Jangan lupa votmen!
🔥
"Mommy Wake up!"
Seru Jayden mengguncang-guncang bahu Anna yang masih bergelung di balik selimut, bocah itu memukul-mukul pelan pipi sang Mommy.
Ini pertama kalinya Jayden tersadar lebih dulu dari Anna. Ia bahkan sudah selesai bersiap-siap dengan pakaian dan tas sekolahnya. Meski Jayden memang terlatih mandiri tetapi biasanya tidak begini, pagi-pagi sebelumnya, Anna pasti sudah akan bangun lebih awal dan memasak untuknya, tapi kali ini tidak. Mommy nya bahkan masih setia dibalik selimut.
"Wake up Mom, i am late!"
Mengerang beberapa saat, Anna segera tersentak dari tidurnya. "Sayang?" gumamnya serak.
"Aku telat Mom, gimana ini?" Sungut Jayden.
Mata Anna yang sebelumnya masih setengah terpejam kini terbuka lebar saat mendengarnya. "What the--Astaga!" Masih dalam mode kepanikan, Anna turun dari ranjang, menggulung rambutnya asal lalu bergegas keluar kamar diikuti Jayden dari belakang. Bocah itu tak henti-hentinya mengoceh.
"Masih ada sepuluh menit sayang, mommy siapin roti dulu ya,buat bekal kamu" ujar Anna menenangkan.
"Keburu telat Mom!"
"Enggak sayang, kamu diem aja deh."
Tak buang waktu lama, Anna dengan cekatan memanaskan minyak, memotong roti lalu melapisinya dengan telur dan keju kemudian menggoreng nya. Toast, adalah pilihan terbaik dalam keadaan terjepit seperti ini.
Selesai membuatkan bekal dan mengisinya kedalam tas kecil bocah itu, segera Anna membawa Jayden keluar rumah. Oh ya ampun. Ia harus segera mencari alternatif lain untuk membawa anaknya ke sekolah karena sebenarnya, Anna pun juga sudah hampir telat untuk pergi kantor, sepertinya ia tidak bisa mengantar Jayden pagi ini.
"Hay mamud cantik" sapaan itu datang dari Malik, yang kini melintas di depan rumah Anna dengan Vespa butut kesayangannya.
"Kebetulan" gumam Anna legah. "Malik sini deh, bisa bantu aku gak?"
"Bantu apa, cantik?"
"Anterin Jay ke sekolahnya, aku gak sempet soalnya harus siap-siap ke kantor."
"Ashiapp! Apa sih yang enggak buat calon anak, iya gak Den?" Baik Jayden maupun Anna, sama-sama meringis Mendengar kalimat itu meski cepat-cepat menggantinya dengan senyum penuh kepaksaan.
"Sini Den, Daddy antar, nanti telat loh kamu." Pinta Malik pada Jayden yang kini bersiap menaiki motornya. Sebelum melaju, lelaki klimis sempat menoleh pada Anna dan melemparkan kiss bye. "Da dah Cantik, cepetan siap gih, nanti sekalian Malik anterin ke kantor" ujarnya diiringi kedipan genit.
Anna lagi-lagi meringis paksa dan mengangguk sekilas, hanya untuk menyenangkan hati pria yang tengah membawa anaknya itu. Malik sudah lama menunjukkan ketertarikannya pada Anna, itulah kenapa Anna tak sungkan meminta pertolongan padanya. Lelaki itu sangat baik, meski bukan tipe Anna sama sekali, ia tetap tak menampik jika Malik memang sebaik itu.
Anna Kembali memasuki rumah karena harus segera bersiap-siap dan bergegas ke kantor. Namun langkahnya terhenti begitu saja di ruang tamu, saat netranya terpaku pada sesuatu yang tergeletak di atas meja, Sekantong plastik besar berisi cokelat yang semalam dibelikan Jonathan untuk Jayden. Isinya berkurang banyak, Jayden pasti mengambil lumayan banyak untuk dibawa ke sekolah dan dibagikan pada teman-temannya. Dasar anak itu.
Tapi ngomong-ngomong soal—Jonathan, semalaman suntuk pikiran Anna dipenuhi olehnya, dan itu mungkin salah satu penyebab mengapa Anna bisa kesiangan pagi ini karena bisa dibilang—Ia bahkan tidak tidur semalam. Jonathan dan sikap anehnya, terus menerus mengganggu ketenangan Anna. Ditambah lagi, lelaki itu sudah bertemu sapa dengan Jayden.

KAMU SEDANG MEMBACA
SEANNA
Romance[21+ ] Seanna pernah berjuang begitu keras demi penuntasan obsesinya pada sosok Jonathan ...Sebelum akhirnya menyerah kala lelaki itu menghancurkan harap serta merenggut asa yang susah payah dirajutnya kembali--dalam bayang-bayang penyesalan. Memutu...