Fourty

1.3K 83 30
                                    

"melihat dia menangis, membuat hatiku sakit. Namun,  tak bisa membantumu. Maafkan aku. "





°°°°°°°°






"arin.. "

Suara itu semakin keras, membuat arin risih. Namun, lagi lagi arin tak menghiraukannya.

"arin.... "

Dan kini suaranya sangat jelas, namum arin dibuat bingung. Suara itu seperti suara seorang wanita, tapi bukankah dirumah ini hanya ada arin, dean, dan varo? Lalu itu suara siapa.

Arin semakin mempertajam pendengarannya, ia menjrda drakor yg gemgab ia tonton. Badanyaa tidak turun dari ranjang, ia rerlalu malas.

"arin.. Ini mama sayang.. "

Suara itu terdengar tepat ditelinga kanannya, membuat tubuh arin menengang. Ia memejamkan matanya, dan menciba untuk tidak gegabah.

"arin sayang... Ini mama...mama tau klo kamu denger suara mama. "

Arin tak kuasa menahan air matanya, ia takut bercampur sedih. Sebenernya ia rindu dengan mamanya, namun ia fau bahwa mamanya tidak akan bisa kembali.

Punggung arin terasa dingin, keringat mulai muncul di dahi arin. Ada sebuah tangan yg sedang memegang pundaknya, tubuh arin semakin membeku.

"mama gua udah meninggal. "gumam arin.

"nggak! Mama masih disini, setiap hari mama nungguin kamu disini sayang.. "

Saat arin membuka matanya perlahan ia melihat mamanya, wajahnya pucat pasi. Ia memakai baju bagus, namun ia memiliki kantong mata hitam.

"i..ini.. Nggak mungkin! Mama udah tenang! " ucap arin.

"sayang? Kamu masih gk percaya ini mama? "

Mama arin semakin mendekat, perlahan ia mendekati arin. Namun, arin menghindar. Ia berlari ke arah pintu, tapi sialnya pintu itu tak bisa dibuka.

"stop! Jangan mendekat! Mama gua udah tenang disana! "

"arin, sayang.. Mama kesini hanya ingin menjemputmu "

"enggak mau!! "teriak arin.

Dean mendengar teriakan arin, dan bergegas menuju lantai atas. Dean berlari secepat mungkin, sedangkan varo masih berjalan di belakangnnya.

Setelah sampai dean membuka pintu kamar arin, tapi pintu itu terkunci. Dean berusaha mendobrak pintu itu, namun tidak ada hasil.

"dean! Dean tolongin gua!! "teriak arin

"sayang ayo ikut mama, disana enak kok. "

"gua nggak mau! Siapa sih lu! Main ngaku ngaku aja!"

Sementara itu,  dean dan varo masih mendobrak pintu. Baru kali ini mereka gagal untuk mendobrak pintu,  biasanya aja mereka seri dobrak pintu kamar mandi yg cwo tapi. Klo kelamaan ya dobrak aja, ngapain nungguin.

"kak! Kak arin tenang aja okeh! Gua sama dean bakal tolongin lu!! "teriak varo.

Padahal sedari tadi dia hanya sesekali ikut mendobrak, yg paling sering tuh ya dean. Tapi karna kelebihannya ngebacod, jadi varo banfuin tenangin arin. Berfaedah sangat varo ini.

"cih bacot! "gumam dean.

Prang!

Vas bunga kesayangan arin pecah, vas itu terjatuh dari meja kerja arin.

Prang!

Kaca rias arin juga pecah,  ditambah lagi banyak darah yg bercucuran keluar dari sana.

Brak!

Lemari arin terjatuh! Untung saja arin tidak disamping lemari, jika saaja disamping lemari. Ia mungkin sudah bersama mamanya.

"aaaaa.... Tolong! Tolong berhenti! "

Mama arin wajahnya berubah, bukan berubah menjadi power rangers. Tapi wajahnya remuk dan berlumuran darah, tangannya buntung. Yg buntung tangannya loh,  bukan buaya. Kan jadi inget inul, buayaaa buntung... Gk,  canda.

Rambutnya acak acakan, dan tubuhnya mengambang diudara. Matanya hitam oekat, membuat arin ketakutan.

"arin! Buka pintunya! "teriak el.

El sudah datang karna varo yg menelfon,  tak lupa darrel dan gavin juga sudah datang. Kelima lelaki itu mondobrak bersama,

Brak!

Pintu itu berhasil terbuka, el shovk nelihat keadaan arin sekatang. Sementara gavin dan varo, sudah ketakutan. Mereka menangis sesenggukan didepan pintu,  tak ada niatan untuk ikut masuk ke dalam kamar arin.

Mereka berdua hanya membantu lewat doa saja, maklum orang ganteng gk level main sama demid.

"t... Tolong... Tolong.. "ucap arin terbata bata.

Kini arin sudah mengambang diudara, dengan lehernya yg dicekik oleh mahluk menyeramkan itu. Arin sudah kehabisan oksigen, tubuhnya lemas. Dan ia pingsan.

El, dean, serta darrel sudah geram! Mereka mulai melantunkan ayat suci alqur'an dengan keras, tak luoa gavin dan varo juga ikut melantutkan ayat suci alqur'an.

"arghhhh.. Berhenti! Hentikan! Aku tidak kuat! "

Arin terjatuh, dan untung saja ia terjatuh di kasur dengan keadaan pingsan. Namun mereka belum menghampiri arin,  dan masih sibuk mengurus mahluk yg satu ini.

"arghhh!!!!!aku tidak kuat! "

"pergi! Atau kau akan hangus disini!!!"ancam el.

Akhirnya mahluk itu pergi, lenyap enyah kemana. Mereka semua menghampiri arin, lehernya merah karna terdapat bekas tangan mahluk itu.

"hiks...hiks.. Gua takut bang.. Huwa.."tangis varo pecah.

"Gu.. Gua.. Juga.. Huwa.... "disusul dengan gavin.

Mereka berdua memang suka membuat pusing kepala, disaat seperti ini masih sempat sempatnya menangis! Namun el tak memperdulikan keduanya.







Haihai......
Gua dabel apdet loh! Ini karna gua jarang apdet. Maaf banget ya:(

Entahlah, gua bingung. Gk tau juga kenapa.
Awalnya gk enak badan, tapi keterusan sedihnya.

Gua mau CURHAT!!

Doi gua dah punya pacar! Huft, sedih banget. Tapi ya ma  gimana lagi, pacarnya lebih manteb dari pada gua.

Gua tampang pembokat, dan dia tampang putri kerajaan.
Mundur aja udah:')

THE DARK [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang