Twenty nine

1.3K 88 28
                                    

"bela diri tidak hanya untuk seorang lelaki, wanita pun juga bisa jika ada niat. Sekalipun mereka memakai hijab, tak menutup kemungkinan untuk melakukannya. "






°°°°°°°°





Masalah untuk hari ini telah selesai,  gavin sedari tadi masih sibuk dengan laptopnya. Maklum saja, ia harus mengatur ulang schedule.

Gara gara varo muncul, rapat yg harusnya telah dimulai. Kini harus ditunda, dan banyak kerugian yg harus ditanggung.
Malam hari telah tiba, semua orang telah pulang.

Namun tidak dengan el, ia masih pusing dengan apa yg grandma nya putuskan. Harusnya varo tak boleh ikut terjun dalam dunia kelam ini,  tapi apa boleh buat. Keputusan maria telah bulat, tak ada yg bisa mengubahnya.

"hufft,  udah jam 8. Gua harus pulang. " gumam el.

El segera menuju garasi,  disana sudah terparkir mobil hitamnya. Pulang malam adalah hal yg biasa bagi el,  melewati hutan yg rimbun itu tidaklah menyeramkan bagi el.

Ia sering melihat mbak mbak baju putih ditengah jalan, tapi el justru melambaikan tangan dan tersenyum ramah. Siapa tau jika ia tersenyum, mbaknya bakal senyum balik. Kan jadi gk nyeremin.

Saat di tengah jalan, el melihat seorang perempuan sedang berjalan. Namun,  perempuan ini berbeda. Perempuan itu memakai gamis, dan hijab yg melekat padanya.

Tapi, mengapa el jadi memperhatikan perempuan itu? Entahlah, hanya el yg tau.
El semakin mempertajam penglihatannya, perempuan itu seperti tak asing bagi el.

Semakin lama, el samakin yakin bahwa ia pernah melihatnya. Dan ternyata, setelah lama berfikir. El sadar, bahwa perempuan itu elvina.

"lah, napa tuh bocah jalan sendirian? Kga takut apa? "

Saat el melamun,  ada tiga orang pria yg menghampiri elvina.

"neng, sendirian aja. "

"gk mau ditemenin? "

"sama gua aja."

"maaf, permisi. "

Pria itu memegang lengan elvina.

"astagfirullah! "

Segera elvina menghempaskan lengannya, ia mulai berlari. El yg sudah sadar dari lamunannya, ia segera melepas seat belt. Namun,  ia mengurungkan niatnya.

"maaf jika kau terluka nantinya. "ucap elvina.

"ayolah neng, nikmati malam ini. "

"diam atau kau akan tau akibatnya. "desis elvina.

Pria itu menyibak jilbab depan elvina yg menutupi dadanya, elvina geram! Ia sudah lelah dengan 3 pria itu.

Bugh!

Bugh!

Bugh!

Bugh!

Bugh!

Elvina menang! Ia memang jagi beladiri, namun ia tak menggunakannya untuk hal buruk.

Mangkanya el kengurungkan niatnya, karna ia telat. Ia telat untuk menolong elvina, justdu elvina sendiri bisa mengatasinya.

Semua pria itu pergi terburu buru, mereka berlaari dengan langkah yg tertatih tatih. Perlahan mobil el mendekati elvina,

"hai. "sapa el.

"assalamualaikum. "sapa elvina.

"eh, Wa'alaikumsalam. "ucap el seraya menggaruk tengkuknya.

"kok sendiri? Emang mau pergi kemana? "

"oh,  saya mau pergi ke supermarket kak. "

"barengan aja, gua juga mau ke supermarket. "

El melancarkan aksi modusnya, namun apakah itu mempan untuk elvina?

"maaf kak, saya sudah pesan taxi. "

"eh dicancel aja, gua yg bayarin deh. "

"enggak perlu kak, trimakasih."

Tak lama taxi yg dipesan elvina datang,  ia berpamitan pada el. Untuk kali ini pesona yg dimiliki el tak mempan terhadap elvina.

"menarik. "gumam el.

Ia memasuki mobilnya dan pergi untuk pulang, mungkin saat el sampai rumah sudah larut malam.







Haihai......
Buat hari ini segini aja ya...
Maap klo dikit:(

Lagi suka nonton ensiti:*

Andai akang jahe ke indonesia, pasti gua pelet! Pake semar mesem dong:*

Makasih yg udah vote and comment:"

THE DARK [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang