Part 41

62.1K 4.1K 1.7K
                                    

Ini part khusus flashback 6 tahun lalu

Playlist : Animal__Maroon 5

***

Dan merasakan ketegangan Jonathan yang sejenak berhenti dari aksinya, tanpa mau menunggu, memanfaatkan keadaan dimana lelaki itu tengah lengah, segera Anna singkirkan tubuh Jonathan dari atasnya, bangkit lalu menyambar cepat kunci kamar diatas nakas sebelum berbalik siap melarikan diri.

Tapi Anna kalah cepat dari Jonathan yang sudah kembali menangkap tubuhnya, dan ditengah aksi meloloskan diri Anna mencoba menggapai apapun yang bisa ia raih, salah satu ornamen keramik kini berada ditangannya, jujur Anna sudah tidak peduli, katakanlah ia gila. Karena terlampau geram dan gelap mata hingga menghantamkan benda keras itu ke kepala Jonathan yang lantas melepaskan tubuhnya, terhuyung seraya meraung marah dan kesakitan.

Sepersekian detik Anna tersadar, jantungnya berpacu liar dengan deru nafas tak beraturan. Melotot dan merasa sebagaian jiwanya hilang begitu melihat darah mengucur deras dari dahi Jonathan, hasil perbuatannya. Gemetar panik. Anna membungkam mulutnya sendiri. Ya Tuhan, apa yang sudah ia lakukan?

Jonathan bersandar tak berdaya pada kaki ranjang, menunduk dengan satu tangan memegang dahi berdarahnya. lelaki itu menggeram kecil dan terkutuk lah tungkai Anna yang bergerak mendekatinya.

Namun baru hendak mengulurkan tangan untuk sekedar memastikan apakah lelaki itu baik-baik saja, Anna tersentak hebat tatkala secara tiba-tiba Jonathan mendongak dengan sebagian wajah dilumuri darah segar, dan dia ... Menyeringai.

Anna pelan-pelan mundur dengan masih menatap nanar pada Jonathan yang kini terlihat bak monster.

Bersama napas tertahan, berbalik dan melangkah cepat menuju pintu, Anna memasukkan kunci dan memutarnya. Oh sialan sekali pintunya masih tak mau terbuka, sepertinya rusak. Tapi Anna tak menyerah, terisak penuh putus asa sembari melawan rasa was-was saat dapati Jonathan yang berusaha bangkit walau linglung. Anna berusaha agar pintu mau terbuka.

"Aku bersumpah, aku akan memilikimu! Lari lah, Anna. Lari lah sejauh mungkin, karena jika kelak aku menemukanmu kembali ... Menangis darah pun, kamu tidak akan pernah bisa lepas lagi!" seru Jonathan.

Dan tepat setelah kalimat yang dianggap angin lalu oleh Anna itu terucap, usaha kerasnya membuahkan hasil, pintu terbuka lebar—— menampakkan Jennar yang memasang tampang luar biasa syok. Lantas membanting pintu kembali tertutup, tanpa banyak kata Anna meraih tangan sahabatnya dan berlari sejauh mungkin dari iblis yang mendiami kamar terkutuk itu.


____

SEANNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang