Makasih untuk antusias di part kemarin, sorry juga karena udah beberapa hari ini aku sibuk banget di dunia nyata jadi gak sempet ngehalu.
Dan sebagai gantinya..
This is 3200 words. Udah melebihi perjanjian yang seharusnya cuma 2000. Jadi yang masih bilang pendek, sini tak sentil ginjalnya👌 wkwk.***
Usai berpamitan dengan seluruh penghuni panti, Bus perusahaan tiba di disana setelah mereka semua dibiarkan menunggu selama dua puluh menit, dan begitu dua unit kendaraan besar itu terparkir indah, semua orang langsung mengerumuni agar mendapatkan tempat.
Anna meringis melihat betapa berdesakannya mereka. Oleh karena itu ia memilih menjadi yang paling akhir untuk naik. Akan tetapi, di tengah keriuhan tersebut, seseorang tiba-tiba menarik lengannya dan menuntunnya menjauh dari kerumunan. Dan Anna terkesiap kala mendapati Jonathan lah pelakunya.
Sedikit was-was, wanita itu kembali menoleh ke belakang guna memastikan tak ada yang melihat tingkah Jonathan ini, dan nampaknya orang-orang tak menyadari karena terlalu sibuk mengambil tempat. Tapi meski begitu, Anna tetap saja risau.
"A-ada apa? Lepas!" katanya yang tak diindahkan Jonathan. Lelaki itu justru terus menariknya agak menjauh, menuju jaguar hitam miliknya yang terparkir paling ujung dari deretan mobil lain.
"Pak!" sentak Anna berusaha melepaskan tangan kekar yang mencekalnya tersebut. Sayang, tenaganya tak sebanding.
"Pak, saya bisa ketinggalan--"
Anna tak dapat menyelesaikan kalimatnya ketika Jonathan dengan sigap membuka pintu mobil, menempatkan Anna di kursi penumpang dengan posisi menghadap ke arahnya, dua tungkai Wanita itu pun masih berada di luar.
Masih dengan pintu yang dibiarkan terbuka, Anna membisu, Kala Jonathan sedikit merunduk, mencondongkan tubuhnya kedalam yang mana membuat Anna harus pula memundurkan tubuhnya sejenak guna membatasi jarak di antara mereka.
Lalu kembali Jonathan menarik diri, bersamaan dengan sebuah kotak P3k di tangannya. Ahh, rupanya benda itu yang ingin ia raih barusan. Tapi ... untuk apa? Lelaki ini terluka? Dan apakah ia ingin memerintahkan Anna untuk mengobatinya? What the-
"Kamu terluka, Anna"
-Hell?
Anna mengernyit bingung.
"Kamu tak menyadarinya?" tanya Jonathan. Wanita itu refleks menggeleng cepat, ia masih terpekur ketika Jonathan mengambil posisi jongkok di hadapannya, hendak mencegah saat lelaki itu meraih kakinya yang masih berbalut sepatu dan menempatkannya di atas lutut yang menekuk. Tentu saja sepatu Anna mengotori celana hitam yang Jonathan kenakan. Namun lelaki itu sepertinya tidak peduli, jadi Anna pun berusaha abai.
Jonathan lalu membuka kotak P3k, mengambil perlengkapan dari sana lalu tanpa disengaja Jemarinya menyenggol sesuatu di pergelangan kaki Anna yang seketika langsung membuatnya meringis nyeri.
Disana, Anna temukan goresan yang lumayan panjang namun tidak terlalu dalam di permukaan kulit pergelangan kakinya, tidak ada banyak darah yang keluar dan sungguh, jika Jonathan tak menyentuh disana maka Anna tak akan menyadari bahwa terdapat luka goresan, karena perempuan itu tak merasakan sakitnya sedari tadi.
Dalam hening, Anna perhatikan bagaimana Jonathan dengan sangat telaten mengobati lukanya. Melakukannya tanpa bicara sepatah kata, dan jikalau Anna meringis kecil, akan ia pelankan gerakan tangannya. Seolah takut menyakiti Anna.
Oh ya Tuhan, mengapa Anna jadi berdebar?
Ngomong-ngomong soal perlakuan Jonathan yang seolah berubah 180° ini, masih begitu jelas di ingatan Anna, bagaimana dulu ia bahkan harus berpura-pura menjatuhkan dirinya di depan Jonathan hanya agar Pria itu tergerak dan membantunya. Akan tetapi hasilnya selalu nihil, Jonathan tak pernah lakukan itu. Ia hanya akan bersikap tidak peduli dan melewati Anna yang tengah meringis begitu saja tanpa bersedia melirik sedikitpun.

KAMU SEDANG MEMBACA
SEANNA
Romance[21+ ] Seanna pernah berjuang begitu keras demi penuntasan obsesinya pada sosok Jonathan ...Sebelum akhirnya menyerah kala lelaki itu menghancurkan harap serta merenggut asa yang susah payah dirajutnya kembali--dalam bayang-bayang penyesalan. Memutu...