Eleven

2.2K 103 20
                                    

"apa kau yakin, dengan kehadiranmu. Akan bisa mengubah semuanya? "


°°°°°°








Udahlah, pertengkaran yg sangat tidak elegan itu berlanjut hingga mobil el terparkir cantik di depan rumah gavin. Gavin terlihat seoerti cabe cabean, lihat saja sekarang.

Menunggu sendirian, dipinggi jalan, celingak celinguk, sudah pantas gavin menjadi cabe cabean. Tapi, tunggu dulu. Jika gavin cabe cabean, lalu el ini om om gendut yg suka pesen cabe? OH NO! Ayolah, kalian masih ingatkan jika el suka lobang?!.

"masuk"ucap el

"lah kok dean ikut? "

"panjang ceritanya."

"klo oanjang ya dipendekin aja kali, kok ribet jadi org tuh. "

"jadi... "

Selama perjalanan menuju acara itu,  el menveritakan bagaimana dean bisa ikut. Awalnya gavin sempet shock,  tak disangka adeknya yg satu ini sungguh pintar.

"yan,  bisalah ntar klo albumnya exo keluar lu bobol. Ntar gua kasih lamborgini gua yg warna biru dah, apa lu mau ninja gua yg item? "bujuk gavin.

Sangat bodoh! Itu lah kalimat yg tepat untuk gavin,  sungguh mulutnya tak bisa dikontrol. Album idop, mungkin tak sampai 10jt. Tapi gavin tukar dengan lamborgini, yg harganya 100jt lebih?! El hanya mampu menyumpah serapahi gavin, ingin rasanya menenggelamkan gavin ke laut selatan!

"gak suka mobil, gk suka motor! Gua juga bisa beli sendiri"ucap dean

"healah! Bocil aja udah sok soan lu! "

Dean hanya melirik sinis ke arah gavin,  yg dilirik bukannya takut malah nyengir tak berdosa. Memiliki kakak seperti gavin, membuat semua org harus pandai pandai bersabar.

Mobil el sudah terparkir cantik di depan dermaga, disana sudah ada kapal pesiar yg sangat besar dan mewah. Setelahnya, el beserta yang lain turun dari mobil.

"lah, kok ke dermaga. Lu mau buang gua?!"ucap gavin, ia tak percaya bahwa el bisa

setega ini. Tapi jika membunuh org saja el bisa, mengapa ia harus tega ke gavin? Haruslah! Gavin kan kembarannya suho!

"pertemuannya disana. "ucap dean.
El hanya menganggukkan kepala, dan berjalan mendahului gavin juga dean.

"tunggu, "ucap dean.

"kenapa? "tanya gavin.

"nih, pake. "

"buat apaan? "

"bacot! "

"ck,  abang sama adek sama sama lucknutnya"gerutu gavin, namun ia tetap memakai topeng itu.

Dean dan juga gavin menyusul el, banyak org yg menundukkan kepala terhadap el. Sungguh, el sangat dihormati disini.

"jangan jauh jauh! Bentar lagi, grandma dateng. "ucap el.

"ashiaappp. "

"bisa diem kga lu?! "

"ya maap. "

Dean menatap jengah, ia sudah lelah dengan sifat gavin!
Tak lama maria datang dengan anggunnya, sebenarnya maria bukan satu satunya di pertemuan ini. Ada beberapa wanita yg datang, tentu saja untuk memenangkan lelang itu.

"hai grandma"sapa el.

"hai sayang. "

"grandma.. Gavin kangen"

"halah, tadi siang aja udah ketemu. Gk usah lebay dah. "ucao maria.

"ck,  kembarannya suho gk bisa diginiin! "

"klo kamu kembarannya suho,  grandma kembarannya lisa."ucap maria tak mau kalah.

"duh, grandma. Inget umur dah. "ucap gavin.

"dean? "

Bukannya menjawab ucapan gavin,  maria lebih tertarik dengan cucunua yg sedang sariawan itu.

"apa grandma? "

"enggak, cuman manggil aja. "

"sabar, masih gua liatin. "batin dean.

"udahlah, mau mulai tuh acaranya. "lerai el









Haihai.......
Duh kga kerasa yak, bentar lagi mau masuk sekulah.

Ada rasa senang sekaligus sedih.
Senang karna bisa ketemu temen, bisa ketemu kakel ganteng, dapet uang jajan lagi.
Sedihnya, banyak tugas! Tugas numpuk! Tugas belum dikerjain! Ketemu guru kiler!

Tapi kakel yg gua suka udah lulus!
Kan jadi lemes, gada semangatnya:(

THE DARK [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang