hari yang sakral

1.1K 191 73
                                    

Camila Pov

Hari ini akan ada acara sakral,dimana Javas akan mengucapkan janji suci dan aku akan mulai menjalani masa bakti sebagai istrinya selama-lamanya.

Sudah dari setengah lima pagi tadi,aku di make up,acara pertama adalah akad nikah,moment dimana aku dan Javas akan sama-sama berjanji di depan penghulu,orang tua,wali dan tamu undangan untuk meresmikan pernikahan kami secara keagamaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah dari setengah lima pagi tadi,aku di make up,acara pertama adalah akad nikah,moment dimana aku dan Javas akan sama-sama berjanji di depan penghulu,orang tua,wali dan tamu undangan untuk meresmikan pernikahan kami secara keagamaan.

Hingga beberapa jam kemudian aku telah siap,Javas dan keluarga pun telah siap di tempat acara,dimana kami mengadakan pernikahan ini masih di halaman rumah orang tuaku,halaman rumah yang cukup luas,mempermudah acara pernikahan kami,jadi Mama Papa tidak perlu menyewa sebuah hotel atau gedung untuk pernikahan kami.

Saat aku melangkah keluar dan menemukan sosok Javas dari jarak cukup jauh membuat jantungku seperti ingin melompat,satu bulan tidak bertemu dan hari ini di pertemukan pada acara sakral membuat kakiku bergemetar.

"Ya Alloh ternyata seperti ini orang nikah tuh"gumamku dalam hati

Saat aku sudah duduk di samping Javas,aku bisa melihat jika dia masih saja menatapku dengan senyum di bibirnya yang benar-benar menawan.

"Sudah siap?"tanya penghulu

"Bismillah,Ingsyalloh sudah Pak"jawab Javas begitu yakin

Semalam sebelum aku tidur dan tadi pagi setelah sholat subuh,aku masih mengirimi dia pesan melalui ponsel,aku selalu mengingatkan Javas,agar dia tidak salah mengucapkan kalimat saat akad.

"Kalau salah juga gak papah Sayang,itu namanya Seni dalam sebuah pernikahan"

-javas-

Iyah,aku masih begitu ingat jawaban dia atas pesan yang aku kirim untuknya,menuju acara resmi seperti ini saja dia masih bisa mengatakan hal-hal konyol yang membuat kepalaku kadang berdenyut.

"Jangan tegang yaa"ucap Javas lirih

Kedua mataku membulat saat mendengar apa yang dia katakan padaku tadi,hingga membuat kedua orang tua kami tersenyum,termasuk penghulu.

"Bismillah dulu nak"ucap Mama Vanesha mengingatkan pada anak bungsunya

"Iyah ma"balas Javas

                                   ***
Sebelum acara akad di mulai,di sini aku kembali di beri kesempatan untuk meminta izin kepada kedua orang tua,jika hari ini aku akan benar-benar menjadi tanggung jawab Javas sepenuhnya.

"Pa,Ma,,hari ini anak Papa sama Mama mau menikah,mohon doa restunya yaa?maaf selama ini belum bisa berbakti sama Papa juga Mama,Camila masih sering buat Papa Mama kecewa dan masih sedikit buat kalian bangga"ungkapku dan akhirnya genangan air mata yang sudah aku tahan mati-matian di pelupuk mata menetes.

"Iyah nak,Papa dan Mama sudah merestui kalian,ingat pesan-pesan Papa yaa"balas Papa dengan merengkuh tubuhku dan di susul Mama memeluk tubuhku juga Papa.

JAVAS CAMILATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang