mengagumi Vanesha Najwa

1.2K 166 30
                                    

Camila Pov

Langit biru,angin berhembus menggoyangkan beberapa helai rambutku,sekarang aku sudah berada di depan store seorang pembisnis sukses,Vanesha Najwa.

Jujur aku sedikit gerogi,bukan karna beliau Ibu dari Javas,seseorang yang sedang dekat denganku dan seseorang yang aku kagumi,melainkan ini kali pertama aku mengantarkan surat kontrak untuk beliau yang bekerja di luar keartisan atau publik figure.

"Calm down mil,,elu bisa,pasti"ucapku dalam hati

"Bismillah"ucapku lirih.

Akhirnya aku melangkah memasuki store yang menyerupai butik mewah di kawasan Jl.sudirman.

"Selamat siang mbak"sapaku pada salah satu karyawan store

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Selamat siang mbak"sapaku pada salah satu karyawan store

"Siang,oh dari TV net yaa?"tanyanya

Aku pun mengangguk dengan tersenyum ramah,karna aku memakai sebuah kalung yang memperlihatkan tempatku bekerja,jadi dia bisa mengenaliku.

"Mari mbak saya antar ke ruangan Ibu,sudah di tunggu oleh beliau"lanjutnya

"Okey,terimakasih"balasku

Akhirnya aku berjalan mengekori sang karyawan store.

"Selamat siang Bu,ada tamu dari TV net"ucap sang karyawan ketika kami sudah berada di depan pintu seorang Vanesha Najwa.

"Oh iya,suruh masuk yaa"balas Vanesha

Dan sekarang aku sudah berada di dalam ruangan Beliau,sangat luas bahkan nyaris bisa di katakan ruang kerja yang sangat mewah.

"Selamat siang Bu,saya Camila Irawan dari TV net"ucapku memperkenalkan diri sembari menjabat tangan beliau

Sedangkan perempuan berhijab di depanku ini membalas dengan sangat ramah dan anggun.

"Pantesan anaknya gak ada yg gagal produk!Ibunya aja cantiknya gak sopan bgt walaupun sudah berumur"gumamku dalam hati

"Silahkan duduk"ucapnya

"Camila mau minum apa?"tanya beliau

"Ah tidak usah repot-repot bu"jawabku

"Gak ada yg di repotkan kok"balasnya

"Jawabannya persis kayak Javas"kataku dalam hati

Iyah!Javas hampir selalu mengatakan kalimat yang sama seperti itu, jika aku merasa merepotkan dia.

"Suka kopi gak?"tanya beliau

"Tidak begitu suka,tapi kalau di suguh kopi saya tidak akan menolak"jawabku

Bu Vanesha tersenyum,beliau sangat ramah sekali,tapi sedari tadi hanya ada aku dan beliau di ruangan ini,pembisnis sukses seperti Beliau apa tidak memiliki managert atau seorang sekretaris?aku rasa,harusnya Beliau memiliki itu semua.

"Berhubung cuacanya sedang panas,saya buatkan kamu orange squash"ucap beliau dengan menyuguhku dengan minuman yg terlihat sangat menggoda

"Di minum yaa mil"lanjutnya

"Iyah bu,terimakasih"balasku

Lalu aku segera meminum yang sudah di suguhkan untukku,enak sekali rasanya.

"Kedatangan saya kesini mau mengantarkan surat kontrak kerja,mohon di terima dan dibaca terlebih dahulu bu,jika ada sesuatu yang ingin Ibu ajukan pada kami,silahkan!nanti bisa saya sampaikan pada tim kreatif kami"ucapku

"Okey,saya terima"balasnya

"Waktu saya sampai kapan ya?"lanjutnya bertanya

"Lusa bu"jawabku

Beliau tersenyum,aku mengamati wajahnya yang nyaris sempurna,di balut dengan pakaian muslim modis membuat penampilan beliau sangat menarik.

"Maaf bu,apa tidak ada sekretaris atau managert untuk mengurus surat kontrak?ah maksud saya biar saya tidak mengganggu waktu Ibu"ucapku

"Tidak mil,dari dulu saya tidak memakai jasa sekretaris apalagi managert,saya kan bukan artis"balas beliau

Aku tertawa ringan,berbicara dengan beliau seperti halnya berbicara dengan Javas.

"Hebat sekali,saya fikir menjadi pembisnis seperti Ibu sangat sulit jika tidak ada sekrataris atau managert"ucapku

"Karna saya mencintai pekerjaan saya,jd seolah-olah saya tidak rela jika ada orang lain ikut campur tentang jadwal saya dlm bekerja"ungkapnya

"Toh pekerjaan saya sebenarnya hanya seorang istri utk suami,seorang Ibu utk anak saya dan seorang nenek untuk cucu saya"lanjutnya

Aku tersenyum,sekarang mungkin aku juga akan mengagumi sosok wanita di depanku ini,pantas!jika Javas memiliki kepribadian yang menyenangkan,dia di didik oleh wanita hebat seperti Vanesha Najwa.

"Usiamu berapa?"tanya beliau

"Ah usia saya 23 thn bu,enam bulan lagi baru 24thn"jawabku

"Masih sangat muda yaa?sama seperti Javas,anak saya"balasnya

Aku tersenyum,mendengar nama Javas di sebut,membuatku sedikit ingat dengan sosoknya,seharian ini aku belum membuka ponsel,apakah dia sudah sampai di Surabaya?

"Kamu kenal dengan Javas?"tanyanya

"Ah i-iyah bu,tentu saya mengenal anak Ibu,Javas kan penyanyi terkenal di Indonesia"jawabku

Bu Vanesha tersenyum,lalu aku melihat beliau menyecap minuman di sebuah cangkir,mungkin kopi atau teh isinya.

"Dia anak bungsu saya,tp dari usianya 14thn,dia seperti bukan anak saya,kegiatannya terlalu padat,antara sekolah dan karier,jarang sekali dia bersikap manja"ungkap beliau

Aku tercengang mendengar penuturan dari Beliau,saat usiaku 14thn,tentu saat itu aku masih bergantung dengan Mama,bahkan lebih sering tidur dengan Mama daripada tidur sendiri di kamarku.

"Hari ini dia berangkat ke Surabaya,setiap mau bekerja di luar kota,dia selalu menyempatkan untuk tidur di rumah,makan malam bersama saya dan suami,kadang saya merasa takut jika dia terjebak dengan pergaulan bebas"ucap Bu Vanesha

Aku menggeleng cepat,entahlah ini sebuah respon spontanitas saja,karna aku juga mengenal Javas,meskipun belum lama,tapi aku yakin jika dia anak baik,dia tidak akan melakukan hal-hal bodoh seperti itu.

"Ah kenapa malah cerita tentang dia?"ucap Bu Vanesha

"Gak papa bu,saya senang mendengarkan cerita Ibu"balasku

"Terimakasih yah?"ucap Beliau

"Bu,saya mohon permisi dulu,karna di kantor masih banyak tugas yg belum saya selesaikan,lusa saya akan datang kembali"kataku

"Oh iya,terimakasih yaa mil"balas Bu Vanesha

Aku pun tersenyum,lalu menjabat tangan Bu Vanesha,akhirnya aku keluar dari storenya.

***
Saat aku sudah berada di dalam mobil,aku mengecek ponselku,sudah ada beberapa notifikasi,termasuk ada dari Javas.

"Eh"

Aku kaget,ketika tiba-tiba ponselku bergetar,ada sebuah panggilan masuk.

"Halo,Assalamualaikum Ya' "sapanya

Aku tersenyum,itu suara Javas,mendengar suaranya via telfon membuatku sadar,ternyata aku merindukan dia.

#tbc,,,
Selamat berbuka puasa semuanya,selamat lebaran,Minal Aidzin walfa idzin yaa!

Dari aku,manusia introvert tapi receh.

JAVAS CAMILATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang