Two

3.9K 159 26
                                    

"apakah kita nanti bisa bersama? Tapi aku tak yakin itu akan terjadi. "






°°°°°°

Setelah varo dan dean meninggalkan halaman rumah, el dan arin juga berpamitan. Mereka memang setiap berangkat kerja selalu bersama, karna el takut jika arin pergi sendiri.

Ya, karna musuhnya dan juga dion sangat banyak. Maklum saja, dibalik org yg sukses. Pasti banyak musuh yg udah siap siaga.

Tak lama dion juga oergi ke kantor, dan meninggalkan vania sendiri dirumah. Bukan sendiri,  karna ia masih ditemani oleh beberapa bodyguard dan juga asisten rumah tangganya.

Dalam perjalanan menuju butik,  el sungguh kelah mendengar ocehan dari adiknya ini. Dari hal yg penting,  hingga hal bodohpun arin bicarakan. Namun,  entah mengapa el sangat menyayangi adik perempuan satu satunya ini.

"dek, dah sampe tuh. Gih turun. "

"yaudah sih, udah tau juga."

"udah tau, tapi kok kga turun turun. "sindir el.

"cwo kok sukanya nyindiran,  bener cwo apa bukan sih. "sahut arin sengit.

"ck,  cwe ya. Klo punya mulut, pedesnya ngalahin cabe. "

"cwo kok banyak bacot. "

"udah sana! Pergi! Masih betah aja lu disini"

"sabar napa! Benerin rambut ini. "

"hm"

Cup

"makasih bang. "

"hm"

Arin mengecup singkat pipi el,  namun mengapa el sangat bahagia. Ohh,  jangan lupakan senyumnya yg tidaj bisa luntur itu.
Tapi dengan segera, el menormalkan kembali bentuk wajahnya.

El menuju ke kantornya, dengan secepat mungkin. Mengabaikan klakson yg dibunyikan dari pengendara lain,  tapi tenang saja el masih menaati peraturan. Ia masih berhenti jika lampu merah,  dan ia juga akan berhenti jika ada org menyebrang.

Sesampainya dikantor, para karyawannya membungkukkan badan untuk menyambutnya. Berjalan dengan angkuh,  dan tanoa senyuman. Itulah sifat yg sebenarnya dari el, yang sangat dikagumi oleh banyak org.

Tok tok tok

"masuk"

"bos, ntar ada rapat sama bokap lu sendiri. Jam 9,nah abis itu gada rapat lagi. Tinggal ngurus berkas aja, beres. "ucap seorang sekretaris.

"hm, vin? "

"apaan? "

"latte satu"

"he.em"

Gavin arkana alfariz, seorang lelaki tampan yg menjabat sebagai sekretaris el.  Dan merangkao menjadi tangan kanan el,  saat dibutuhkan dia selalu ada.

Umurnya masih 20th,  ia merupakan anak dari alex, paman el. Ia juga tak mau mengikuti jejak ayahnya yg berprofesi sebagai aparat negara, ia tdk mau dikekang dan selalu ungin bebas.

Dan jika kalian bertanya, mengaoa gavin memakai bahasa non formal pada el? Jawabannya, karna gavin yg memaksa. Dan itu hanya berlaku jika tidak ada org lain selain mereka berdua.

Sebenarnya el sudah sering merekrut sekretaris perempuan, sebelum gavin lulus sekolah. Namun,  semua sekretaris perempuannya membuatnya pusing!

Bagaimana tidak, jika masuk memakai baju kurang bahan, kancing kemeja atas dibuka, make uo yg tebal hingga 2 meter, dan selalu menggodanya. Bukannya dion tidak lurus, tapi ia terlalu risih! Bisa bisa mata el jadi kataraak dini.







Haihai semuwa.
Maap ya, apdetnya dikit. Masih puyeng soalnya:v

Betewe nih.

SUHO WAMIL!!!
Hiks, kan berkurang lagi!
Xiumim, D.O, SUHO,  wamil!
KAI, BAEKHYUN, fokus super m
CHEN, jarang nongol
CHANYEOL, fokis solo
LAY, dicina.
SEHUN?!? 
Kasihan suwami gua:(

THE DARK [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang