THE DARK [END]

Twenty two

"pertemuan pertama itu selalu membekas dihati, apalagi jika bertemu denganmu. Pasti tak kan pernah bisa pudar. "

°°°°°°

Srak..

El menjatuhkan amplop yg berisi dokumen dokumen, daan saat ia membaca isinya.

Ternyata dokumen itu yg sedang ia cari cati sedari tadi, segera el meletakkan dokumen itu ke meja yg ada didepan dean.

Sadar dengan suasana yg berbeda, dean menonaktifkan hpnya. Ia lebih tertarik pembahasan dokumen ini dari oada game onlinenya itu.

"apa?"tanya dean.

"dokumen data diri org yg ngikutin lu beberapa hari yg lalu,  dia anak buah vernon. Muali sekarang klo disekolah, lu harus ada disamping varo! Dan selalu waspada, vernon udah tau identitas lu. "

"apa hubungannya sama gua? Kan masalahnya sama lu, bukan gua. "

"karna lu adek gua, dan itu termasuk dalam targetnya. "

"file perusahaan alexander croup's udah lu coppy? "

"udah gua kirim ke e-mail lu. "

"lah gua kok gk dapet. "

"di tablet, bukan di laptop. "

"bentar gua cari tablet gua dulu. "

Setelah lama mencari, el akhirnya menemukan tabletnya. Dan benar saja, saat menyalakan tabletnya ada notifikasi e-mail.

Saat dibuka, semua data alexander croup's sudah tersalin disana. Bahkan, ada catatan keuangan yg tidak stabil. Sebabnya, banyak karyawan yg melakukan korupsi.

"mantabs! Cocok lu jadi penerus gua. "

"gua gk mau."

"kenapa? "

"gk enak, gk bisa bebas. "

"terserah lu sih, klo lu berubah pikiran bilang ke gua langsung aja. "

"hm"

El memeriksa kembali file yg dikirim oleh dean, banyak sekali kesalahan yg dilakukan oleh perusahaan itu. Parahnya, alexander croup's bekerja sama dengan pemerintah dan menggunakan dana dari pemerintah.

Jika pemerintah mengetahui bahwa banyak karyawan yg korupsi, maka karir vernon selaku CEO dari alexander croup's akan berakhir.

Saat sedang meneliti file itu,  seorang wanita terlintas di benak el. Entahlah,  el juga tidak mengerti kenapa wanita itu bisa ada dipikiran el.

Cantik, baik, sopan, lembut, itulah yg kata kata yg bisa el ucapkan untuk wanita itu. Elvina, ya. Wanita yg mondar mandir di pikiran el adalah elvina, memikirkannya saja membuat jantung el maraton. Segera el mematikan tabletnya, dan memandang wajah dean.

Merasa ada hawa dingin yg menusuk,  dean mendongakkan kepalanya. Betapa terkejutnya dean melihat kedepan, wajahnya dan wajah el hanya berjarak 5cm saja.

Plak!

Dean tak sengaja menampar pipi mulus el, tak sengaja? Lebih tepatnya sengaja sih. Siapa suruh wajah mereka sangat dekat, jika orang lain melihat ini. Jatoh sudah harha diri dean, ingat ya. Dean itu lelaki! Dan dia masih lurus!

"adoh! Sakit yan! "

"sapa suruh deket. "

"yaudah sih, nyelow ae nyelow. "

"apaan? "

"tau aja sih adek gua ini,  yg gantengnya kek lucas wayv."

"gk gratis. "

"gua tarik pujian gua tadi! Dasar biadab! "

"mau gk? "

"iya iya! Ntar gua transfer!"

Dean mematikan hpnya, entah apa yg ia mainkan. Tapi hpnya tidak miring, jadi el yakin adeknya sedang tak bermain game online.

"cari tau cwe yg namanya elvina. "

"nama panjangnya? "

"lupa, hehehehe. "ucap ek enteng dengan tampang tak berdosa.

Memang el ini minta digampar, jadi dean lebih memilih diam. Dengan begitu, uang di atmnya tidak ada penurunan.

"goblok! "gumam dean.

El berusaha mengingat nama panjang elvina, sebenarnya nama panjang elvina sudah ada di otak el. Namun,  entah mengapa mulutnya tak bisa mengatakan. Selal  saja seperti ini,  hingga el capek sendiri.

"Elvina... Elvina.. Elvina... "

"gk bakal muncul dia. "

Krik krik krik...

Pernahkah el bilang jika selera humor dean sangat buruk? Dean sangat tak berbakat jika tentang hal lucu, tapi dean berbakat jika disuruh nyinyir.

"ha? "

"lu udah nyebut nama dia 3kali kan, masih percaya aja sama mitos. "

"lu pikir elvina jin tomang! 'sebut namaku 3kali, aku akan langsung ada di depanmu'gitu? "

"gua gk bilang. "

"elvina zulfikar! "

"yakin? "

"kga sih, "

"healah babyk! "batin dean.

"astaga, sejak kapan gua jadi hobi ngumpat sih. "lanjutnya.

"ya tros? "

"gua lupa, yg gua inget cuman elvina zulfikar. Tapi, keknya ada nama tengahnya dah. "

"bentar gua cari. "