5 tahun yang lalu.
"Mama kenapa nangis??"
Anak laki-laki berusia 14 tahun itu ikut sedih begitu melihat ibunya yang menghampiri dirinya saat tengah bermain di halaman rumah, dengan membawa koper besar dan air mata yang terus mengalir.
"Mama dipukul papa lagi yaa??"
Perempuan itu hanya bisa tersenyum dan mengelus kepala putranya itu dan menggeleng pelan.
"Mama bohong! Itu wajah mama memar..."
"Z-zean, kalo udah b-besar nanti m-mau jadi a-apa?" Sang ibu bertanya dengan terbata-bata berusaha menghibur putranya yang masih duduk di bangku kelas 7 SMP.
Itu Zean, dia harus melihat setiap saat luka di tubuh mamahnya akibat kemarahan dari sang ayah.
"Mau jadi pengacara hebat kayak mamah, Zean mau hebat kayak mamah." Jawab Zean.
"K-Kalo gitu, Zean harus jadi orang pintar yaa. Pergilah ikut tinggal dengan kakek dan nenekmu, hiduplah menjadi bagian dari keluarga Genandra. Mama jamin kamu bakal aman dengan keluarga mama, jangan pernah ikut dengan ayahmu."
"KARINA!!!"
Perempuan itu langsung dengan cepat memeluk Zean dan menangis sesenggukan, dia harus melepaskan putra kesayangannya saat ini juga demi keselamatan dirinya sebut saja dia egois tapi dia tidak tahan dengan ini semua.
"Ingat pesan mama, bentar lagi om Argan jemput kamu pokoknya kamu harus ikut om Argan!"
"Kenapa mah? Zean gak mauu, Zean mau sama papah ajaa kalo gitu."
"KARINAA! SEKALI KAMU MELANGKAH KELUAR DARI RUMAH INI? ZEAN TIDAK AKAN PERNAH MELIHAT WAJAHMU LAGI!" Teriakan itu berhasil membuat Karina dengan Zean kaget.
Karina langsung memasuki mobil miliknya dan meninggalkan Zean sendirian di halaman, Zean saat itu hanya bisa mengejar mobil mamanya dan menangis histeris.
"ZEAN!"
Sang ayah berlari menghampiri putranya itu dan memeluknya, dia menatap mobil Karina yang telah jauh dari rumah.
•••
Vanya membawa tumpukan buku paket untuk dibawa ke kelas, dengan jumlah yang cukup banyak membuatnya kewalahan.
BRAKK!!!
"LO GAK LIAT GUE BAWA BUKU APA?!"
Buku paket itu berhamburan di lantai, dengan perasaan kesal Vanya terpaksa kembali memunguti buku buku yang berjatuhan tanpa melihat orang yang menabraknya dengan sengaja.
"Awwh..." Ringis Vanya saat tau tangannya diinjak sengaja, dia mendongak mendapati Zean yang memasang tatapan dingin itu masih menginjak tangan Vanya.
"Z-Zean, sakit..." Rintih Vanya yang terus memukul kaki Zean, seakan tidak mendengar rintihan Vanya. Zean memperkuat injakannya itu masih menatap tajam ke arah Vanya.
"A-ARGH..."
Vanya mendorong Zean dengan sekuat tenaga, langsung meniup tangannya yang memerah bahkan terasa nyeri setelah diinjak Zean.

KAMU SEDANG MEMBACA
VANZEAN
FanfictionLahir di keluarga yang memiliki uang banyak bukan berarti hidupnya sempurna dan itu yang dialami oleh Zhevanya Genandra yang dipertemukan oleh Zean Astara Pratama karna kebencian di masa lalu yang dilakukan oleh orangtua mereka. "Membenci itu selalu...