Sixty three

757 51 11
                                    

"drama apa lagi ini? Mau lepas, tapi sudah terlanjur terjebak. "









°°°°°°°













Sesampainya dirumah sakit, kondisi arin justru semakin memburuk. Asma arin kembali kambuh, saat el melihatnya hati el terasa sakit.

Arin dibawa keruang UGD oleh para dokter dan juga perawat, el duduk termenung di depan ruangan.

"seperti ini lagi, kenapa gua selalu dipermainkan?! Gua gk mau kejadian elvina juga akan menimpa arin, gua gk mau arin ninggalin gua. Cukup elvina yg pergi, tapi arin jangan. "

Beberapa saat kemudian dokter telah keluar, el bangkit dari duduknya dan menghampiri dokter.

"gimana dok? "

"bisa ikut keruangan saya? "

Dengan segala pertanyaan yg memenuhi otak, el tetap berjalan dibelakang dokter.

"sepertinya asma yg diderita adik anda sudah kronis, mungkin ia hidup hanya sampai 1 atau 2 bulan kedepan. "

Pernyataan dokter itu membuat tubuh el lemas, jantungnya seakan berhenti berdetak, dunianya seakan runtuh begitu saja.

"maaf jika saya menyampaikan ini,  tapi ini adalah tugas saya. "

"apa tidak ada pengobatan yg terbaik dok? Saya mampu bayar berapapun itu. "

"maaf pak, tapi anda sudab telat jika melakukan sebuah pengobatan. "

"yg bisa dilakukan hanyalah berdo'a, dan menyerahkan semua pada tuhan. "

El hanya menganggukkan kepalanya dan pergi dari ruangan itu,  ia selalu berfikir jika hidupnya yg kelam ini tidak akan pernah bosa berakhir. Sekarang el sudah ditinggal oleh elvina, orang tuanya juga hilang entah kemana.

Dan sekarang arin juga akan pergi meninggalkannya, seburuk inikah hiduonya? Jika memang ia harus dihukum, hukum saja. Namun, jangan mengambil orang yg paling ia sayang.

Saat membuka ruang inap arin, el melihat arin yg terdiam menatap kosong kearah jendela.

"kenapa? Hm? "

Arin tetap saja tak menjawab, bahkan sekarang justru meneteskan air matanya.

"kenapa? Cerita sama gua. "

"gua kangen mommy sama daddy. "

Deg!

Hati el hancur seketika, arin memang sudah lama tak bertemu vania dan dion. Mungkin suda  1 bulan lebih,  karna jadwal arin yg sangat padat dan tidak bisa membagi waktu.

Arin akui ia menyesal, tapi mengapa sekarang justru arin seperti dibuang?

"mereka kemana? Kenapa mereka gk dateng? "tanya arin sendu.

"gua juga gk tau mereka kemana, seminggu ini gua cari mereka. Tapo hasilnya tetep gk ketemu. "

"hiks... Gua kangen.. Hiks"

El segera memeluk tubuh arin untuk menenangkannya, tapi hatinya juga sakit saat mengingat masa lalunya.

Sudah hampir satu bulan sejak kejadian arin dirumah sakit, kini el dan arin tinggal satu rumah. Keadaan arin juga berangsur membaik,  tapi terkadang asma arin kambuh.

Dan itu membuat el sangat khawatir, bahkam ia sudah lupa jika harus mencari keluarganya. Dan untuk elvina, el sudah ikhlas akan kepergiannya.

Hari ini arin sedang tidak dirumah, ia sedang dirumah temannya untuk mengidao. Awalnya el sangat melarang, tapi karna arin memaksa jadilah el mengijinkannya.

THE DARK [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang