• 19

311 19 0
                                    

    Zean tengah bermain hp di ruang tengah sembari menonton tv, kebiasaan dari dulu kalo nonton tv pasti sambil main hp. Zean membaca chat di grup sesekali terkekeh, alhasil ikut balas juga.

Bagas emang tempatnya menggosip, apalagi berita hangat di sekolah pasti Bagas duluan yang tau

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Bagas emang tempatnya menggosip, apalagi berita hangat di sekolah pasti Bagas duluan yang tau. Setelah itu diceritain di tongkrongan kalau gak di grup chat, apalagi sama Kevin udah pasti lebih jelas berita pergosipan.

Zean mematikan tv dan beranjak ke kamar untuk tidur, tak lupa juga mematikan lampu di ruang tengah itu.

"Vanyaa,nyaaaa...." Panggil Zean begitu memasuki kamarnya, bisa dilihat kamar yang sebelumnya suram kini berwarna-warni karna boneka milik Vanya.

"Iyaa?" Sahut Vanya dari kamar mandi, Zean menghela nafas karna lagi-lagi Vanya mandi malam. Menurut Zean, mandi malam itu gak sehat apalagi jam 9 gini rasanya cari penyakit aja.

Selesai dari mandi, terlihat Vanya keluar dengan handuk yang melilit di kepalanya dan baju tidur warna hitam. Tangan Zean terulur mengambil hairdryer di atas meja dan menarik tangan Vanya lebih dulu untuk duduk di atas karpet bawah kasur.

"Perlu gue kunci itu kamar mandi supaya lo gak mandi malam?" Ucap Zean.

"Udah biasa Zean." Jawab Vanya.

"Iya terus aja bawa kebiasaan jelek lo, besok-besok kalo lo masih mandi malem? gue suruh lo berendam di kolam ikan lele." Omel Zean.

Semenjak mereka tinggal bersama, Vanya selalu dapat omelan dari Zean bahkan lebih cerewet Zean daripada Vanya. Karna hal itu Vanya hanya bisa ngalah, soalnya kalau berdebat sama Zean bakal habisin tenaga dan pikiran jadi mending diam aja.

"Zeann, sebenarnya kamu risih gak sih kalo gaya bicaraku kayak gini ke kamu?" Tanya Vanya dengan tiba-tiba.

Zean menggulung kabel hairdryer setelah selesai mengeringkan rambut basah Vanya, menaruhnya kembali di atas meja.

"Pasti kamu berat yaa, soalnya aku kan manja, apa-apa harus dituruti." Ucap Vanya kembali.

Zean termenung sejenak, semenjak menikah dengan Vanya rasanya itu nyaman. Zean selalu mendapat perhatian tulus dari Vanya, bahkan Vanya lebih sering meluangkan waktunya untuk Zean padahal Zean masih sering keluyuran gak jelas, Vanya selalu sabar menghadapi sikap emosi Zean. Pernah sewaktu Zean marah di chat bahkan ngirim pesan suara berisi kata-kata kasar karna Vanya tidak sengaja menelponnya padahal lagi main game di bengkel Alex, saat pulang kerumah Zean langsung mendapati Vanya yang nangis sesenggukan dan terus menerus meminta maaf.

"Sini, duduk." Pinta Zean yang menepuk sebelah paha nya.

Vanya langsung duduk di pangkuan Zean, mengalungkan tangannya di leher Zean dan menatap Zean dengan intens lalu memeluknya.

VANZEANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang