untuk pertama kali

2.4K 186 38
                                    

Javas pov

Pagi di Surabaya,suasananya sangat nyaman,tidak terlalu padat seperti Jakarta,dan pagi ini aku bersama istriku mencoba hal baru,yaitu bersepeda dengan menggunakan sepeda yang cukup tua milik Mama.

Pagi di Surabaya,suasananya sangat nyaman,tidak terlalu padat seperti Jakarta,dan pagi ini aku bersama istriku mencoba hal baru,yaitu bersepeda dengan menggunakan sepeda yang cukup tua milik Mama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hampir setiap berpapasan para tetangga Camila menyapa,dan tentu saja di balas ramah oleh mereka.

"Monggo budeee"ucap Camila ketika berpapasan dengan seorang wanita yang usianya sedikit lebih tua dari Mama mertuaku.

"Oh monggo-monggo"balasnya

Aku hanya tersenyum,selama aku di Surabaya,aku lebih sering mendengar Camila berkomunikasi dengan bahasa Jawa,dan itu membuatku semakin kagum pada sosoknya.

"Kamu masih bisa bahasa Jawa yaa?"tanyaku sembari mengayuh sepeda

"Keluarganya Papa setiap hari pakai bahasa Jawa soalnya,jadi aku juga kebawa sama mereka"jawab Camila

"Eh berhenti di pertigaan situ yaa?"lanjutnya

"Mau apa?"tanyaku

"Kita sarapan nasi pecel di situ"jawab Camila

Aku pun menuruti keinginan istriku,dan sekarang kami sedang duduk di bangku panjang dengan beberapa orang yang juga sama seperti kami,menunggu pesanan nasi pecelnya Surabaya.

"Bude,nasi pecel kale nggeh?"ucap Camila

"Oh enjeh,monggo pinarak rumiyin kaleh ngentosi"balas Ibu penjual nasi pecel.

Lalu Camila pun duduk di sampingku,aku tak pernah bosan menatap wajahnya yang cantik ini,bule jawaku.Sekalipun tanpa Make up,dia tetap saja terlihat cantik.

Hingga beberapa menit kemudian,pesanan kami datang,dua porsi nasi pecel yang di hidangkan menggunakan daun pisang membuatku semakin penasaran untuk mencoba menu ini.

"Enak gak?"tanya Camila

"Enak"jawabku dengan tersenyum

Camila Pov

Setelah aku mengajak Javas sarapan dengan menu nasi pecel di pinggir jalan,sekarang aku mengajaknya untuk membeli kue basah.

Javas terlihat sangat senang,karna jajanan basah ala pasar tradisional seperti ini merupakan jajanan yang paling dia suka.

"Ininya di banyakin"ucap Javas dengan menunjuk kue lumpur

"Kamu mau apalagi?"tanyaku

"Ini apa?"balas Javas sembari menunjuk getuk pisang

"Itu getuk pisang,di rumah masih ada"jawabku

"Oh yang warna coklat itu yaa?"tanya Javas

Aku hanya mengangguk,lalu segera memberikan wadah jajanan yang sudah ku pilih pada sang penjual.

JAVAS CAMILATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang