JAVAS CAMILA

saling menghargai

Javas Pov

Aku senang,siang ini bisa makan bersama Camila di rumahku,dengan menu sederhana yang di siapkan oleh Camila.

Aku semakin yakin jika Camila memang pantas untuk aku perjuangkan,Mama Papa juga sangat mendukungku.

"Mas ben nambah dong"ucap Camila

"Iyah mbak"balas Mas Ben

"Gak usah malu-malu Mas Ben"imbuhku

Aku,Camila dan Mas Ben menikmati makan siang dengan sangat nyaman sekali,hingga akhirnya Dino datang.

"Jav"

"Woe,,,makan siang brow"balasku

"Mobilnya Camila rusak parah"ucap Dino

"Eh ada Camila di sini"lanjutnya ketika Dino menyadari jika sosok Camila ada di rumahku

"Mas Dino makan dulu yaa,aku ambilin piring"kata Camila lalu dia beranjak dari kursinya,dan Dino duduk di depanku.

"Mobilnya Camila itu mesin 2010!ini udah 2020,waktunya pensiun emang tuh mobil"ucap Dino

"Mobil kamu sering mogok yah?"tanya Dino pada Camila

Camila tersenyum dengan menganggukan kepala sebagai jawaban dari pertanyaan Dino.

"Gak ada niatan buat ganti mobil mil?mobil kamu tuh udh waktunya ganti"kata Dino

"Udah ada sih mas,cuma belum kesampaian aja"balas Camila

"Aku juga udah terlalu sayang sama mobil itu"lanjutnya

"Ada history?"tanyaku sekarang

"Aku beli itu pake uangku sendiri,gaji 3 bulan aku selama jadi produser,sama nambah dikit dari uang tabungan sih,jadi kayak bangga aja gitu"jawab Camila

Aku tersenyum,begitu juga Dino dan Mas Ben.

"Mobil bekas yaa?"tanya Dino

"Hehehe iya"jawab Camila dengan mimik muka yang begitu menggemaskan

"Kayaknya mobil kamu bakalan lama rampungnya,aku saranin mending di jual aja,terus kamu beli mobil lagi"balas Dino

Aku melihat,ada sedikit kesedihan di wajah Camila,sepertinya dia benar-benar menyayangi mobil Honda Jaz merahnya.

"Jangan terlalu di fikirin,lanjutin makan dulu"ungkapku sembari mengusap lengan tangannya.

Camila Pov

Setelah makan siang bersama di rumah Javas,sekarang aku sedang mencuci piring bekas kami makan bersama.

Sedangkan Javas bersama Mas Dino sedang membicarakan project single dan albumnya di ruang tengah.

"Ya' "

"Iyah"

"Kamu mau pulang kapan?"tanya Javas

"Mungkin setelah ini Jav,aku pesen taksi online dulu"jawabku

"Aku anter,gak usah pake taksi-taksi kayak gitu"balas Javas

"Kamu sedang sibuk,selesaiin dulu pekerjaan kamu"ucapku

"Dari semalam aku udah kerja,sekarang biarin aku sedikit santai dulu"balas Javas

Aku pun menyerah,tidak ada niatan untuk menjawab ucapan-ucapan Javas lagi.

Selama dekat dengan Javas,aku sering berfikir seperti apa jadinya jika aku tidak pernah bertemu dengannya waktu itu?

Aku merasa menjadi orang yang paling beruntung,sebab bisa bertemu dan memilih untuk dekat dengan sosoknya,kami saling bercerita dan tahu bagaimana rasanya itu saling menyayangi dan mencintai satu sama lain?