Part 19

106K 7K 983
                                    


2600 ini buat kalian yang bolak-balik nyepam demi tembusin target :)

Warn! 21+
This is Dark & Erotic story'
Setiap adegan dewasa akan sangat kental dan mendetail, Sebelumnya aku udah kasih warning batas usia jadi buat yang belum legal diharapkan bijak.

***

Masih dengan amarah yang menguasai, Jonathan membalikkan tubuh Anna cukup kuat, hingga Kini keduanya berhadapan. Dengan bibir yang masih menyatu Jonathan mendorongnya mundur, Menuntun Anna tanpa melepaskan tautan, hingga begitu langkah sang wanita tertahan di ujung sofa, tak ingin sia-siakan kesempatan, tubuh indah itu langsung didorongnya telentang.

Cepat-cepat Jonathan menindih Anna, lalu kembali menjalin ciuman. Melumat penuh hasrat.

"Hmmpp." Suara Anna tertahan oleh bungkaman bibir Jonathan. Kedua tangannya yang semula dihantamkan pada Dada pria itu kini dicekal kuat. Lagi dan lagi, dasi lelaki itu menjadi alat untuk menahan aksi pemberontakan Anna.

Tertegun sesaat, sebuah kilas balik tentang bagaimana dirinya pernah diperlakukan serupa oleh lelaki yang sama menghantam ingatannya. Isaknya kian deras namun teredam ciuman. Bisa dicecapnya rasa asin dari air matanya yang mengalir pada sela-sela cumbuan kasar Jonathan.

Satu yang Anna tangkap—Jonathan tidak pernah berubah....

Masih bajingan yang suka memaksa. Iblis ini tidak pernah berubah. Sama halnya dengan Anna yang mencoba untuk menjadi lebih kuat walau ternyata begitu sulit, Jonathan juga tak pernah berusaha untuk mengubah perangai dan gaya hidupnya. Keduanya sama-sama gagal.

Dan yang lebih naas adalah Anna bahkan tidak tahu apakah Jonathan masih menjadi kelemahannya sampai saat ini atau tidak.

Ciuman yang Anna pikir tak berkesudahan itu nyatanya diurai Jonathan lebih dulu. Ia Merenggut kumpulan helai rambut Anna yang tergerai dan menyampirkanya hanya agar Bibirnya bisa bermain-main dengan leluasa di leher jenjang Anna. Menyeret gigi dan lidahnya di sepanjang kulit halus nan sensitif Tersebut. Membuat si empunya terus mengerang tertahan di sela isakan.

Tangan kasar pria itu bergerak naik, melepas satu persatu kancing kemeja Anna hingga gundukan ranum yang masih terbungkus itu terpampang jelas. Lalu dalam sekali tarikan, rok hitam yang Anna kenakan juga tersingkap ke atas. Mempertontonkan kemulusan pahanya yang sejak tadi menjadi fokus Jonathan. Dielusnya paha Anna, sembari tersenyum menikmati halusnya kulit putih yang selembut sutra. Wajah Anna memerah, entah marah atau tersipu Lantaran Jonathan dengan lancang melebarkan pahanya disaat ia berusaha keras untuk merapatkannya kembali.

Bertempat di ruang kerja yang luas dan mewah, kondisi badan yang nyaris telanjang dengan si pria yang masih berpakaian lengkap. Membuat penampilan Anna kini tak lebih jauh dari jalang yang memenuhi panggilan sang Boss besar.

Kini bibir penuh yang sebelumnya meninggalkan bercak di leher itu beralih ke Dada, Jonathan menyingkap bra hitam Anna menggunakan deretan giginya agar Puncak payudara yang menegak tak tahu diri itu berhasil dilahap oleh mulut panasnya. Sementara Jemarinya menyusup masuk. Menyampirkan celana dalam Anna hingga menampilkan celah. Dan disanalah Jonathan temukan kesenangannya .... satu jari panjangnya mengusap area paling sensitif itu, menggosok pelan, Mengurung wanita itu dalam kenikmatan. Menyiksanya.... memuaskannya.

Terjangan sensasi terus menerus menghujam saraf-saraf Anna hingga Kepalanya terasa pening. Logika Anna hilang entah kemana ketika Jonathan menghisap lembut, menggigit kecil, membelai dengan lidahnya yang basah.

Kelembaban Anna begitu terasa, Wanita itu memberikan respon yang membuat Jonathan menyeringai puas. Anna selalu basah untuknya... logika dan respon tubuhnya selalu bertolak belakang.

SEANNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang