena tersedak dengan sigap Firman memberikan es jeruk ke Aliya

"Iya bu, gak perlu minta maaf, saya cuma semangat aja liat ibu makan nya lahap banget" ucap Firman sambil memberikan gelas es jeruk itu pada Aliya

"Kamu gak lapar emang?" Aliya masih melahap makanannya

"Awalnya sih gak laper tapi liat ibu makannya lahap banget jadi saya ikut laper juga" jawab Firman sembari menyuapkan nasi di mulut nya

"Yaudah di habisin man, sayang nanti mubazir makanannya"

Firman dan Aliya menghabiskan semua makanan yang di pesan tadi, licin tidak ada tersisa, Aliya juga sempat memesan tiga bungkus menu serupa yang akan ia berikan pada orang di rumahnya, Aufar, Bu Darmi dan mang Asep

Dengan perut kenyang mereka melanjutkan perjalanan pulang ke Bandung, sungguh ini adalah hari yang menyenangkan untuk Firman, banyak hal yang baru dia tau tentang Aliya, kepribadian nya yang bertolak belakang ketika sedang bekerja dan tidak, makanan kesukaan nya dan kesederhanaan nya, Itu semua membuat Firman semakin kagum pada bos Gadis manis itu

Jam menunjukkan pukul 17:00, Aliya dan Firman sudah sampai di Bandung, setelah dari Tasikmalaya mereka langsung ke kantor, Aliya masuk ke ruang kerjanya untuk mengambil beberapa berkas yang harus di tanda tangani, sementara Firman izin pulang lebih dulu karena ada beberapa urusan yang masih harus ia selesaikan

***

Udara pagi di hari Minggu memang sangat segar, hari ini semua aktivitas setiap hari akan berhenti sejenak, mulai dari sekolah, kantor, dan sebagainya, orang orang yang sibuk bekerja pun akan menggunakan hari ini untuk beristirahat ataupun keluar bersama keluarga untuk mencari hiburan

Hari ini Aliya, Fadil dan Vanya akan berjumpa dan berkumpul di sebuah cafe, sudah lama ketiga sahabat itu tidak berjumpa satu sama lain, setelah wisuda Aliya dan Vanya hanya berkomunikasi lewat handphone, sementara Fadil sibuk dengan proyek nya sebagai seorang arsitek muda

Jam 10 pagi Aliya berangkat dari rumah menuju sebuah cafe yang letaknya tidak jauh dari kantor nya, saat sampai di sana ternyata Fadil dan Vanya sudah menunggu di sebuah meja yang tidak jauh dari meja kasir

"Assalamualaikum" ucap aliya menghentikan percakapan dua sahabat nya itu

"Waalaikumsalam" jawab Fadil dan Vanya serentak

"Duduk Al, kamu mau pesan makan apa, biar aku pesenin ya?" Tanya Fadil pada calon istrinya itu

"Eumm, Al mau burger sama cappucino dingin aja mas" jawab Aliya sembari membuka handphone dari dalam tasnya

Dengan sigap Fadil langsung memanggil pelayan cafe tersebut dan meminta pesanan makanan yang di katakan Aliya tadi

"Vanya kangen banget sama Al, habis wisuda kita gak pernah ketemu lagi" Vanya memeluk Aliya dengan hangat

"Al juga kangen banget sama Vanya, apalagi sekarang Vanya harus pulang balik Manado,jadi kita jarang ngumpul lagi"

Kembali kedua sahabat baik itu saling berpelukan, Fadil hanya tersenyum tipis melihat tingkah mereka, sesekali Fadil bermain mata dengan Vanya, ada sesuatu yang mereka sembunyikan dari Aliya

sedangkan Aliya, gadis polos itu tidak tahu sama sekali apa yang terjadi antara calon suami dan sahabat dekatnya itu









Ada yang seleranya sama dengan Aliya dan firman?
Kalau ada, boleh sekalian koment deh, kasih vote juga gak papa hehehe

Missjuni❤️

Ku Pesan Cinta Lewat Do'a (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang