Part 27

100K 7K 1.8K
                                    

--

"Tapi lego itu hadiah Natalku tahun lalu dari Mommy." Jayden memprotes pada Jonathan yang melarangnya membawa serta lego-lego favorit pemberian Anna.

"Ini udah banyak yang rusak. Tinggalin aja," sahut Jonathan, menunjuk beberapa bagian lego yang memang sudah rusak dan tidak bisa lagi digunakan.

Namun Jayden tetap bersikeras.
"Gak mau, yang ini pokoknya harus bawa Juga!"

Menyerah, Jonathan Akhirnya mengiyakan keinginan sang putra lantaran merasa sia-sia berdebat. Jayden sepertinya adalah tipe yang sedikit keras kepala, sama seperti dirinya. Well, meski anak itu berubah sangat penurut jika pada Anna, Jonathan mencoba memaklumi. Interaksinya dengan Jayden masih terbilang baru dan tentu perlu banyak waktu untuk beradaptasi dengan bocah itu. Tetapi tidak apa-apa, Jonathan sangat menikmati kebersamaan mereka. Benar-benar sangat menikmatinya, Jayden terlalu menggemaskan.

"Apa kita gak bisa bawa semuanya aja? Celetuk Jayden. Menghentikan lamunan Jonathan yang lantas beralih memandang putranya itu, lekat.

"Kamu akan dapat yang lebih banyak dari ini," jelasnya singkat.

Jayden menggoyang-goyangkan telunjuk mungilnya di depan wajah. Yang berarti ia tak sependapat dengan Daddy nya. "Bukan begitu Daddy, Mereka pasti tidak akan suka ditinggal sendirian"

"Dari mana kamu tahu?"

"Itu yang aku lihat di film Woody"

"Maksudmu Toy story?" koreksi Jonathan.

Jayden mengangguk heboh. "Ya itu dia! Wah, Daddy juga nonton ya?"

"Tentu saja"

"Apa Daddy punya banyak koleksi film seperti itu?" tanya Jayden lagi.

Jonathan berjongkok, mencubit hidung Jayden gemas. "Banyak sekali, kita akan menontonnya bersama-sama jika kamu ingin"

"Ayey!!" Pekik Jayden senang. kembali berhambur ke kotak mainannya, memilah-milah mana yang harus dibawa.

Tak lama setelah itu, Jonathan menangkap suara benda yang terjatuh dan pecah, berasal dari luar kamar. Bunyinya bisa dibilang tak terlalu besar hingga Jayden pun tak menyadari. Namun Jonathan mendengarnya jelas-jelas.

"Tunjukkan barang mana lagi yang ingin kamu bawa pada om itu, daddy keluar sebentar," ucap Jonathan sebelum beranjak keluar, mengambil langkah cepat, menuju kamar Anna.

Mereka tengah berada di rumah wanita itu sekarang lantaran Anna ingin berkemas. Jayden sudah hampir selesai, namun Anna--- tidak ada tanda-tanda wanita itu akan keluar dari kamar.

Dan begitu sampai disana, Jonathan dapati Anna tengah berjongkok dengan pecahan kaca yang berserakan di lantai.

"Ada apa?" seru Jonathan, terselip kekhawatiran dalam nadanya.

Anna langsung menoleh cepat, lalu gelagapan saat Jonathan menghampirinya.

"Aku gak sengaja jatuhin ini," adunya pelan. Menunjuk foto sang Nenek yang sudah terlepas dari bingkai.

Jonathan tampak menghembuskan napas sebelum menaruh tangannya di lengan Anna, membantu wanita itu untuk berdiri. Lalu dirinya terkesiap merasakan betapa dinginnya kulit Anna. Wajahnya memucat seolah takut dan---entahlah.

SEANNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang