sebuah rasa

1.1K 185 30
                                    

Javas Pov

Sore ini aku bersama kedua kakaknya Camila mengelilingi kota Surabaya dengan menggunakan motor,Kak Rifat yang memang sangat hobi otomotif dan Jevin yang gemar dalam bidang musik membuatku cepat akrab dengan mereka.

Aku fikir hanya Jakarta saja yang padat penduduk,ternyata Surabaya hampir sama gilanya dengan Jakarta,yang menjadi pembeda adalah di sini sangat kental dengan logat jawa,meskipun mereka memakai bahasa indonesia pun,tetap saja nada bicara mereka sa...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku fikir hanya Jakarta saja yang padat penduduk,ternyata Surabaya hampir sama gilanya dengan Jakarta,yang menjadi pembeda adalah di sini sangat kental dengan logat jawa,meskipun mereka memakai bahasa indonesia pun,tetap saja nada bicara mereka sangat medok,aku jadi teringat ketika Camila mengatakan dancok padaku,ah dasar!hanya Camila  perempuan yang berani mengumpat padaku dengan nada bicara tetap manis.

"Besok sore kamu pulang?"tanya Kak Rifat

"Iyah kak"jawabku

"Kalau masih ada waktu banyak,kamu aku kenalin sama kenalanku disini,dia masternya otomotif,cari apa aja ada sama dia"balas Kak Rifat

Selain musik,aku juga sangat hobi dengan otomotif,terutama motor,aku masih ingat,dulu ketika usiaku 18tahun,tabungan pertamaku dalam berkarier aku belikan Vespa seharga 45 juta,lalu koleksi motorku semakin bertambah ketika usiaku pun tambah,lalu aku bisa mengenal komunitas motor dan sesekali touring bersama mereka.

Saat ini aku sedang berada warung kaki lima,tepatnya di kawasan Jl.Pahlawan,Surabaya,Kak Rifat dan Jevin mengajakku untuk menikmati rujak cingur.

Ini kali pertama untukku makan menu ini,dan rasanya cukup enak,hampir menyerupai gado-gado namun bumbu atau sambal dari rujak cingur sendiri teksturnya lebih kental,warnanya lebih pekat karna campuran dari petis,sayurannya lebih beragam daripada gado-gado.

"Cepet pulang!!Mama ngajak dinner bareng"

-Camila-

Aku tersenyum ketika membaca pesan yang di kirim Camila untukku,dia memang sedikit bawel jika aku pergi dengan menggunakan motor,dia tidak ingin kejadian di Yogja terulang kembali,iyah!ketika aku nekad touring mendadak disana lalu berakhir kecelakaan tunggal karna medan jalan yang cukup terjal.

"Setelah ini kita kemana?"tanyaku

"Harusnya ada banyak tempat yg musti kamu liat Jav,iya gak Vin?"jawab Kak Rifat

"Yo'i ,tapi ini udah sore banget Kak"balas Jevin

"Mila nyuruh pulang,soalnya mau dinner sama keluarga"imbuhku

Kak Rifat dan Jevin pun tertawa mendengar penuturanku,hingga membuat kedua sudut bibirku menyimpul akibat tersenyum.

"Kok betah sih sama Mila?dia dari kecil udah bawel"ungkap Jevin

Aku pun tertawa sembari memukul lengan kakak kedua dari calon istriku.

Camila Pov

Sudah petang,tapi belum ada tanda-tanda Javas dan kedua kakakku pulang,sekarang aku masih berada di gezebo depan rumah bersama dengan Mas Dino,Rio juga Bembi.

JAVAS CAMILATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang