teman diskusi

1.2K 178 19
                                    

Javas Pov

"Kamu tidur gih"ucapku

Camila menatapku,pipinya memerah,aku sangat gemas sekali dengan dia,ada rasa canggung di antara kami,ciuman tadi benar-benar membuatku hampir melupakan pesan Mama.

"Kamu mau pulang?"tanya Camila

"Enggak,nungguin kamu tidur,nanti aku baru pulang"jawabku

"Kamu pulang aja Jav"kata Camila

Aku menggeleng,lalu beranjak dan menarik tangan Camila agar dia juga beranjak dari kursi.

"Aku antar sampai kamar,ruag TV diatas kan?"tanyaku

Camila mengangguk,lalu dia mengikuti langkahku,tangan kami bergandengan hingga sampai di depan kamarnya.

"Masuk"ucapku

"Pintu akan ku kunci dari luar nanti,kamu jgn khawatir"lanjutku

"Jav"

"Hmm"

Aku tersenyum,Camila sangat menggemaskan saat ini.

"Tahan Jav,inget pesen Mama"gerutuku dalam hati

"Sudah masuk sana,jgn bicara lagi,nanti aku bisa mencium bibirmu seperti tadi"ucapku

Camila tersenyum,selanjutnya dia masuk ke dalam kamarnya,sedangkan aku?aku memilih duduk di sofa panjang,sebuah ruang TV yang sangat nyaman.

                                   ***

Hampir satu jam aku disini,di ruang TV depan kamar Camila,arlojiku sudah menunjukan pukul 11 malam,aku fikir Camila sudah tertidur.

Saat langkahku sudah berada di depan kamarnya,aku mencoba menyentuh gagang pintu tersebut,lalu aku membukanya,benar!Camila sudah tidur.

Aku pun memutuskan untuk segera pulang ke rumah,ciuman tadi mampu membuatku tersenyum sepanjang jalan,mungkin malam ini aku tidak bisa tidur,kalaupun aku tidur,pasti akan sangat nyenyak sekali malam ini.

Camila Pov

Pagi ini aku hampir telat bangun pagi,entahlah aku tidak mendengar alarm berbunyi,rasanya aku sangat nyenyak sekali malam tadi.

Saat ini aku sedang duduk di depan meja riasku,memoles wajahku dengan sedikit make up,saat aku ingin memakai lipstik,aku jadi teringat ciuman semalam.

"Kamu gila milaaaaa!!!"gerutuku dalam hati

Sungguh!ini kali pertama aku melakukan hal yang tidak terpuji,bagaimana bisa aku yang mencium Javas lebih dulu?sangat memalukan bukan?

                                  ***

"Jangan lupa,nanti sore aku akan datang ke Apartemenmu bersama Mama dan Mbak Tami"

-Javas-

Ah iya!aku baru ingat,hari ini Mbak Tami akan datang ke Apartemenku,dia yang akan menemaniku di Apartemen,tentu aku sangat senang,tapi tetap saja aku merasa semakin tidak enak hati dengan Javas juga keluarganya.

Javas dan keluarganya sangat baik padaku,aku sudah menceritakan semua kebaikannya pada orang tuaku,tentu Papa sempat menegurku,katanya aku tidak boleh terlalu manja,tapi sekali lagi!aku tidak meminta,Javas yang melakukannya sendiri,semakin aku tolak maka semakin protektif dia menjagaku.

"Mil"

"Eh mbak kiky"

"Nih proposal yang musti elu kerjain minggu ini"ucap Mbak Kiky ketika masuk ke dalam ruang kerja.

"Makasih yah mbak"balasku

"Kamu pernah datang untuk menemui Hito?"tanya Mbak Kiky

Tanganku yang sedang berselancar di atas laptop seketika berhenti ketika mendengar pertanyaan dari Mbak Kiky.

"Belum mbak"jawabku

Minggu-minggu ini aku sangat sibuk,membantu Tere pecking,lalu menyiapkan acara pernikahan Tere,kemudian aku juga sering berdebat dengan Javas akhir-akhir ini,hingga kepalaku rasanya sakit.

"Mbak kiky"

"Iyah"

"Dulu sebelum mbak kiky menikah,apakah suamimu mempermasalahkan pekerjaanmu sebagai produser?"tanyaku

"Tentu saja mil"jawab Mbak Kiky

"Bahkan kami hampir batal menikah"lanjutnya

Kedua mataku terbelalak mendengar penuturan partner kerjaku,hanya Mbak kiky yang bisa ku ajak diskusi saat ini,karna dia produser juga istri statusnya.

"Lalu?"

"Akhirnya dia mau mengalah,tapi sekarang sedikit menyesal sebenernya mil"ungkap mbak kiky

"Menyesal kenapa?"tanyaku

"Aku dan suami tidak memiliki waktu berdua,kami sama-sama sibuk,anak sama mertua dan baby sitter,kadang gue ngerasa nikah sama gak nikah,rasanya sama aja"jawab Mbak Kiky

Jadi akan seperti itu jika aku tetap keukeuh mempertahankan prinsipku,aku akan menikah dengan Javas,tapi hubungan kami tidak akan berkembang dengan baik.

"Minggu lalu kami bertengkar mil"ucap Mbak kiky

"Masalah apa?"tanyaku

"Anak gue sakit,demam tinggi,waktu itu gue pulang malam karna lembur,suami marah karna keadaan gue yg memang lelah di tambah panik anak demam tinggi,jadinya kami bertengkar hebat,untung saja waktu itu ada mertua gue yg menengahi"jawab Mbak Kiky

Jantungku sudah berpacu sekarang,mendengar cerita pengalaman hidup Mbak kiky.

"Kamu kenapa?"tanya Mbak Kiky

"Gak papah mbak"jawabku

"Javas mempermasalahkan pekerjaanmu?"tanya Mbak kiky

Aku hanya menggeleng,mencoba menutupi masalahku dengan Javas dari Mbak Kiky.

"Kalo Javas mempermasalahkan pekerjaanmu,dan dia memintamu meninggalkan pekerjaan ini,ikuti saja kemauannya,dia lebih bisa menjamin hidupmu daripada kamu bertahan di kantor ini Mil"ungkap Mbak Kiky

"Kenapa Mbak Mila gak resign?"tanyaku

"Kontrak,gue udh terlanjur tanda tangan kontrak"jawab Mbak Kiky

"Embak gak pernah takut?setelah resign dan beralih profesi menjadi Ibu rumah tangga akan menemukan titik jenuh?"tanyaku lagi

Mbak Kiky tertawa sekarang,hingga aku bisa melihat ada sedikit air yang keluar dari sudut matanya.

"Bukankah menikah itu sama halnya kita berjanji?berjanji dengan Tuhan dan juga Suami?"kata Mbak Kiky

"Aku sudah berjanji dengan Tuhan juga suamiku Mil,mungkin jika tidak ada anak,aku masih bisa mempertahankan ego ku,tapi sekarang ada anak,jika aku bersikap seperti ini terus,dia yang akan menjadi korban"lanjut Mbak kiky

Aku berusaha menelan salivaku dengan susah payah,apa yang di katakan Mbak Kiky semuanya memang benar.

#tbc,,,
Happy readyng,,,

Terimakasih.

JAVAS CAMILATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang