Zean tengah merokok di atas rooftop sekolah sembari melihat pemandangan sekolah dari atas memang terlihat indah, hukuman skorsing nya udah berakhir jadi dia kembali masuk sekolah seperti biasa.
"Zeann, ngapain???"
Zean menoleh mendapati Vanya yang datang dengan buku dan headphone di tangannya, rambut yang digerai makin membuat Vanya terlihat lucu karna biasanya rambut dia diikat.
"Ihh ngerokok lagi??" Tanya Vanya begitu melihat rokok di tangan Zean.
Zean tidak peduli dengan pertanyaan Vanya dan kembali menghisap rokoknya, sementara Vanya duduk di kursi panjang dan memasang headphone untuk mendengar musik sembari membaca buku.
Zean melihat itu, kebiasaan Vanya yang membaca buku sambil mendengar musik itu aneh karna untuk Zean sendiri susah belajar sambil dengar musik.
Zean ikut duduk di sebelah Vanya dan mematikan rokoknya yang masih sisa setengah karna Vanya sama sekali gak suka asap rokok, terlebih dia punya asma.
Zean melihat ke arah Vanya yang menyanyi dengan mata yang masih membaca buku. Zean melepas karet hitam dari pergelangan tangannya dan terulur mengikat rambut Vanya dari belakang karna sedikit berantakan akibat terpaan angin.
Vanya membiarkan Zean mengikat rambutnya sementara dia masih menyanyikan lirik lagu yang didengar melalui headphone nya.
So it's gonna be forever
Or it's gonna go down in flames
You can tell me when it's over, mm
If the high was worth the pain
Got a long list of ex-lovers
They'll tell you I'm insane
'Cause you know I love the players
And you love the gameSuara Vanya ternyata bagus menurut Zean, baru kali ini mendengar secara langsung dia menyanyi. Alex pernah cerita kalau suara Vanya itu bagus apalagi saat menyanyi dan berbicara di depan umum.
"Bagus juga suara lo, gue suka dengernya." Puji Zean, mendengar itu Vanya langsung terkekeh dan melepas headphonenya.
"Is that my first compliment from you?" Balas Vanya ditengah kekehannya.
Zean ikut terkekeh lantas menarik pelan tubuh Vanya untuk dirangkulnya, "lo suka apa Van??" Tanya Zean.
"Gue denger dari mamah kalo lo inisiatif buat nanyain tentang kesukaan gue, jadi gue tanya balik lo suka apaa??" Lanjutnya.
Vanya awalnya tersenyum begitu mendengar pertanyaan Zean, tapi setelah mendengar lanjutan ucapannya itu ternyata Zean bertanya hanya karna diberitahu Karina tentang inisiatif Vanya yang ingin tau kesukaan Zean. Bukan inisiatif dari diri Zean sendiri, toh kalo emang inisiatif udah pasti jauh dari sebelum Vanya yang mencari tau kesukaan Zean.
"Ohh..."
"Aku suka nya kamu." Jawab Vanya dengan simpel namun berhasil mengundang tawa Zean.
Setelah menjawab itu, Vanya merapikan buku dan headphone nya. Beranjak dari kursi, "gak perlu tau aku suka apa, makasih udah nanya." Ucap Vanya yang langsung meninggalkan Zean sendirian.
"Van?? apaan sih?!" Kesal Zean sedikit berteriak karna Vanya telah masuk ke dalam.
•••

KAMU SEDANG MEMBACA
VANZEAN
FanfictionLahir di keluarga yang memiliki uang banyak bukan berarti hidupnya sempurna dan itu yang dialami oleh Zhevanya Genandra yang dipertemukan oleh Zean Astara Pratama karna kebencian di masa lalu yang dilakukan oleh orangtua mereka. "Membenci itu selalu...