THE DARK [END]

Nineteen

"jaga perasaanmu, ingat dia saudaramu. Jangan sampai ada hati yg terluka, karna ulahmu. "

°°°°°°°

Perjalanan nampak sangat lama, karna diantara mereka tak ada yg membuka suara. Jadi, perjalanan terasa sangat lama. Mereka akhirnya sampai di rumah dion, dengan keadaan el yg masih tidur dan dean yg sibuk dengan laptopnya.

"sudah sampai tuan. "ucap gavin.

"oh. " ucap dean.

"heeee, anjing. Tadi aja ka denger gua ajak bicara, sekarang malah jawab! Dasar biadab! "

El yg sadar mobilnya berhenti segera membuka matanya.

"udah sampe? "tanya el

"hm"sahut dean

"iya tuan, sudah sampai rumah. "jawab gavin

"oh, makasih ya pak. Tolong mobilnya diparkir digarasi, ya."sahut el.

"biadab! Lu kira gua supir lu?! "

"eitsss, bapak gk boleh bentak majikan loh. Nanti gajinya saya potong, gk jadi dinaikin loh. Emang bapak mau? "

"serah lu! "

Brak!

Gavin menutup kencang pintu mobil, seketika el dan dean terkejut. Mereka langsung keluar untuk mengikuti gavin.

"pasti mereka mau minta maaf, duh pesona orang ganteng mah gk perlu diraguin lagi. "

"gavin! "panggil el.

"gavin! Heh, berhenti dulu! "

"apa! "ketus gavin.

"etdah, nyelow aja napa. "

Dean sudah malas mendengar drama mereka, ia memilih untuk masuk kerumah lebih dulu.

"apasih! "

"pintu mobil gua lu banting! Sampe rusak gua suruh ganti lu! "

"lah, bukannya lu panggil gua karna mau minta maaf?"

"minta maaf? Sama lu? Kok ya halu! "

"syukid gan. "batin gavin.

Mereka berdua memasuki rumah bersama, dean yg melihat mereka masuk hanya memutar bola matanya.

"benerkan, drama! "batin dean.

"bang! Gua mau coklat ya. "pinta arin.

"apa? Coklat? Gada! Kemaren perut lu sakit, dan sekarang mau minta coklat?!"ucap el tegas.

"klo gua minta hp baru dong bang" ucap varo.

"hp, kemaren baru beli kemana? "tanya gavin.

"gua buang, hpnya mati. "

"kok bisa mati? "

"ga gua cas. "

"ya mesti mati lah oon! "

"casnya kan udah rusak, jadi gua buang dah hpnya. Nih cas nya masih di kamar gua"

"heh tai ayam! Lu bego apa gimana ya tuhan! Yg harusnya lu buang tuh casnya, bukan hpnya! "geram gavin.

El hanya melihat saja, ia tau kebiasaan buruk varo yg satu itu. Mirip sekali dengan dion, jika barang sudah mati akan langsung dibuang. Bukan diperbaiki, atau mencari solusi.

"yaudah sih, gua mintanya ke bang el. Bukan ke elu juga bang. "

"serah! Emang gada yg waras disini! "kesal gavin.

Gavin meninggalkan ruang tengah, ia terlalu pusing untuk melihat kelakuan aneh keluarga yg satu ini. Mana semua isinya kpopers lagi!

Tapi kecuali vania, dan dean. Meraka sangat anti dengan yg namanya korea, melihatnya saja membuat mereka bingung. Wajahnya mirip semua, jadi kan bingung gimana ngafalinnya.

"bang, ayolah... Gua mau hp baru ya, ntar gada hp gua gk bisa hidup. "ucap varo dramatis.

"iya iya, ntar gua transfer. "

"baek banget sih abang gua yg satu ini, sini sini buar varo cium. "

"berani lu cium gua, gada transfer transfer lagi. "

"yaudah sih maap. "

"klo varo aja diturutin! Klo gua kga, padahal hp sama coklat tuh mahal hp! "

"gua bakal kasih apapun itu, tapi itu gk berlaku buat coklat. "

"yaudah, atm kering. Isiin ya bang. "

"iya gua isi, tapi klo sampe uang itu buat beli coklat. Gada lagi transfer."

"aishh, yaudah gajadi! Mau minta sama bang gavin aja! "

"terserah sih. "

"huft! Yaudah temenin gua ke mall, sekarang! "

"iya, gua ganti baju dulu. "ucap el, tak lupa ia mengelus pucuk kepala arin.

Setelah el berganti baju, el dan arin segera berangkat menuju mall. Didalam mobil hanya ada canda dan tawa, tak ada pertengkaran. Sesekali, tangan el mengusap lembut pucuk kepala arin.

Tak jarang juga, tangan mereka berpautan. Terkadang, arin membalas perbuatan jahil el dengan mencium pipi kiri el. Mereka belum mengerti tentang perasaan yg sedang mereka jalani sekarang, entah itu rasa sebagai saudara ataupun lebih.

Haihai.....
Gila! Gua kemaren kan liat w-kpop diyutub, jisung keren. Hiks:(

Dahlah, jadi pengen halu.

Inget ya JISUNG DAH GUA STEMPEL! Jadi jisung milik gua:"