• 17

286 19 0
                                    

     Saat ini seluruh murid dikumpulkan di aula untuk informasi terbaru, seperti biasa Vanya berbaris di belakang sebelah Adel. Matanya langsung tertuju ke arah Zean yang berdiri tegap di depan, dia menoleh begitu mendapati adek kelas yang memuji ketampanan Zean.

"Heh!! Bisa diam gak lo pada!" Tegur Vanya pada adek kelas yang langsung terdiam dan menunduk, takut mendengar teguran Vanya apalagi yang menegur mereka bukan orang sembarangan.

"Gak pernah liat orang ganteng?" Celetuk Adel.

Adel bisa ikut merasakan kekesalan Vanya karna sewaktu dia menyukai kakak kelas alumni kemarin, seluruh murid memuji ketampanan kakel itu bahkan tergila-gila sontak saja langsung dapat semburan pedas dari mulut Adel.

Ketua yayasan berjalan ke atas podium, raut senyum nya itu membuat orang di sekelilingnya bahagia termasuk murid-murid disitu.

"Semangat pagi anak-anakku, setelah guru kurikulum memberikan informasi tadi mengenai ujian akhir sekolah yang akan datang sebentar lagi kini saatnya saya memanggil dua anak yang baru saja berhasil membawa SMA NAWASENA ke tingkat nasional dengan memenangkan olimpiade biologi juara 1."

Rendi tersenyum begitu memanggil putranya yang namanya tertulis di kertas sebagai pemenang olimpiade, "Zean Astara Pratama 12 IPA 1, Ara Putri Yudhistira 12 IPA 2." Panggilnya.

Seluruh murid bertepuk tangan keras apalagi Bagas, Devan dan Kevin. Vanya ingin berteriak seperti kemenangan Adel dan Bagas tapi niat itu diurungkan karna partner olimpiade Zean tak lain Ara.

Vanya hanya bertepuk tangan kecil dan tersenyum melihat Zean yang disambut pelukan hangat dari papahnya.

"Papah bangga sama kamu." Bisik Rendi pada putra nya yang tengah memegang piagam dan buket bunga dihiasi coklat tak lupa medali di lehernya.

"Makasih pah." Balas Zean.

Zean dengan Ara menuruni podium dan mendapat ucapan selamat dari seluruh murid bahkan dari mereka mengatakan Zean dengan Ara adalah pasangan serasi dari segi apapun.

"Wihhh pasangan biologi kah ini namanya??" Goda Devan begitu Ara dan Zean berjalan ke arah mereka.

"Kakk Zean, boleh minta foto gak??" Adek kelas cewek-cewek khususnya kelas 11 mengantre untuk mendapatkan foto dari Zean.

Zean hanya mengangguk tanpa menolak, "bareng kak Ara dong!!!" Ucap mereka dengan kompak, Ara langsung tersenyum.

"Van, lo gak minta foto sama Zean? Mumpung ada gue bisa nih gue jadi fotografer." Ucap Adel yang melihat segerombolan murid meminta foto bareng Zean dan Ara.

Vanya menggeleng, "gue diluar sekolah juga bisa foto sama dia." Ucapnya.

Rendi mencari Zean setelah mendapat ucapan selamat dari guru-guru, dia melihat Vanya yang hanya diam menatapi Zean foto bersama murid lainnya.

"Ayok foto!" Rendi langsung merangkul ponakan nya itu, sontak saja Vanya sedikit kaget dan langsung mengangguk.

Saat ketua yayasan ikut menghampiri Zean, murid-murid langsung mundur dari kerumunan. Begitu pun Zean yang menatap intens ke arah Vanya.

"Permisi, Bagas! Fotoin dulu Om sama Vanya, Zean." Ucap Rendi yang mengeluarkan handphonenya dari kantong jas dan memberikannya ke Bagas yang diancungi jempol.

VANZEANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang