***Sebuah penthouse, Jonathan membawa Anna ke penthouse milik lelaki itu.
"Gak seharusnya anda bawa saya kesini"
Ya, tidak seharusnya. Dan Anna dengan bodohnya percaya jika lelaki ini akan membawanya pulang? Dasar bodoh!
Sepanjang perjalanan menuju kemari, ia tak hentinya menangis dengan segumpalan tisu yang mengotori mobil Jonathan. Dan karena terlalu asik dengan kegiatan dramanya, Anna sampai tak menyadari jikalau yang mereka telusuri bukanlah jalanan menuju rumahnya, melainkan kediaman Jonathan. Oh Bagus, Anna. Baru saja lepas dari cengkeraman serigala, sekarang kamu malah tersesat di kandang singa."Lalu?"
"Saya mau pulang," sahut Anna, masih terpaku di tempat ketika Jonathan sudah maju beberapa langkah di depannya.
"Kita sudah terlanjur disini," kata lelaki itu yang membuat Anna mengumpat dalam hati.
Seketika Ia merutuki kepatuhannya yang ditujukan pada Jonathan beberapa saat lalu, tentu kalut membuatnya lupa akan segalanya, termasuk tentang seberapa bahayanya Jonathan Addison untuk dirinya sendiri."S-saya mau pulang ..," ujarnya lagi, mulai tergagap.
Jonathan menatapnya serius dengan satu alis terangkat "Dengan keadaan seperti itu?"
"H-hm?" Kernyitan bingung Anna berikan. Menghela nafas panjang, Anna bisa melihat dengan jelas jika Jonathan tampak sangat jengah.
"Pakaian sobek, wajah sembab, dada penuh bercak merah dan bekas cakar, apa kamu sadar seberapa mengerikannya dirimu sekarang?" Jonathan terdengar geram saat mengatakannya. Dan Anna mendadak diserang rasa takut. Refleks ia perhatikan penampilannya yang sedikit kac-tidak, sangat kacau ini dengan tatapan sayu yang menelisik. Jonathan benar, ia terlihat mengerikan. Dress berpotongan leher rendah yang ia kenakan koyak dibagian dada, tentang bercak-bercak merah yang dimaksud lelaki itu-Anna belum melihatnya, namun mengenai goresan akibat cakaran, Anna bisa rasakan perihnya sekarang.
"S-saya..."
Belum sempat Anna lanjutkan, Jonathan sudah menyambar lebih dulu. "Apa yang akan kamu katakan seandainya Jayden bertanya nanti?"
Anna diam sambil menelan ludah, kalut. Seketika ia kehilangan suara.
Ya, bagaimana jika Jayden bertanya? Disana juga ada Rosie, apa yang akan Anna katakan pada gadis itu mengenai penampilannya ini? Haruskah jujur dengan berkata jika ia hampir dilecehkan sekali lagi, namun kini- oleh seorang Noah? Ah, Rosie mungkin akan pingsan saat mendapati fakta yang hampir terdengar mustahil itu.
Ngomong-ngomong soal Noah.
Lelaki itu-dia tidak mencakar Anna dengan sengaja, goresan-goresan ini timbul akibat usaha keras lelaki itu yang ingin mengoyak bagian atas dress-nya. Mungkin saja kuku-kuku Noah tak sengaja mengenai beberapa tempat hingga meninggalkan goresan luka. Dan Anna tersenyum miris kala menyadari betapa Noah tak hanya meninggalkan luka pada batin, namun juga fisik untuknya. Ya Noah-sahabatnya. Pria lembutnya ...
KAMU SEDANG MEMBACA
SEANNA
Romance[21+ ] Seanna pernah berjuang begitu keras demi penuntasan obsesinya pada sosok Jonathan ...Sebelum akhirnya menyerah kala lelaki itu menghancurkan harap serta merenggut asa yang susah payah dirajutnya kembali--dalam bayang-bayang penyesalan. Memutu...