Part 32

95.8K 6K 1.9K
                                    

Masuk kamar--kunci pintu--Baring--Nunggu notif cerita kesayangan. (Siapa yang setiap malming selalu sengenes Author?)

***

Jonathan tidak pulang telat seperti yang di-infokannya pagi tadi, Lelaki itu justru pulang lebih awal lantaran ulah Jayden yang iseng meminta Mala menelfon sang Daddy dan mengatakan bahwa sakit Anna bertambah parah, padahal yang diinginkan bocah itu adalah Jonathan menemaninya ke supermarket——membeli Snack untuk acara Camping kids besok.

Dan satu jam yang lalu, ketika Anna berpikir lelaki itu akan murka dan memarahi Jayden atas kebohongannya, yang ia dapati justru Jonathan yang bergegas berganti pakaian  lalu menggendong bocah itu keluar menuju mobil tanpa banyak kata. Really? Dia sama sekali tidak marah? Oh, Anna yakin jika ia jadi Jonathan, maka Jayden akan diceramahinya panjang lebar agar tak mengulangi hal konyol itu lagi.

Menyesap cokelat panas buatan Mala, Anna kembali mengecek ponsel yang sedari tadi berdenting, sayangnya dari sekian banyak notifikasi pesan yang masuk, tidak ada satupun yang berasal dari tiga sahabatnya, melainkan grup satu divisi Anna yang mulai menanyakan kenapa ia tak masuk kerja. Ada pula yang membahas pemecatan Noah yang dilakukan secara tiba-tiba dengan sangat tidak hormat. Huft ... membaca itu mood Anna kembali Down. Ia kehilangan respectnya terhadap Noah, bukan berarti ia tega melihat lelaki itu dipecat karenanya.

Anna pikir, semenjak Jonathan Kembali masuk dalam hidupnya—semua menjadi  kacau balau. Tidak ada lagi ketenangan batin. Setiap detik dirinya serasa diberi tekanan dan selalu dihantui rasa bersalah.

Menghela nafas—— meremas kecil rambut hitamnya yang tergerai. Anna menggeram, menumpahkan kekesalan—— sampai kedatangan bocah kecil dengan teriakan super nyaring membuatnya mesti kembali memasang topeng ceria kendati sesuatu seolah menyisakan rasa tidak enak di dada.

"Mommy look at this!"

Jayden menginvasi ruangan dengan suaranya dan Anna tersenyum——bocah itu berlarian menuju Anna sambil mengangkat tinggi-tinggi box mainan berukuran mini.

Sedang di belakangnya Jonathan  yang bergaya Cassual berjalan dengan tangan dimasukkan ke dalam saku, anak buahnya mengikuti sembari menenteng tiga plastik besar berisi Snack yang akan dibawa Jayden ke Camping kids

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sedang di belakangnya Jonathan  yang bergaya Cassual berjalan dengan tangan dimasukkan ke dalam saku, anak buahnya mengikuti sembari menenteng tiga plastik besar berisi Snack yang akan dibawa Jayden ke Camping kids.

"Kok banyak banget?" Tanya Anna begitu anak buah Jonathan meletakkan tiga plastik itu dihadapannya.

"Aku cuma ngikutin kata Daddy kok. Disuruh ambil semua yang aku mau"

"Tapi gak harus sebanyak ini, sayang." Protes Anna. Ia memang tak pernah membelikan Jayden jajan sebanyak ini karena selain faktor ketidakmampuan, menurutnya mengonsumsi makanan ringan dalam porsi banyak sangat tidak etis untuk anak seusia Jayden. "Tas kamu gak bakal muat nampung semuanya. Bawa seperlunya aja, kan cuma sehari doang, Jay" tuturnya pelan, berusaha memberi pengertian.

SEANNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang