Kini Zean memilih nongkrong dengan teman-temannya di warmindo milik mpok Sinta, jangan salah meskipun Zean pindahan dari Singapura bukan berarti dia tidak memiliki teman.
Zean sempat bersekolah di Indonesia selama SMP dan berteman dekat dengan keempat temannya yang kini ikut nongkrong di warmindo.
"Zean, gratis kan neh?" Tanya salah satu temannya itu yang dibalas anggukan dari Zean.
"Sih Raka kok jarang ikut ngumpul?"
Zean terkekeh, "ngapain lo cariin dia lek? lo gak kangen sama gue? tapi kangen sama Raka gitu?" Ucapnya.
Alexander Graham, salah satu teman Zean yang paling akrab dengannya dipanggil Alek oleh teman temannya itu khususnya Zean yang membuat nama panggilan itu.
"Kan Raka kadang ikut nimbrung, aelah sensi amat lo! cemburu lo?" Ucap Alex.
Zean melirik ke arah sebelahnya dan kembali tersenyum melihat temannya itu makan dengan lahap, lantas Zean merangkul pundak nya.
"Laper yaa pak Devan?" Goda Zean.
Devan Abraham, hobinya makan banyak tapi badan tetap kurus, sering buat Zean tertawa lepas.
"Iya njir, gue kagak makan dari pagi tadi."
Zean mengingat temannya ini "gue baru ingat, lo kan satu sekolah sama gue bego! terus kok tadi gak ada di sekolah?" Tanyanya dengan bingung.
Devan hanya tersenyum, "bokap gue sakit jadi gue harus kerja di bengkel buat beli obat, obatnya habis yan." Ujarnya.
Zean mengerti tentang keluarga Devan yang tergolong kurang mampu, tapi hal itu bukan jadi alasan Zean menjauhinya justru Zean paling sayang dengan Devan karna dari di antara mereka semua Devan ini paling dewasa dan penurut.
"Sih devan sama sih kepin noh yang satu sekolah sama elo, kalo devan itu bukan bolos tapi anaknya emang rajin bantu orangtua beda sama sih ono nohh!" Ucap Alex yang menunjuk ke arah pria yang sibuk bermain game sesekali melirik ke arah Alex.
"Kepin kepinn, pake v bukan p!"
Kevin Wijaya, hobinya main game, paling sering debat mulut dengan Alex perkara hal kecil doang.
"Berisik lo berdua!"
Sahutan itu berasal dari pria yang duduk di sebelah Zean tengah mengerjakan tugas, meski nongkrong tetap tugas sekolah itu utama baginya.
"Galak bener bang Bagas takut dehh, iya deh kan habis olimpiade." Ucap Zean.
Bagas Saputra, di antara mereka cuman Bagas yang pintar bahkan dia sering ikut olimpiade buat mewakili sekolah.
"Gue pindah dah 2 hari tapi gue gak ada liat kalian di sekolah, rasanya gak punya temen gue." Ujar Zean, mengingat Bagas juga satu sekolah dengannya.
Dari mereka berlima hanya Alex yang beda sekolah bahkan dari SMP, disaat teman- temannya anak SMA? Alex sendiri anak SMK jurusan teknik mesin.
"Harusnya lo pindah di sekolah gue yan." Ucap Alex.
"Lah ngapain ke sekolahan elu? Kan dia sendiri dah punya sekolahan." Jawab Kevin.
KAMU SEDANG MEMBACA
VANZEAN
FanfictionLahir di keluarga yang memiliki uang banyak bukan berarti hidupnya sempurna dan itu yang dialami oleh Zhevanya Genandra yang dipertemukan oleh Zean Astara Pratama karna kebencian di masa lalu yang dilakukan oleh orangtua mereka. "Membenci itu selalu...
