rindu dan laki-laki baik

1.1K 185 17
                                    

Javas Pov

Di yogja sudah menunjukan pukul 7 malam,aku dan rombongan touring motor sedang menepi,kami beristirahat,sholat,makan malam sembari mendinginkan mesin motor.

Saat aku buka Whatshap,pesan yang ku kirim pada Camila belum di baca,tentu hal ini membuatku cukup cemas,akhirnya aku segera menghubungi dia via telfon.

"Halo"

"Lia"

Syukurlah,aku bisa mendengar suara Camila,aku fikir dia dalam keadaan baik saat ini.

"Aku yang pamit sibuk hari ini,tp justru kamu yang hilang dan bikin aku cemas"ucapku

"Maaf,seharian ini aku sibuk di dapur,membuat beberapa cake"balas Camila

"Pesan terakhirku kenapa gak dibaca?"tanyaku

"Aku belum sempat Jav,setelah kamu bilang hari ini sibuk,aku fikir gak perlu buka Hp lagi"jawabnya

Menyebalkan sekali bukan?Camila satu-satunya gadis yang selalu membuatku penasaran dan selalu membuatku tidak tenang jika seharian dia menghilang.

"Jav"

"Iyah,aku besok pulang"ucapku

"Ada sesuatu yang kamu minta dari aku?"tanyanya

Aku pun tersenyum mendengar pertanyaan itu dari Camila.

"Aku ingin kamu jemput aku di Bandara,masakin aku makan siang,menghabiskan waktu satu hari bersamaku"jawabku sedikit menggoda Camila,aku tahu apa yg aku minta tadi tidak mungkin Camila berikan,karna besok dia harus bekerja.

"Javas"suara Camila terlihat merajuk

"Hahahaha becanda,besok menginaplah di rumahku,bagaimana?"tanyaku

"Aku rindu kamu soalnya"lanjutku

Tidak ada jawaban dari Camila,sepertinya dia sedang berusaha berfikir saat ini.

"Aku gak bisa,aku gak mungkin ngebiarin Tere tidur sendiri di Apartemenku"ucapnya

Aku tersenyum,seharusnya Camila bisa saja bersikap masabodo dengan Tere,toh mereka hanya bersahabat,tapi yang aku lihat Camila justru seperti Ibu untuk Tere,setiap dia pulang telat,dia akan menelfon Tere,mengabari sekaligus bertanya keadaan Tere bagaimana?

"Okey,aku tahu,yaudah pokoknya besok aku ingin ketemu kamu"balasku

"Iyah,kamu jaga diri baik-baik yaa?besok kita bertemu"ucap Camila

"Iyah ya' aku mau makan dulu,kamu juga makan yah?"kataku

"Hu.um"

"Assalamualaikum"ucapku

"Waalaikumsalam"balasnya

"I love you"ucapku lagi sedikit berbisik

Tidak ada jawaban dari Camila,hanya sebuah suara tawa kecil yang aku dengar dari seberang sana,aku pun tersenyum,lalu segera menutup sambungan Telfonnya.

Camila pov

Setelah telfon dari Javas terputus,aku segera kembali menatap Tere yang saat ini,dia sedang menangis.

"Mau kapan kalian menemui tante diana?"tanyaku berusaha lembut

"Mungkin besok"jawab Tere

"Hhuuff mama mu pasti akan marah ke gue Ter"ucapku lirih

Aku tidak habis berfikir?beberapa tempo yang lalu Tante Mirna,Ibu dari Hito sahabatku marah padaku hingga beliau menamparku,sekarang?Tere yang berbuat ulah,dan bisa jadi Tante Diana akan marah juga padaku.

"Apa mungkin nanti gantian pipi kiriku yg di tampar Tante Diana?"tanyaku dalam hati.

"Gue bakal bilang ke Mama,kalo gue yg salah"ucap Tere

"Emang elu yang salah!!!"gumamku dalam hati

"Cepet selesaiin masalah ini,ada bayi di perut elu sekarang,jgn berbuat bodoh lagi"balasku

Tere mengangguk lemah,aku tidak tahu harus berkata apalagi dengan sahabatku saat ini.

"Masuklah ke kamar,mandi,aku siapkan makan malam untuk kita berdua"ucapku

"Mil"

"Hmm"

"Thank's yaa"

"Gue kecewa sama elu,udah sana cepetan mandi"balasku

Tere mengangguk dan beranjak dari duduknya,aku bisa melihat dari ekor mataku jika Tere sudah melangkah menaiki anak tangga.

Saat aku menyiapkan makan malam,aku jadi berfikir tentang sosok Javas,selama ini dia laki-laki yang dekat denganku,tidak sekalipun dia mencoba menyentuh tubuhku yg bersifat melecehkan,dia hanya akan mencium kening dan pelipis,padahal Javas bisa saja berbuat lebih dari itu,aku tidak mungkin menolak,pesonanya dia terlalu kuat,melihat Javas tersenyum saja sudah bisa membuatku hampir pingsan,dia selalu berusaha mengingatkan aku cara berpakaian yang benar,melarangku memakai pakaian yang seksi,bahkan sering kali dia mengingatkan aku agar mengancing kemeja dengan benar.

Jika Javas memanfaatkan ketampanan dan kepopulerannya sebagai penyanyi terkenal,sedangkan aku hanya fans nya,mungkin Javas akan mengajakku berbuat sesuatu yang merugikan diriku,having sexs misalnya.

Tapi Javas Diafahri ini hidup dengan didikan Iqbaal Diafahri dan Vanesha Najwa,aku yakin terbentuknya sikap dan sifat baiknya karna kedua orang tuanya.

"Aku beruntung,sangat beruntung,terimakasih Jav"ungkapku dalam hati

#tbc,,,
Jika di part ini kurang gereget sorry yaa?

Dan terimakasih untuk kalian yang mgevota dan memberikam komentar.

JAVAS CAMILATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang