three

3.4K 145 9
                                    

"takkan ku biarkan kau hidup tenang! Aku akan selalu mengawasimu! "



°°°°°°


Jam sudah menunjukkan pukul 09.00 WIB, saatnya el untuk rapat. Ia selalu menyiapkan hingga detail, dan takkan membiarkan ada kesalahan.

Setiap klien yg datang untuk kerja sama, selalau dibuat terkagum kagum dengan el. Kinerjanya yg bagus, hingga profesional yg ia pegang teguh.

"jadi,  bagaimana tuan dion? Apakah anda berminat untuk menanamkan saham pada perusahaan kami? "

"tentu saja tuan devan, presentasi anda sungguh memuaskan. "

"saya harap, keja sama kita bisa bertahan lama"

"tentu saja. "

"rapat ini saya akhiri, selamat siang. "

Tak terasa rapat yg telah el siapkan membutuhkan waktu yg sangat lama, tapi terasa cepat karna penjelasan yg el berikan sungguh menarik.

Kedua ayah dan anak itu, pergi dari ruang rapat dan menuju ruangan el. Tentu saja sekretaris mereka juga ikut,  namun kini dion memilih untuk merekrut sekretaris pria. Karna, mia sekretarisnya dulu trlah resaign karna kehamilannya.

Memang benar, el dikenal banyak orang dengan nama devan. Nama el hanya berlaku untuk keluarganya saja, dan mungkin itu juga berlaku untuk istrinya kelak. Arghh,  sudahlah el masih belum ingin menikah.

"dad? "

"apa? "

"daddy gk balik ke kantor? "

"kamu ngusir daddy? Oke! Daddy gk jadi tanam saham disini! "

"ya, klo daddy gk tanam saham el juga gk bakal bangkrut. "

"dasar anak durhaka! "

"astaga daddy, bukan gitu. Tadi katanya mau ada rapat lagi, gimana sih dad"el mulai geram dengan daddynya ini, sungguh sifat daddynya sangat bertolak belakang dengan dengannya.

"aihh,  ngeles aja kamu. "

"klo gk percaya, coba daddy tanya bang rendi. "

Muhammad rendi putra, anak dari bi asih dan pak parto. Asisten serta sopir dari dion dan juga vania, rendi yg dulunya disekolahkan oleh dion. Kini tumbuh dengan kepintarannya, dan dion akhirnya merekrut rendi untuk dijadikan sekretaris.

Dengan begitu, vania tidak akan cemburu. Aihh, sebenarnya vania sih tidak cemburu. Dion saja yg berlebihan, plus alay.

"ren? Emang nanti saya ada rapat tambahan? "

"iya pak, nanti sekitar jam 2. Kita ada rapat di restoran, sekaliam makan siang pak. "

"yah.... Saya mager ren,  klo kamu aja yg dateng gimana? "ucap dion dengan nada yg dimanis maniskan.

"oh, ayolah dad! Gk pantes tau mukanya digituin. "jengah el.

"e.. Maaf pak, tapi klien kali ini sangat penting. "

"ck,  apasih el. Klo iri bilang."sinis dion.

"yaudah lah, yok kita pergi. Udah bosen disini. "

"punya daddy kok gini amat sih, astaga! Kenapa mommy betah ya?"gumam el.

"hati hati dad. "

"hm"

Setelah dion meninggalkan ruang kerja el dengan wajah yg ditekuk,  namun el tidak mau pusing memikirkannya. Paling juga nanti dirumah sudah lupa, dion memang seperti itu el saja pusing dengan sifat daddynya.

Drt drt drt

"hallo? "

"hai sayang"

"nanti bisa dateng? "

"bisa"

"jangan telat! "

"iya"

"udah ditungguin soalnya. "

"iya.. "

Tut tut tut

Setelah mendapat panggilan itu,  el segera pergi dari kantor. Namun, gavin menahan el.

"mau kemana? "

"pergi"

"ck,  ya pergi kemana! "

"penting"

"gelod yok!"

El hanya menaikkan sebelah alisnya, dan pergi meninggalkan gavin. Dan gavin? Tentu saja menggerutu dan memaki, kini ia harus memantau keadaan dikantor! Iangatkan gavin untuk mencekik leher el!







Hai......
Ketemu lagee...

Kasihan para tenaga medis:(
Udah berjuang tapi gk dihargai!
Jadi kalean semuwa, dirumah aja. Pantengin story gua...
Hewhew.

Meskipun bentar lagi idul fitri,  klo mau maaf"an lewat daring aja ya.
Duitnya aja yang dateng, orngnya mah kga usah.

#meskipun gk pulang kampung,  tapi THR tetep jalan.

Makasih yg udah vote and coment.
Lopyugaes:*

THE DARK [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang