I'am Sorry Al

2.4K 140 0
                                    

Langit biru sejak tadi pagi sudah pamit untuk undur diri, kemudian berganti dengan teriknya sinar sang Surya yang sanggup mendidihkan aspal di pejalanan, hari demi hari berlalu, waktu semakin gencar untuk berganti, seiring dengan sore hari yang mulai menepikan rona senja nya, dan akhirnya rona itu pun sirna tergantikan dengan anggunnya rembulan yang memancar di gelapnya malam

Sunyi dan sepi ....

Seorang wanita tengah bersenandung lembut, ia di temani dedaunan dan rerumput hijau nan segar yang menjalar indah di pekarangannya, tak tinggal pula semerbak wangi bunga dengan berbagai variasi warna turut andil dalam mengambil hati sang empu, pikirannya sedikit lebih tenang, rasa khawatir bercampur takut kini bersemayam di hati Aliya, pasal nya sejak tadi sore Zayn tidak memberikan kabar tentang dirinya sama sekali, Dokter sekaligus suami Aliya itu sudah berjanji jika malam ini mereka akan nonton Film comedy terbaru bersama di kamar mereka

Sejak tadi Aliya berusaha untuk berhusnudzan dengan suaminya itu, mungkin sekarang Zayn tengah menangani operasi mendadak atau ada pasien yang saat ini tengah berada dalam pengawasan ekstra darinya, tapi kenapa Zayn tidak mengabari Aliya lebih dulu, kenapa harus dirinya yang menelfon, dan satu hal lagi yang membuat Aliya tidak bisa berpikiran jernih, Erwin mengatakan kalau Zayn malam ini tidak mendapatkan jadwal shift malam, bahkan ia sudah pulang sejak jam sembilan tadi, dan sekarang tiga puluh menit lagi jam 12 malam, pria itu belum menampakkan batang hidungnya sama sekali

Aliya cemass!!!

"Ya Allah kamu kemana sih kak?, Di telfon malah gak aktif!!" Gerutu Aliya, gadis itu berjalan mondar mandir tak tentu arah di teras belakang rumah mereka, bahkan untuk menyambut sang suami di depan pintu saja ia tidak berani, pasalnya malam sudah sangat larut, dan komplek rumah mereka juga rawan dengan rampok, itulah sebabnya Aliya tidak berani dan sangat takut sendirian di rumah

Gadis itu kemudian beranjak dan merebahkan tubuh nya di sofa sambil menonton tv, matanya tidak bisa terlelap, pikiran gadis itu melayang kemana mana, dimana Zayn, bagaimana kondisinya, apa yang sedang ia lakukan, sedang bersama siapa dia, pertanyaan itu bagaikan soal fisika tersulit yang tidak bisa Aliya pecahkan saat olimpiade

Aliya akhirnya menyerah, ia tidak bisa lagi menunggu dan menyambut Zayn, dengan langkah gontai Aliya melangkah kaki ke kamar, gadis itu sangat sedih dan kecewa dengan Zayn, benar benar kecewa!!

Setelah sholat isya tadi, ia sudah berdandan sangat cantik dan sudah bersiap untuk menghabiskan malam yang penuh dengan keseruan dengan suaminya, harapannya hancur, bahkan sebelum di mulai, matanya kini tidak bisa berkompromi lagi, air mata jatuh dari iris hitam itu, Aliya menangis sesenggukan hingga tanpa sadar ia terlelap

Suara deru mobil Zayn masuk ke dalam parkiran, dan itu membuat Aliya bangun dari tidurnya, matanya sembap dan penampilannya pun sudah tidak secantik tadi, make up yang terpoles di wajah cantiknya pun kini sudah luntur karena menangis, Aliya duduk berselonjor di atas kasur, ini saatnya ia mengintoregasi Zayn, Aliya benar benar kesal pada suaminya

Pintu terbuka dan menampakkan Zayn yang masih terbalut dengan jas dokter, pria bertubuh jangkung itu tersenyum ramah kepada istrinya namun Aliya membalasnya dengan tatapan tajam, Zayn berjalan dan mendekati Aliya di atas kasur, sementara Aliya sudah siap meluapkan kejengkelannya yang sudah ia tahan sejak jadi

"Maaf sayang, aku tadi ada urusan sebentar" ucap Zayn enteng sembari mengelus lembut puncak kepala Aliya

SEBENTAR !!!

Sebentar katanya

Aliya lalu tersenyum kecut, apa menunggu hampir 3 jam itu sebentar menurut Zayn, di tambah lagi dengan perasaan cemas dan was was, Zayn hanya mengucapkan kata sesimple itu kepada Aliya, apa dia tidak memikirkan bagaimana perasaan Aliya, janji untuk malam ini Zayn juga lupa, benar benar keterlaluan

Ku Pesan Cinta Lewat Do'a (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang