Camila Pov
Setelah hari sudah sore aku segera kembali untuk pulang,aku harus menyiapkan makanan untuk tamuku sore ini,Javas,Mama dan Mbak Tami.
Aku sendiri belum mengenal bahkan belum pernah bertemu dengan Mbak Tami,tapi aku yakin jika orang itu rekomendasi dari Mama Vanesha pasti dia orang yang baik.
Dan kali ini aku memasak masakan rumahan,cumi pedas manis,cah kangkung dan ayam goreng,semoga mereka semua suka dengan hasil masakanku.
Aki tidak begitu pandai memasak,tapi aku bisa memasak,jadi jika menu rumahan tentu aku bisa membuatnya.
Saat semua makanan sudah ku siapkan diatas meja makan,aku mendengar bunyi bel pintu,langkahku segera mendekat dan membukanya.
"Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam"
Aku segera memeluk Mama,semenjak dari Yogja aku belum bertemu kembali,dan hari ini aku bisa memeluk beliau.
"Gimana kabar Mama?"tanyaku
"Alhamdulilah baik,kamu sehat kan nak?"balas Mama
"Iyah,Alhamdulilah"jawabku
"Mau berdiri di sini terus?kasian Mbak Taminya bawa tas banyak"ucap Javas
Ah iya,aku hampir melupakan mereka,Aku dan Mama pun tertawa,hingga akhirnya aku mempersilahkan masuk ke dalam Apartemenku.
"Duduk dulu ya,biar aku buatin minum"ucapku
Saat aku akan melangkah ke dapur,tiba-tiba Javas mencekal tanganku.
"Kamu duduk aja disana,bareng Mama sama Mbak Tami,belum kenalan juga kan?"tanya Javas
"Biar aku yang buatin minum"lanjutnya
"Eh kok gitu?"balasku
Javas hanya tersenyum,selanjutnya dia mendorong punggungku untuk segera duduk di samping Mama.
"Sini nak duduk"ucap Mama
Aku pun duduk di samping Mama,lalu ku amati perempuan yang ku taksir usianya kepala tiga,dia manis berkulit khas orang jawa.
"Mila,ini namanya Mbak Tami,dia dari Wonogiri"ucap Mama
Aku pun mengulurkan tangan kananku,mengajak Mbak Tami berjabat tangan dan dia segera menerima jabatan tanganku.
"Tami mbak"
"Aku Camila"
"Nah sekarang Mama mau bicara sama kamu nak"ucap Mama
"Iyah ma"balasku
"Mbak Tami ini nanti yang akan menemani kamu di sini,membantumu membersihkan Apartemen ini juga,dia juga pintar masak,nanti kalian bisa atur sendiri yaa?"ungkap Mama
"Lalu Mama juga mau bilang,Mbak Tami akan tetap kerja di store nya Mama,jadi dia akan datang ke Store sekitar jam 10 pagi,pulang sore"lanjut Mama
Aku pun mengangguk setuju,lagi pula akan kasihan jika Mbak Tami seharian full di dalam Apartemen ini,jadi aku fikir jika Mbak Tami akan tetap kerja di store Mama itu lebih baik,toh sebenarnya aku hanya butuh teman ketika malam hari saja.
"Urusan gaji,semua yg di butuhkan Mbak Tami,Mama yang menanggung"ucap Mama
"Ma-"
"Minum dulu,biar kamu bisa menang debat sama Mama"potong Javas menggodaku,dia datang dengan membawa minuman.
"Apa?aku dukung kamu kok,makanya aku bawain minum buat kamu,biar kamu bisa menang debat sama Mama"ucap Javas ketika aku sudah menatapnya dengan menyipitkan mataku.
Mama dan Mbak Tami pun tertawa pelan,aku kadang tidak yakin jika Javas ini anaknya Vanesha Najwa,yang aku tahu Mama adalah sosok yang bijaksana,Papa juga orang yang sama,Bijaksana selama aku mengenal beliau.
"Kamu mau bicara apa?"tanya Mama
"Ma,mbak tami kan tinggal di sini,dia juga nanti akan membantu bersih-bersih di sini,jadi biar aku yang menggaji Mbak Tami"jawabku
"Hakikinya Mbak Tami tetap kerja sama Mama nak,justru Mama yang merepotimu karna mengajak Mbak Tami tinggal di sini"balas Mama
"Enggak kok Ma"ucapku
"Aku nanti tetap ngasih gaji bulanan buat Mbak Tami"lanjutku lagi
Mama tersenyum,lalu beliau menganggukkan kepala,tangannya terulur untuk mengusap lenganku.
Javas Pov
"Mbak,tambah lagi gih nasinya"ucapku
Sekarang kami sedang makan malam bersama di Apartemen kekasihku,dengan menu rumahan yang di masak oleh dia tentu saja.
"Ini masih banyak kok mas"balas Mbak Tami
"Masakanmu enak,Mama suka"ucap Mama pada Camila
"Terimakasih Ma"balasnya
Sekarang aku sudah cukup tenang,tidak terlalu mencemaskan keadaan Camila jika malam hari,aku yakin Camila akan cepat akrab dengan Mbak Tami,pembawaan dia yang ceria dan santun pasti akan membuat Mbak Tami betah tinggal di sini.
Malam ini dia terlihat sangat manis,dengan memakai longdres dengan bertali di belakang,rambut pendeknya ia kuncir jadi satu di belakang,hingga leher jenjangnya bisa ku lihat.
"Mbak Tami,saya titip Mila yaa"ucap Mama
Aku tersenyum mendengar ucapan Mama,aku tahu Mama orang yang sangat tulus,dan dia sudah benar-benar tulus menyayangi Camila seperti anaknya.
"Iyah bu"balas Mbak Tami
"Ma"
"Iyah nak"
Aku menatap kekasihku sekarang,suaranya sedikit bergetar,dia sedang menahan tangis,pipinya sudah memerah,kedua matanya berkaca-kaca.
"Terima kasih"ucap Camila
"Sama-sama sayang"balas Mama
Aku segera mengambil gelasku yang berisi air putih,lalu menengguknya hingga habis dengan tetap memperhatikan Camila.
"Satu,dua,ti-"kalimatku terhenti lalu aku tersenyum
"Nah kan bener nangis"lanjutku saat dugaanku benar-benar terjadi,Camila menangis sekarang,mungkin dia terharu dengan sikap Mama.
"Javas!!"tegur Mama dengan memukul lenganku,Mama pun beranjak dari kursinya lalu memeluk Camila
"Maafin anak Mama yaa"ucap Mama
Camila masih tetap menangis di pelukan Mama,aku pun tersenyum begitu juga dengan Mbak Tami.
"Aku minta maaf"ucapku dengan menyentuh tangan kanannya,namun Camila justru mengibaskan tanganku,dia kesal padaku.
"Resek!"gerutu Camila dengan suara yang teredam di pelukan Mama
Aku,Mama juga Mbak Tami sudah tidak bisa menahan tawa,iyah!tawa kami pecah karna sikap kekasihku ini,selain penakut dia juga cengeng.
#tbc,,,
Ya Alloh kasih aku calon mertua kayak Mama Vanesha,Amiin,,,,Terimakasih yg sudah Vote dan Koment,maaf blm bisa balas satu persatu Koment kalian.
KAMU SEDANG MEMBACA
JAVAS CAMILA
RomansaJavas Diafahri seorang penyanyi solo dan pencipta lagu,bakat dan kariernya tidak bisa di ragukan lagi,memiliki wajah yang sangat tampan membuat dia memiliki banyak penggemar. Camila Irawan seorang Producer Who Manage Administration And Money di sala...