Pagi mentari menyapa seluruh manusia, gerombolan burung walet yang terbang melewati langit cerah pun menambah indah suasana pagi ini
Hari ini Aliya ke kantor seperti biasanya, para staf dan pegawai tidak pernah lupa memberikan senyum dan sapaan kepada bos muda mereka tersebut
begitu juga dengan Firman yang sejak pagi memang selalu menunggu Aliya lewat di depan ruangannya
Semua berjalan seperti biasanya, pagi ini Aliya di sibukkan dengan beberapa proyek baru, ia mulai membuat laporan dan proposal untuk proyek tersebut, rencana nya proyek ini akan ia ajukan ke kantor pusat, yakni kantor yang di pegang oleh Aufar
Suara mobil memasuki lobi kantor, satpam segera membukakan pintu mobil milik Aufar, entah kenapa ia saat ini sangat rindu pada adiknya, memang beberapa hari yang lalu Aufar berangkat ke Singapura untuk meeting bersama klien penting nya
Sudah empat hari ia meninggalkan Aliya bersama Bu Darmi di rumah, akhirnya pria itu memutuskan untuk ke kantor Aliya, sekaligus mengecek kondisi perusahaan adiknya tersebut
Para staf dan pegawai pun sedikit terkejut dengan kedatangan Aufar, mereka hanya menunduk ketika Aufar masuk, hanya beberapa orang saja yang berani menyapanya
Tanpa basa basi ia langsung masuk ke ruangan Aliya, Firman pun tidak sadar dengan kedatangan Aufar, ia terus saja sibuk dengan layar komputernya saat ini
"Assalamualaikum ya" Aufar masuk tanpa mengetuk pintu ruang kerja adiknya
"Waalaikumsalama, eh Abang udah pulang" Aliya langsung menjawab salam dan menghampiri Aufar lalu mencium punggung tangan abangnya
"Udah, tadi jam 8 Abang landing dan tiba tiba keingat kamu, habis pulang ke rumah Abang ke kantor sebentar baru Abang ke sini, gak papa kan?" Tanya Aufar, kemudian duduk di sofa yang ada di ruang kerja Aliya
"Ngomong apa sih? Lebay deh bang, ini tu kantor Abang juga, ngapain pake nanya boleh atau nggak, kalo nggak boleh mungkin satpam di luar udah depak Abang duluan sebelum masuk ke sini, ada ada aja, yaudah mau teh atau kopi?"
"Eh kok malah nyolot sih, kan Abang cuma becanda loh, buatin Abang teh aja deh, gerah banget tadi di jalan macet" ucap Aufar sambil melonggarkan dasi dan membuka jas nya
"Bentar Liya telpon OB nya dulu" Aliya mengambil telpon kantor dan meminta OB membawakan secangkir teh ke ruangannya
Sementara itu Firman yang juga merasa haus kemudian ke dapur untuk membuat kopi, sejak tadi pagi ia masih mengantuk Karena begadang menyelesaikan laporan untuk kegiatan operasi perusahaan Minggu ini
Saat di dapur OB membuat teh untuk Aliya, kemudian Firman pun menanyakan teh itu untuk siapa, tanpa basa basi OB mengatakan Teh yang di buatnya ini untuk Bos Aliya
Firman pun berniat untuk membawakan teh nya langsung ke ruangan Aliya agar ia bisa melihat wajah manis itu dan juga menjalankan kewajibannya sebagai sekretaris yang harus membantu bos nya
Dengan semangat pria jangkung itu membawa dua cangkir dari dapur yang berisi teh dan kopi itu, ia meletakkan kopi di atas mejanya dan kemudian masuk ke ruangan Aliya
Saat di ruangan Aliya ternyata Aufar yang sedang lelah dari perjalanan sedang menyenderkan kepalanya di bahu Aliya sembari duduk di sofa, sedangkan mata Aliya fokus pada layar tv yang ada di ruangannya, sesekali ia mengusap lembut rambut hitam milik abangnya tersebut
Aliya sejenak ingin menemani Aufar yang sedang kelelahan dari luar negeri, tidak ada tempat ia bersandar kecuali pada Aliya
"Bu ini teh nya saya..." Firman membuka pintu dan masuk ke ruangan Aliya, matanya langsung tertuju ke sofa dimana Aufar sedang tertidur lelap di bahu sang adik
KAMU SEDANG MEMBACA
Ku Pesan Cinta Lewat Do'a (Completed)
Spiritual"Kamu udah nikah?" "kalau aku udah nikah atau belum emang ada hubungannya sama kak Zayn?" "Jawabannya simple, kalau kamu belum nikah, ya aku bakal nikahin kamu, tapi kalau udah nikah aku setia nunggu kamu jadi janda" "Jadi kak Zayn sumpahin aku jad...