• 12

283 14 0
                                    

      Zean berada di ruangan bawah tanah, ruangan ini dipenuhi dengan beberapa barang milik mamahnya dan lukisan karya mamahnya.

Karina sangat suka melukis, sayangnya impiannya untuk menjadi pelukis harus terhenti karna sang ayah tidak setuju dengan impiannya.

"Kenapa barang mamah ditaro di ruang bawah tanah sih?" Tanya Zean dengan bingung, lantas dia membuka kain putih yang menutupi sofa dan barang-barang disitu.

Saat membuka laci meja terdapat surat yang tertulis untuknya, perlahan Zean membukanya untuk dibaca.

Teruntuk putraku Zean Astara Pratama.

Putra kebanggaan ku, anakku yang paling ku sayang, mamah menulis surat ini malam hari sebelum besoknya mamah harus meninggalkan kamu...

Zean, kelak kamu membaca surat ini? Percayalah, mamah selalu berdoa untuk kebahagiaan mu... Mamah pergi karna mamah harus berjuang untuk dirimu dan diri mamah...

Jangan pernah kecewakan papah mu, karna papah mu adalah orang yang membuat mamah bahagia, papah sama mamah pisah karna ego masing- masing, mamah tau mamah salah...

Tapi mamah percaya suatu saat nanti kita bertemu, saat kamu dewasa nanti jadilah orang berguna seperti papah mu... Tunjukkanlah ke keluarga Genandra bahwa kamu bisa, kamu itu bisa.

Anak dari Rendi Astara Pratama dan Karina pasti bisa! Kamu bisa percaya cukup 1 orang di keluarga Genandra, yaitu om mu... Om Argan, dia satu- satunya yang sayang sama mamah di keluarga...

Jangan pernah membenci takdir ya nak...

Zean membaca surat itu dengan mata yang sudah basah, dirinya menangis saat membaca tiap kalimat yang ditulis dengan mamah nya.

"Mah..." Zean menangis sesenggukan, menatap surat itu dengan nanar. Setelah membaca surat itu, dia menutupnya dan kembali mengacak isi laci itu ternyata berisi surat yang tertulis untuknya.

Teruntuk putraku Zean Astara Pratama.

Ini surat kedua yang mamah tulis, ini untukmu saat berumur 17 tahun? Saat dimana kamu menginjak masa-masa remaja pasti kamu sudah memiliki perempuan yang kamu cintai setelah mamah...

Jagalah perempuan itu, jangan pernah menyakiti hati seorang perempuan karna kamu dilahirkan dari rahim perempuan...

Treat your girl like a queen...

Setelah membaca surat kedua itu, Zean menemukan kotak kalung yang telah berdebu. Dia membuka kotak kalung itu, terlihat kalung liontin berbentuk kupu-kupu berwarna biru.

Terdapat notes di atas kalung itu, tertulis untuk Zean, pasangkan lah kalung ini di leher orang yang kamu cintai... Ini kalung mamah yang diberikan papah mu dan kalung ini mamah wariskan untuk perempuan yang kamu cintai.

Zean mengambil kalung itu dan melihatnya, cantik. Itu ucap Zean saat pertama melihat kalung itu.

•••

Vanya dengan Adel tengah jalan-jalan di rumah sakit besar Genandra, emang terbilang aneh jalan - jalan malah ke rumah sakit Genandra bukan di tempat wisata.

VANZEANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang