Thirty nine

1K 68 14
                                    

"jika ada pertemuan, pastinya akan ada perpisahan. Itulah kehidupan, mereka akan datang dan pergi saat tiba waktunya. "






°°°°°°°°








Kemarin saat ulang tahun arin,  darrel sebenarnya harus flight ke rusia. Tapi,  ia batalkan. Karna, nina telah menceritakan tentang blackdiamond. Untung saja darrel dikasih tau sama nina, jika tidak ia tidak akan tau tentang blackdiamond.

Nina, ia adalah teman darrel dari smp. Nina mengikuti darrel kemanapun darrel pergi,  dan ia juga menjaga darrel dari mahluk jahat.

Nina meninggal saat umur 14th,  ia meninggal karna kecelakaan mobil. Ia dan keluarganya sedang ingin berpergian, tapi ditengah jalan ada truk yg melindas mobilnya. Ia meninggal ditempat, dengan keadaan yg mengenaskan.

Wajah nina remuk sebelah, perutnya juga terlindas. Ia tak mempunya mata, karna matanya telah hilang.

Keesokan harinya, rumah dion sudah dipenuhi karangan bunga dari saudara. Keadaan berduka menyelimuti rumah itu,  semua orang tengah menunggu kedatangan jenazah mama arin.

Dan tak lama, mobil ambulan memasuki halaman depan rumah dion. Tubuh arin lemas seketika saat melihat janazah mamanya di turunkan, el yg melihatnya langsung mendekap erat tubub arin.

Tak ada air mata yg menetes dari mata arin,  tak ada kalimat yg keluar dari mulut arin. Perempuan itu hanya memandangi jenazah mamanya tanpa mengucaokan safu kata pun, hingga sampai dipemakamanpun ia tak mengucapkan apapun.

El, dion, dan gavin turun di lliang kubur. Sedangkan darrel, varo, dan dean mereka ada diatas. Suara adzan meoantun indah, suara itu berasal dari el.

"mom? "ucap arin.

"iya sayang? Kenapa? "

"ini beneran nyata? Arin gk mimpi? "

"enggak sayang, yg kuat ya. Mommy, daddy, dan semua nya ada untuk kamu. "

Air mata arin turun, akhirnya air mata itu turun dari mata arin. Dan senakin lama semakin banyak, arin mulai sesenggukkan.

Bahkan ia mulai histeris melihat mamanya ditimbun tanah, ia tak kuasa melihat ini semua. Sangat menyakitkan untuk menjadi nyata.

Setelah pemakaman selesai, darrel pergi lebih dahulu. Ia paling malas jika pergi ke kuburan, pasti kalian taulah apa penyebabnya.

"arin, Ini mama"

Darrel yg mendengar ucapan itu berhenti melangkah, badannua tagang. Ia tak berani melihat kebelakang, ia takut kelepasan nantinya.

Sedangkan el, ia terkejut saat mendengar ucapan itu. Tapi, sayangnya ia tak bisa melihat keberadaan mama arin.

"arin? Sayang? Kamu gk kangen mama? Hiks, mama dateng buat jemput kamu. "

Darrel langsung berlari kearah el, ia menatap mama arin. Dan mama arin pun juga menatapnya, keadaannya sangat mengenaskan. Wajahnya remuk separo, tangannya patah serta banyak darah yg menetes.

Darrel sudah biasa dengan pemandangan yg seperti ini, namun kali ini dia takut. Ia takut jika arin dibawa pergi, dan kemungkinan besar arin tidak akan bisa kembali.

Dengan cepat el mengiring arin ke mobil, arin tak berontak. Badannya terlalu lemas karna sudah menangis tadi, pikirannya juga capek.

Saat sampai didepan mobil, arin masuk terlebih dahulu. Namun tidak dengan el, ia menghampiri darrel yg sedang dibelakang mobil.

"bang? "

"apa? "

"lu tadi dengerkan? Lu denger mamanya kak arin bicara kan? Gua.. Gua takut bang, gua takut kak arin dibawa pergi. "ucap darrel lirih.

"gua juga rel, kapan dia akan pergi rel? "

"mungkin 1 minggu baru bisa pergi bang, "

"kita harus gantian jaga arin rel. "

"tapi bang, gua gk bisa terus ada disamping arin. Gua juga harus balik ke asrama, gimana klo gua bikin lu bisa liat
'mereka' mau gk? "

"gua udah bisa liat, tapi selama ini gua bisa kendaliin. Klo tadi, gua emang gk mau liat."

"oh yaudah, masuk yuk. "

Setelah percakapan tentang demid, el dan darrel masuk ke mobil. Keadaan menjadi hening,  dengan hawa yg dingin memenuhi monil itu.

Kini mobil itu hanya diisi oleh el, darrel, dean, varo, serta gavin. Mereka semua ingin menjaga arin,  mereka tidak mau arin terpuruk.

"heh! Diem bae, lapernih beli esteh yuk"ucap varo.

"huh! Tuh mulut sama otak gk sinkron anjir! Dih goblok! "

Sudah 3 hari sejak kejadian mama arin meninggal, namun tidak ada tanda tanda yg mencuri gakan. El, darrel, dan dean selalu menjaga arin.

Hingga darrel rela untuk cuti 2 bulan, alay memang. Itung itung buat refreshing otak juga, ngelesnya darrel tuh pinter. Jadi kita diem aja wokeh.

Saat ini darrel sedang ke toko kue, karna yadi arin minta kue tiramisu. Keadaan arin sudah membaik, ia sudah bisa mengiklhas kepergian mamanya.

Sedangkan el dan gavin pergi kekantor, karna ada meeting penting yg harus ia hadiri. Dan dirumah hanya ada dean, dan varo mereka tengah libur sekolah.

Arin sedang di kamarnya, ia terlalu malas untuk turun ke bawah. Toh, dibawah hanya ada adean dan varo. Jika arin turun, ia akan puyeng dengan celotehan varo tentang kpop.

Karna, arin tuh sukanya cogan! Bukan cecan! Varo kan bahasnya cecan, ya arin gk maulah. Arin aja lebih cantik kok!

"arin.. "

Terdengar suara memanggil arin dari dalam lemari, namun justru malah seperti bisikan.
Arin tak menanggapinya, ia lebih memilih menonton drakor dilayar laptop.






Haihai....
Udah lama kga apdet ya gua:v
Gua minta maap ya, lagi gk mood nulis.

Entahlah gua bingung, terkadang gua mau publish. Tapi entah kenapa gua gk mood.

Pernah gk sih kalian ngerasa, bosen sama kehidupan. Meskipun kita teteo lakuin rutinitas, yapi gk tau kemana arahnya.

Gua kadang ngerasa kek gitu,  akhir akhir ini gk ada yg spesial dihidup gua. Datar aja, gk ada semangatnya. Tetep ngalir aja ngikutin sungai, terkadang bosen sama yg udah sering gua lakuin.

Pengen coba hal baru, tapi takut. Jadi tetep aja kek gini.

THE DARK [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang