fourteen

2.2K 105 18
                                    

"bisakah aku percaya padamu? Tapi masih ada sedikit keraguan saat melihatmu. Entahlah, aku masih bimbang. "








°°°°°°°






"abang lu udah kga waras yan"ucao gavin

"abang lu juga. "

"eh, liat grandma kga? "tanya gavin yg baru menyadari bahwa maria sudah tidak ada lagi.

"udah balik. "

"dia baliknya gimana njir, org kita ditengah laut. "

"kga liat tadi ada kapal kesini? Itu buat jemput grandma. "

"lah, kaya juga ternyata grandma. "

"goblok"

Setelah dari kamar mandi,  el menghampiri gavin dan dean. Wajahnya sangat pucat, padahal itu tak seberapa jika dibandingkan dengan menyayat tubuh org.

"kita pulang. "

"busyet, tuh muka pucet amat. Ketemu demit lu disono?! "

"diem dah,"

"sensi mulu, pms pak? "

"bacot! "

El mengeluarkan ponselnya dari saku celana, ia mulai menekan beberapa angka.  Tak lama, ia menelfon seseorang agar menjemputnya.

"yok keluar. "ajak el.

"kita renang? "tanya gavin polos.

"bego! "umpat dean.

Untung saja umpatan dean tak didengar gavin, jika gavin mendengarnya ia akan mengoceh tak henti hentinya.

"kga, ntar ada kaoal yg jemput kita. "ucap el dengan senyum yg dipaksakan.

"ohhh"

Tak lama sebuah kapal pesiar mendekat kearah el,  dan melihat itu. El, gavin, serta dean segera menaiki kapal itu. Tak membutuhkan waktu yg lama untuk kembali ke dermaga, disana mobil el sudah menanti.

"busyet, udah dini hari aja. "gumam gavin.

"dini hari? Baru jam 2."sahut el

"gampar jangan?! "gumam gavin.

"tros gua gimana? "tanya dean.

"ke apart gua , ntar lu ijin aja. Biar gua yg urus. "ucap el.

"ijin? Kga seru tuh yan, sekali kali bolos gitu. "ucap gavin.

"jangan ajarin adek gua yg gk bener. "

"cwo tuh harus bisa ngerasain yg namanya bolos, klo gk gitu. Masa sekolah akan hambar bro! Gk nakal, gk keren. "ucap gavin bangga.

Memang sih,  gavin dulunya terkenal dengan kenakalannya. Jabatan komandan yg dipegang ayahnya tak membuat gavin takut,  justru ia memanfaatkan itu dengan baik.

Ia suka membolos, dan paling parahnya. Ia membolos ke kantor polisi tempat ayahnya bekerja. Gk waras memang.

Ingatlah selalu moto hidup gavin ini. Gk nakal, gk keren. Hanya menyuruh untuk mengingat, bukan untuk melakukan.  Gavin memang kurang waras jika dibandingkam dengan teman yg lainnya, maka dari itu jangan tiru kelakuan gavin!

"itu berlaku buat lu! Bukan yg laen! "sengit el.

"udah sih nyelow aja. "

Mobil el sudah berhenti disebuah gedung apartement, gavin juga ikut. Sebenarnya, el sudah mengusir gavin dari mobilnya sedari tadi. Namun, gavin mengancam tidak akan mengurus pekerjaan kantornya. Jadi mau tak mau el memperbolehkan gavin untuk menginap.

Ketiga lelaki ith berjalan menuju lift, dengan langkah lnya yg panjang. Sekarang mereka telah sampai dideoan pintu apart el, gavin tak sabar ingin membaringkan tubuhnya dikasur empuk.

Setelah el membuka pintu apartnya, gavin segera menerobos masuk. El hanya bisa menyumpah serapahi adeknya itu! Tunggu dulu,  apakah barusan mengakui bahwa gavin adiknya? El yakin ia sedang khilaf.

"demit!."umoat el.
Sedangkan dean, ia memilih untuk kedapur mengambil minum.

"ada berapa kamar?" tanya dean.

"3"

"oh,  gua duluan bang. "

"hm"









Haihai......
Gua mau bilang, BENTAR LAGI UJIAN GUA!!!
Kan gk asik! Duh mana kga belajar lagi! Mareri semuwa pada kga paham! Hadoh! Gurunya juga cuman ngasih soal doang! Kan gua kga paham jadinya:v

Jadi, gua mau minta maaf. Karna hari hari kedepan jarang updet, soalnya mau fokus ujian dulu.

HUWAA.......
GUA MINTA MAAP YAK, HIKS:(

Loveyouall.

Thanks for comment and vote:*

THE DARK [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang