Camila Pov
"Iyah,nanti pasti aku bantuin kamu Mil,jangan sedih dong"ucap Mas Dino menenangkanku
Sekarang aku masih bersama Mas Dino,kepalaku rasanya sakit sekali,setelah aku menceritakan semuanya pada Mas Dino,keadaanku sedikit lebih membaik,meskipun denyut di kepalaku belum berkurang sama sekali.
"Mas Dino,makasih yaa"balasku
"Maaf,maaaaaaf banget ngkrepotin Mas Dino"lanjutku
"Jangan nangis lagi yaa"ucap Mas Dino sembari memberikanku tissu.
Javas Pov
Saat Dino mengabari jika sekarang dia sudah mengantar Camila pulang ke Apartemennya,aku segera mengambil kunci mobilku.
Aku berencana untuk datang ke Apartemen Camila,entahlah hari ini aku ingin bertemu dengan dia,memastikan jika saat ini Camila dalam keadaan baik-baik saja.
Aku yakin saat ini keadaan Camila tidak baik.Takut,bingung atau mungkin dia juga merasa kalut dengan masalah yang tengah ia hadapi sekarang.
Sudah jam 7 malam,aku harap kedatanganku ke Apartemen Camila tidak mengganggunya.
Camila Pov
Setelah aku selesai mandi,aku segera turun ke bawah,menemui Tere yang tengah asik memakan nasi goreng.
"Makan dulu Mil"ucap Tere
Aku hanya mengangguk,sebagai jawabannya.
"Udah jangan di pikir lagi,Pak Tama juga udh ngasih kebijakan buat elu,terus managertnya Javas juga siap bantu elu jual mobil kan?"tanya Tere
"Iyah Ter"jawabku singkat
"Gue udah masak nasi goreng kesukaan elu,dimakan yah"ucap Tere
"Iyah,ini juga mau makan"balasku
Teeetttt
Suara pintu Apartemen terdengar,aku dan Tere saling memandang.
"Elu buka deh Ter,kayaknya si Sam yang datang"ucapku
Tere hanya diam,lalu dia melangkah menuju ke pintu utama,sedangkan aku sibuk mencuci buah,rasanya aku butuh asupan banyak selain karbohidrat.
"Siapa Ter?"tanyaku ketika mendengar suara langkah kaki mendekat ke arah dapur
"Ja-Javas"gumamku lirih
Aku terkejut dengan kedatangannya,dia tidak mengatakan apapun padaku,jika dia akan datang ke Apartemenku.
Entahlah rasanya aku takut bertatap wajah dengan Javas untuk saat ini,aku habis bertemu dengan Mas Dino,Managertnya,tanpa memberitahu pada Javas,bahkan aku meminta Mas Dino merahasiakan masalahku pada Javas.
"Aku tadi gak sengaja lewat,iseng aja mampir ke sini"ucap Javas
"Ganggu gak?"lanjutnya bertanya
Aku menggeleng,lalu segera mematikan keran air wastafel.
Saat Javas memandangku,aku segera tersadar bahwa sekarang ini,aku hanya memakai kemeja oversize,bahkan tanpa hotpants.
"Aku ganti baju dulu"ucapku berpamitan pada Javas
"Elu mau kemana Mil?"tanya Tere saat berpapasan
"Ganti baju"jawabku dengan sedikit berteriak.
Javas Pov
Kedua matanya sembab,suaranya terdengar bergetar,hidungnya juga terlihat merah.
Tapi Camila masih bisa membuatku tersenyum atas tingkahnya yang lucu,ketika dia menyadari jika pakaian yang di kenakan tidak sesuai dengan keinginanku.
"Hai ter"sapaku pada sahabatnya Camila
"Hai Jav"balas Tere
"Bentar lagi Camila turun kok,aneh sih? ngapain juga dia ganti baju"lanjut Tere bergumam
"Biarin aja Ter,mungkin dia tidak nyaman dengan pakaian yang di pakai tadi"balasku
"Masalahnya dimana?perasaan biasanya juga dia pake baju itu?"tanya Tere
Aku hanya tersenyum mendengar pertanyaan dari Tere,setidaknya aku tahu Camila mau sedikit merubah caranya berpakaian,terutama di depanku.
***
"Thank's yaa Ter"ucapku ketika Tere memberikanku minuman
"Sama-sama"balas Tere
Dan aku mendengar langkah kaki menuruni anak tangga.
Aku melihat Camila sudah berganti pakaian,menggunakan celana panjang satin motiv bunga dan atasan yang senada.
"Makan Mil,elu belum makan loh"ucap Tere
Aku menatap Camila,rasanya aku ingin memeluk dia sekarang,memberikan pundakku untuknya bersandar.
"Belum makan?"tanyaku
"Iyah,belum sempet"jawabnya
"Duduk sini,makan dulu"ucapku
"Ini Apartemenku,kenapa kamu malah kayak yang jadi pemiliknya?"tanya Camila
"Ya Alloh Mil,bentar lagi elu juga di boyong Javas dari Apartemen ini"imbuh Tere menggoda sahabatnya
Camila melotot pada Tere,dia terlihat kesal dengan godaan dari sahabatnya.
Lalu aku segera menarik pergelangan tangan Camila,dan menyuruhnya duduk kemudian menarik piring berisi nasi goreng.
"Makan"ucapku memberi perintah pada Camila
"Iyah,ini juga mau makan"jawab Camila
Tere tersenyum menatap kami berdua,selanjutnya dia berpamitan untuk ke lantai atas.
"Capek bgt yah hari ini?"tanyaku sembari membenarkan rambutnya ke belakang telinga
Camila hanya tersenyum sekilas,lalu dia melanjutkan makannya lagi.
"Makan yang banyak,biar punya tenaga buat besok"ucapku
"Besok?"tanya Camila
"Iyah,tenaga buat besok kamu kerja,jadi produser kan gak gampang"jawabku
Uhuuuuk
"Hai hati-hati kalau makan"ucapku
Aku segera mengambilkan air putih untuk Camila.
"Makasih"kata Camila setelah menengguk air putih di dalam gelas
"Kamu sakit?"tanyaku
Camila menggelengkan kepala,matanya sudah mulai berkaca-kaca,dia sedang berusaha menahan tangisan di depanku.
Aku tersenyum,lalu merengkuh tubuhnya untuk ku peluk,dan benar!sekarang Camila menangis di pelukanku.
"Kamu kenapa?"tanyaku
"Kangen Mama Papa"jawabnya dalam pelukanku
"Segera ambil cuti,aku antar kamu pulang ke Surabaya"balasku
Camila menganggukan kepalanya,tangisnya semakin pecah,hanya saja suaranya teredam karna Camila menyembunyikan wajahnya ke dadaku.
Aku tidak akan memaksa Camila cerita perihal masalah yang dia hadapi di kantornya,aku akan pura-pura tidak tahu sampai Camila bersedia cerita sendiri padaku.
#tbc,,,
Hiyaaaaaaakkkkk lembur gawean,jadi bisa nyambi ngetik,,,Selamat membaca dan semoga suka,terimakasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
JAVAS CAMILA
Любовные романыJavas Diafahri seorang penyanyi solo dan pencipta lagu,bakat dan kariernya tidak bisa di ragukan lagi,memiliki wajah yang sangat tampan membuat dia memiliki banyak penggemar. Camila Irawan seorang Producer Who Manage Administration And Money di sala...