• 43

333 10 0
                                    

         Tiap orang berhak dapat kesempatan kedua sebagai penentuannya. Itu yang didapatkan seorang Zean Astara Pratama, sekarang. Selang beberapa minggu setelah Zean mencoba meyakinkan Vanya untuk mau memperbaiki hubungan mereka lagi, semakin hari mereka berdua saling memahami satu sama lain.

Seperti malam ini, Zean dengan Vanya hadir di acara pernikahan Adel. Mereka berani mempublikasikan hubungan mereka di media, saling bergandengan membuat kamera wartawan terus mengambil gambar mereka berdua, sampai lupa siapa yang harus nya menjadi sorotan malam ini.

 Mereka berani mempublikasikan hubungan mereka di media, saling bergandengan membuat kamera wartawan terus mengambil gambar mereka berdua, sampai lupa siapa yang harus nya menjadi sorotan malam ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gue sama Zean cuman bisa ngasih ini buat lo berdua," Adel menerima amplop berwarna coklat itu dari Vanya. Adel terkejut bukan main, gimana tidak? Itu tiket bulan madu untuknya dengan Raka.

"Van, lo serius?? ih inimahh gila sih aduh!"

"Apapun untuk lo, gue gak akan merasa keberatan."

Adel langsung memeluk Vanya dengan terharu, mereka berdua masih tak percaya udah sampai di titik ini. Sama-sama mempunyai pasangan, punya karier masing-masing, susah senang selalu bersama.

"Bunda Vanyaaa!!! Bunda Adel!!!"

Langkah seorang anak kecil seusia Zayn, berlari setelah meneriaki Vanya dan Adel. Itu Abimanyu Genandra, anak dari Ara dan Bian. Melihat Bima yang keriangan bisa ketemu Vanya langsung saja memeluk Vanya.

"Mami kamu mana sayang??" Tanya Adel, Bima ini terbiasa dari kecil manggil Adel dengan sebutan bunda karna kalau Ara lagi pergi ke luar negeri atau ke luar kota untuk dinas, pasti Bima lebih senang dititipkan di Adel. Bima juga sering video call dengan Vanya sewaktu Vanya masih di Jepang.

"Mami lagi dandan di toilet kata Daddy, Bima dari jauh liat bunda disini. Jadi kesini deh," jawab Bima yang masih memeluk pinggang Vanya.

Vanya dengan Adel tersenyum mendengar jawaban dari anak ini, "emang gak ketemu sama Zayn?? Zayn ada disana loh, lagi makan eskrim deh kayaknya." Tunjuk Vanya ke arah Zayn tengah sibuk sendiri. Tadi jas nya masih bersih, rapi, kenapa malah jadi berantakan gara-gara eskrim? Bentar lagi dengar omelan Karina pastinya.

"Ayra mana ya??" Bima menelisik tiap tempat tapi belum ketemu siapa yang dicarinya sedari tadi.

"Bimaa!"

Ara jalan dengan perasaan panik, gimana nggak? Nih anak malah ngilang. Gak ada pamit juga sama Ara. Ibu mana yang gak panik kalau anaknya tiba-tiba hilang?

"Kenapa gak ngomong sih? Mami panik, mami kira kamu hilang ntah kemana, kalo ada apa-apa nanti mami yang dimarahin sama daddy kamu!" Omel Ara yang menjewer telinga Bima, bukannya gimana tapi Bima kesayangan Bian banget sih. Bima ini anak Daddy banget kalau kata keluarga besar ataupun orang terdekat lainnya.

VANZEANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang