Thirty three

1.5K 80 18
                                    

"kita saling menyayangi, namun keadaan yg membuat kita tak bisa bersatu. Bukankah cinta tak harus memiliki? Maka, aku akan memilih seperti itu. "






°°°°°°°°








Karna lelah debat, arin memutuskan untuk menyenderkan kepalanya. Menengok kearah jalanan, padahal kan matanya ketutup jadi kga bisa liat. Tapi jangan khawatir, karna arin niatnya mau tedor! Biarin aja el ngebacot, anggeo angin aja kan enak.

Setelah menempuh perjalanan yg lumayan memakan waktu, el sudah sampai ditemoat tujuannya.
"
rin? Turun yok"

Tak ada balasan dari arin,  el mendejtakan wajahnya ke arin. Terdengar dengkuran halus, sekita el mengumpat.

"anjir nih bocah, ketiduran ternyata?"gumam el.

Tanpa berfikir panjang el mengangkat arin ala bridal style, ceilah gegayaan aja emang si el.

Banyak pasang mata yg melihat mereka, tapi el tetao stay cool. Arin merasa yg tubuhnya melayang langsung membuka matanya, dan ternyata! Keadaan masih gelap cuk, kan matanya ditutup sama el.
El mendudukan arin diatas kursi, disana terlihat sangat jelas pemandangan yg indah.

"el? Gua dah boleh buka kan ini? "

"iya buka aja. "

Saat arin membuka matanya..









"EH ANJIR! NAMSAN TOWER?! MIMPI APA GUA BISA KESINI TADI MALEM?! "

"kebalik goblok! Harusnya tih, mimpi semalem gua bisa kesini. "

"eitss, orang seneng bebas ya. Gk boleh ada yg bacoth! "

"rin? "

"apa?! "

"ck,  coba liat gua sekarang. "

Suasana menjadi tegang, entahlah el memang sengaja membuat susananya menjadi tegang dan serius. Inget ya, suasana nya yg tegang!

Bukan..... Ah, sudahlah pikiran kalian pasti kemana mana.

Tiba tiba salju turun ditengah tengah
mereka, el sungguh bersyukur karna saljunya turun. Romatis, dengan lampu yg menghiasi namsan tower saat ini.

"apa? "tanya arin lembut, sekarang arin telah terbawa suasana. Mata el yg saya mengunci mata arin, seakan tak ingin lepas darinya.

"gua mau bilang "

"gua.. "

"gua.. .. "

"bacok jangan? "batin arin.

"guasukasamalurin"

"he gimana? Lu ngomong apa apa ngerep?"

"gua suka sama lu rin! Gua sayang sama lu!"

Arin kaget! Arin kaget! Gimana gk kaget, ditembak sama abang sendiri?! Mana ini romantis lagi! Duh arin kan jadi galau.

"gua udah sayang sama lu dari lama, fapi gua gk tau klo rasa ini lebih dari rasa sayang kakak ke adeknya rin. Gua sayang sama lu, apa lu mau jadi pacar gua? "

Arin bingung! Ia tak tau harus menjawab aoa, hatinya bilang iya. Tapi pikirannya bilang tidak, sekarang arin harus gimana?!

"bang? "

"rin, please jangan panggil gua abang klo
kita lagi berdua. "

Memang el pernah bilang keoasa arin klo
saat mereka berdua arin tak boleh menyebutnya abang, karna menurut el arin dan dirinya memiliki umur yg sama.

"oke, "

"el? Lu taukan klo gua adek lu? "

"iya gua tau, gua sadar rin. "

"trus kenaoa lu bilanh kek gitu el? Lu abang gua! Apa kata mommy, daddy sama yg laen juga! Lu mau gua dianggap apa? Jalang? Cwe murahan yg mau dipacarin sama abangnya sendiri? Lu mikur dong ek gimana nasib gua entar! "

Kenapa el tak memikirkan kedepannya? Yg
ada sekarang adalah el yg memikirkan arin.

"rin, "

"please el, jangan buat gua merasa bersalah! Gua sedih karna ditinggal sama orangtua kandung gua, dan sekaramg gua ditampung sama keluarga kaya. Gua gk mau jadi durhaka el, gua gk mau dicap murahan. "

"tapi lu gk murahan rin! "

"dengan gua pacaran sama lu, itu aja udah nunjukin klo gua murahan el! Sekarang gua mau balik ke hotel. "

"oke, maaf udah bikin lu gk nyaman rin. "

"iya, tanang aja. Jangan pernah ngungkit ini lagi ya? Dan lupain perasaan lu buat gua, tros jangan canggung ya. "

"iya adek gua yg paling cantik. "

"iyalah! Kan adeklu yg cwe gua doang. "

"ya mangkanya gua bilang cantik, klo ganteng kan gua ngeri. "

Mereka pulang dengan rasa campur aduk, nasi rames aja kalah! El tetap mempertahankan senyumnua, meski dihatinya masih sakit karna ditolak arin.

Sedangkan arin, ia harus tetap tersenyum meski ia tadi berbohong dengan perasaannya. Akalnya masih sehat untuk tak menerima el,  karna arin masih punya etika untuk hal itu.

Mereka berdua pulang ke hotel tengah malam, dan arin langsung ke kamarnya untuk tidur.

Hati ini sungguh banyak kejutan yg diberikan el untuknya, dari yg bahagia hingga menyakitkan.

El juga langsung ke kamarnya untuk tidur, namun ia merasa ada yg kurang. Tapi apa ya? Karna merasa ada yg kurang, el terus berfikir. Hingaa...











Ia ingat bahwa dompetnya tidak ada, mungkin kebawa ditas arin. Akhirnya el beranjak dari kasur dan pergi ke kamar arin.

Ting!

Suara notifikasi dari ho arin berbunyi keras, awalnya aein tak ingin melihatnya. Namun,  ia juga penasaran. Siapa tau salah satu dari member ensiti mengiriminya pesan, halu tidak ada hukuman teman. Jadi bebas dong!

Saat arin melihat notifikasi itu ia terkejut! Bahkan sekaramg ia tak bisa menahan tangisnya, pandangannya mulai kabur. Semua menjadi gelap, keoalanya juga sangat pusing.

Bruk!

Arin jatuh pingsan, pesan aoa yg arin lihat? Peaan dari siapa? Untung saja el melihat arin pingsan, el bisa masuk ke kamar arin. Karna ia punya kunci cadangan dong, biasa yogok kang hotel jadi bisa dapet kunci cadangan.







Haihai.....
Ini mungkin yg terakhir gua apdet, kan udah gua bilang klo malming bakan dobel apdet.

Tapi kalau nilai gua jelek, hp gua disita gaes:)
Duh sedih banget gua...
So, jadi maaf ya klo gua gk apdet:(

Makasih yg udah vote and comment:*
Love you guys:*

THE DARK [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang