tespeak

1.2K 174 22
                                    

Camila Pov

Satu hari penuh aku benar-benar hanya di dalam Apartemen,tidak keluar sama sekali,baik pergi karna keperluan pribadi ataupun pergi atas ajakan Javas.

Javas sedang ada project di Yogja,baru berangkat hari selasa pagi,awalnya aku ingin ikut,Javas juga mengizinkan,tetapi setelah di fikir-fikir aku juga butuh me time,selama dekat dengan Javas aku sudah sering kali diajaknya pergi.

Javas sedang ada project di Yogja,baru berangkat hari selasa pagi,awalnya aku ingin ikut,Javas juga mengizinkan,tetapi setelah di fikir-fikir aku juga butuh me time,selama dekat dengan Javas aku sudah sering kali diajaknya pergi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dari pagi aku sibuk berkutat di dalam dapur,aku ingin membuat Bowl Chocolate Cake,sudah sangat lama aku tidak membuat makanan yang manis-manis.

Hingga menjelang sore semua kegiatanku di dapur selesai,setelah mandi aku ingin segera bersantai,membaca majalah sembari memakan cake yang ku buat tadi.

"Iih kebiasaan deh Tere,semua majalah di bawa ke kamarnya"gerutuku

Aku pun segera melangkah ke kamarnya Tere,hingga saat aku sedang mencari majalah,aku menemukan benda asing namun aku sangat faham itu apa?

Aku pun segera melangkah ke kamarnya Tere,hingga saat aku sedang mencari majalah,aku menemukan benda asing namun aku sangat faham itu apa?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebuah tespeak kehamilan teronggok di atas karpet dekat nakas dalam kamarnya.

"Dua garis?"gumamku lirih

Seketika kedua mataku terbelalak,mulutku menganga hingga aku menutup dengan telapak tanganku.

Jantungku berpacu bersamaan dengan air mata yang tiba-tiba keluar dari sudut mata,apa yang aku takutkan terjadi?

Apa selama ini aku terlalu sibuk dengan masalahku?terlalu sibuk dengan urusanku sendiri?atau terlalu asik bersama Javas?hingga Tere bisa melakukan tindakan bodoh yang merugikan dirinya sendiri.

Pantas saja,beberapa hari ini Tere tidak nafsu makan,hingga beberapa kali aku mendapatkan dia muntah-muntah tanpa sebab,saat ku tanya,dia hanya menjawab sedang masuk angin.

Javas Pov

Aku sedang berada di Yogja sejak kemarin,aku ada project musik,sekaligus touring motor keliling Bantul-Magelang Yogja.

Aku sudah membicarakan hal ini pada Camila,tapi tidak dengan acara touring motorku,bukan karna aku tidak jujur pada Camila,hanya saja jadwal touring ini memang mendadak,aku saja memakai motor sahabatku yg di Yogja,bukan memakai motorku sendiri.

"Lia,hari ini aku sibuk,jangan cemasin aku yaa?aku bakal baik-baik saja,besok malam ingsyalloh aku pulang,tunggu aku,I miss you,,,"

-javas-

Setelah aku mengirim pesan pada Camila,aku segera prepare untuk touring,ahh rasanya aku sudah sangat lama tidak membawa motor,hari ini aku akan menjelejahi Yogja dengan motor bersama sahabat-sahabatku.

"Iyah,jaga diri kamu yah"

-Camila-

Kedua alisku bertautan,rasanya aneh sekali Camila bisa membalas pesanku dengan cepat dan juga singkat seperti ini?

"Are you okey?"

-javas-

Hingga 30 detik tidak ada tanda-tanda Camila membalas,padahal linimasi Whatshapnya sedang online saat ini.

Tapi aku mencoba berprasangka baik,mungkin saja Camila memang sedang santai dan sedang chatting dengan teman-temannya yang lain,ini hari Rabu,hari dimana Camila free tidak masuk kerja.

Selanjutnya aku segera beranjak dan menemui sahabat-sahabatku yang sudah menungguku di lobi hotel tempatku menginap.

Saat aku sudah menemui mereka,aku dan sahabat-sahabatku langsung menarik gas motor kami masing-masing,Dino ikut bersamaku.

Camila Pov

Setelah aku menemukan tespeak di kamar Tere,aku segera menelfon sahabatku,mengatakan jika aku menunggunya dia di Apartemen,aku berpesan jika aku ingin membicarakan sesuatu padanya.

Saat ini fikiranku berkecamuk,aku memikirkan nasib Tere dan aku juga takut pada Tante Diana.

Hingga aku sedikit mengabaikan Javas,aku hanya membalas pesan Javas singkat,aku tidak ingin membicarakan masalah Tere pada Javas,bagaimanapun masalah ini termasuk masalah privasi,iyah!privasiku dan Tere.

                                  ***

"Mil"

"Hai,elu udah balik?"tanyaku saat Tere sudah pulang

"Iyah,katanya elu mau bicara sesuatu"balas Tere

Aku pun memberikan Teh hangat pada Tere bersama dengan Bowl chocolate cake yang sudah ku buat dari pagi tadi.

"Aaahhhh gue kangen bgt sama cake buatan elu mil"ungkap Tere terlihat sangat senang,aku pun tersenyum.

"Thank's yaa"lanjutnya

Aku mengangguk,lalu aku segera menyodorkan tespeak milik Tere diatas meja.

"Mil-"

"Bagaimana bisa ini terjadi Ter?"potongku

"Tadi sore aku masuk ke kamar elu,niatnya mau ambil majalah,tapi gue malah nemuin benda ini di atas karpet deket nakas"lanjutku

Tere terlihat ketakutan saat ini,kedua matanya sudah memerah.

"Maafin gue mil"ucap Tere lirih

"Gue udah sering ingetin elu kan Ter"balasku

"Sekarang gue ngerasa bersalah sama Tante Diana,org tua elu mempercayai gue buat jagain elu"lanjutku

"Gue salah mil,gue sama Sam sudah berencana menemui Mama juga Papa"balas Tere

Aku membuang nafasku dengan kasar,aku sangat kecewa dengan Tere,aku sudah bisa membayangkan bagaimana kecewanya kedua orang tua Tere,terutama Tante Diana.

Drrrrrrttt,,,

Ponselku bergetar diatas meja,nama Javas yang tertera di layar ponselku,aku bingung mau menerima atau menolak,keadaan emosiku sedang tidak stabil saat ini.

"Halo"sapaku pada akhirnya,jika aku mengabaikan panggilan Javas,dia pasti akan cemas,bisa jadi dia akan menelfon Mas Ben dan menyuruh Mas Ben datang ke Apartemenku,untuk memastikan keadaanku.

"Lia"panggil Javas via telfon,suaranya sudah terdengar sangat mencemaskan aku.

#tbc,,,
Part ini ngambil konfliknya Tere yaa?kemaren kan udah Hito,semoga kalian suka.

Terimakasih.

JAVAS CAMILATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang