Fivety eigth

759 59 9
                                    

"apa yg harus aku lakukan? Memilih orang yg mencintaiku, atau yg menyayangiku? Atau justru tidak memilih diantara keduanya?"








°°°°°°°















Mobil el sudah terparkir didepan butik arin, dan terlihat arin tengah melambaikan tangan kepada el. Cantik, itulah arin sekarang. Arin memakai kaos putih dengan perpaduan jeans, tak lupa ia memakai tas dan topi.

"lu terlalu cantik dan baik untuk vernon rin"gumam el.

Tak lama arin memasuki mobil dengan senyum yg merekah di wajahnya, el pun membalas senyuman itu. Sekarang mereka seperri sepasang kekasih.

"sombong banget lu sekarang, jarang ngabarin guam" ucap el.

"sombong gimana sih bang? Gua sibuk belakangan ini"

"iya terserah, sekarang mau kemana? Mall?"

"iya boleh, tapi ntar ke pasar malem yuk. "

"iya, hari ini gua bakal temenin lu. "

Mereka menghabiskan waktu bersama, mulai dari bermain hingga belanja. Saat malam tiba, mereka mengunjungi pasar malam. Arin sangat bahagia, dan membuat el juga bahagia.

El mengantarkan arin pulang, tapi ia tak mampir. Dan langsung pulang kerumahnya, ia pulang dengan perasaan senag.

Dirumah elvina sudah menyiapkan makan malam, ia menunggu el pulang ntuk makan bersama. Saat mendengar suara mobil el, ia langsung membuka pintu dan menyambut suaminya.

"assalamualaikum "

"wa'laikumsalam, kakak mau makan dulu?"

"enggak, aku udah makan tadi. Aku ke kamar dulu, ada pekerjaan yg belom seoesai. "ucap el dan diakhiri dengan senyuman manisnya.

El berlalu meninggalkan elvina, ia tak tau jika sekarang ia telah menyakiti hati epvina.
"tapi aku belum makan dari tadi kak, aku cuman mau makan bareng sama kamu. Apa itu terlalu berlebihan ya? "gumam elvina.

Elvina menjadi tak selera makan, dan akhirnya ia membersihkan makanannya. Ia berencana untuk memberikan makanannya kepada tukang sampah, mungkin ia akan kerumahnya.

Disepanjang jalan pikiran elvina kacau, ia berjalan ke rumah tukang sampah itu namun sepertinya ia salah jalan.

Karna sampai sekarang tidak kunjung sampai, padahal rumahnya dekat dengan daerah perumahan yg elvina tinggali.

"sepertinya aku salah jalan, lupa bawa hp lagi. Gimana ini? "

Elvina tetap berjalan, ia tak takut jika disuruh jalan sendiri. Beberapa menit berlalu, dan akhirnya epbina sampao ditempat tujuan.

Tok tok tok

"assalamualaikum pk"

"Wa'alaikum salam"

"pak ini ada makanan, tolong diterima ya pak. "

"eh iya neng, terimakasih. Neng mau mampir dulu? "

"nggak usah pak, ini sudah malam. Kalau begitu saya pulang ya pak, assalamualaikum. "

"wa'alaikum salam, hati hati neng"

Elvina hanya menganggukkan kepalan, saat doperjalanan pulang air mata elvina tak berhenti turun. Ia menangis daoam diam, hatinya sakit.

Entah kenapa sifat el berubah setelah malam itu,  apa eo sudah bosan dengan eovina? Entahlah, elvina terlalu lelah untuk memikirkannya.

Dikamar el dan arin saling bertukar pesan, bahkan sesekali el tertawa karna pesan yg arin kirim. El tak menyadari jika elvina sedang tidak dirumah, ia terlalu asik dengan ponselnya.

Karna arin sudah tertidur, el seprrtinya juga akan menyusulnya dialam mimpi.

"permainan baru dimulai, liat aja. Lu bakal hancur. "gumam seseorang yang kini tengah didepan rumah el.

Saat elvina pulang kerumah, ia tak melihat el dimanapun. Dan akhirnya ia memutuskan untuk kelantai atas, ia melihat el yg sudah tertidur pulas diranjangnya.

"kamu aja sampai tidak mencariku, aku tau ini akan terjadi. "gumam elvina.

Elvina kembali menutup pintu kamarnya, dan beralih ke lantai bawah. Untuk malam ini ia akan tidur dikamar tamu, meskipun ia tau ini salah. Tapi,  ia lebih sakit jika harus tidur dengan el nantinya.

Pagi harinya elvina bangun, ia ke dapur dan memasak. Tak lama terdengar suara bel rumah, ia mematikan kompor dan membuka pintunya.

"assalamualaikum, bidadari surga ku" salam varo, jangan lupa gombalan serta kedipan mata yg diberikan.

"Wa'alaikum salam, loh darrel mana? "

"tuh lagi jadi kang parkir bentar. "

"yaudah yuk masuk. "

"maaf ngerepotin kak. "ucap dean.

"enggak kok,  kenapa repot? Aku malah seneng klo kalian dateng, lebih rame rumahnya. "

"tapi keadaan kakak baik baik aja kan?"tanya darrel yg entah muncul dari mana, dan kapan.

"iya kak baik kok, duh kok jadi ngobrol gini sih. Ayuk ke ruang makan, kakak juga lagi masak belum selesai. "

"permainan baru dimulai, kita liat seberapa bodohnya el. "gumam darrel.

Dean hanya mengangguk,  ia malas jika harus menjawabnya.

Elvina memasak dengan diringi tawa, ia senang jika tiga pangeran tampan itu mampir.

Suasana dirumah pasti akan lebih hangat, mereka akan datang untuk sarapan dan mengambil bekal. Tak sering,  tapi hanya seminggu 3kali.














Haihai........
Gimana nih ceritanya? Aneh ya? Maapkan:(

Kenapa sering apdet sore atau gk siang? Karna lagi mood, maaf ya klo tidak sesuai jadwal yg dulu.

Tapi klo sekarang kan gua lebih suka dobel apdet, jadi enak kan kalean:"

Makasih yg udah vote and comment:*
Jangan lupa follow gua ya:*

THE DARK [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang