Part 56

210K 5.8K 2.2K
                                    


********Happy Reading!!******

Aurell terengah saat James baru saja selesai menyentuhnya. Ia memeluk pria itu dengan erat, wajahnya memerah merona dengan peluh yang membanjiri keningnya.

"kau lelah?" bisik james terdengar serak dan aurell mengangguk lemah. James tersenyum lalu mengusap punggung wanita yang masih berada di atas pangkuannya itu.

"maafkan aku karena tak bisa menahan diri untuk tidak menyentuhmu" lanjutnya mencium pundak aurell, lalu melepas pelukan mereka. Wajah aurell terlihat memerah malu karena james kembali meneliti tubuh bagian atasnya yang sedikit terlihat.

Dengan pelan ia mengancing bajunya sendiri, namun james mencegahnya membuat jantung aurell berpacu kencang karena gugup.

"apakah james akan menyentuhku lagi?"

"diamlah jangan lakukan apapun, aku tahu kau lelah menerima perlakuanku tadi" setelah mengatakan itu, James langsung mengancing baju Aurell, ia tak melihat wanita itu terdiam menatapnya dengan penuh pujian. Ia senang mendengar  suara lemah lembut dan perhatian itu. Rasanya ia kembali jatuh cinta semakin dalam pada pria tampan itu.

Tiba-tiba James tersenyum tapi tidak menatapnya membuat aurell mengernyit bingung. Ternyata pria itu tersenyum karena melihat bekas ciumannya di dada aurell sangatlah banyak. Terlihat memerah kebiruan, membuatnya tersenyum puas dan senang. Ia senang hanya dirinya yang memperlakukan Aurell sejauh ini untuk pertama kalinya.

Setelah selesai, ia mengangkat wajahnya menatap wanita cantik yang sebentar lagi akan menjadi istrinya itu. Keduanya hanya diam saling menatap tanpa mengeluarkan kata apapun. Untuk saling memujipun tidak, yang mereka lalukan adalah saling mengagumi lewat sebuah tatapan.

Namun Aurell memilih memutuskan aksi tatap-tatapan itu lebih dulu, ia merasa tidak kuat menatap mata james. Ia gugup dan merasa malu apalagi kembali teringat bagaimana james menyentuhnya beberapa menit yang lalu membuat wajahnya memerah.

"kenapa wajahmu memerah?" tanya james menyentuh pipi aurell membuatnya menegang.

"mm..tidak kok, a ayo kita keluar sa...-" aurell menganga dan melotot kaget saat james menangkup wajahnya dengan kedua tangan besarnya.

"jangan malu...besok malam kita sudah satu kamar, jadi aku akan melakukan hal yang lebih jauh dari pada tadi" ujarnya di depan wajah aurell membuat napas keduanya beradu.

Perlahan james mendekatkan wajahnya membuat aurell memejamkan mata hingga...

"sudahlah ayo kita keluar, lama-lama jika seperti ini terus aku tidak akan membiarkan diriku berhenti menyentuhmu, sekarangpun milikku sudah kembali bereaksi" ujarnya menjauhkan wajah dari aurell membuat wanita itu meneguk ludahnya kasar.

Bayangkan saja selama di perjalanan james terus menyentuh titik-titik sensitifnya. Dan saat sampai di rumah, tepatnya di garasi mobil, mereka kembali melakukannya padahal jika mereka mau, keduanya bisa turun dan melakukannya di kamar. Tapi james selalu bilang ia tidak tahan dan akhirnya membuat Aurell pasrah. Untungnya rumah itu sangat sepi, jadi tidak ada yang mengetahui apa yang mereka lakukan disana.

Cup

Sebuah kecupan mendarat di bibirnya membuat aurell tersadar.

"kenapa kau melamun hm? Apa ada yang mengganggu pikiranmu? Atau karena perbuatanku tadi yang terlalu kelewat..-"

Aurell menutup mulut james sambil menggeleng "bukan, aku tidak apa-apa kok..ayo lebih baik kita turun. Aku haus" ujarnya hendak bangkit untuk berpindah dari pangkuan james namun pria itu malah menahannya.

OBSESSIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang