[SELESAI]
Setiap orang, selalu punya rahasia di dalam hidupnya. Memeluk rahasia itu erat-erat. Choi Chanyeol, seseorang yang baru saja menjadi CEO di salah satu perusahaan properti di Korea Selatan, Blue Sky Company. Saat salah satu wartawan menanya...
Tahun-tahun berlalu. Semua orang menikmati masa bahagianya.
Chanyeol dan Wendy mengadakan pernikahannya enam bulan setelah kejadian itu. Wendy sekarang sudah memiliki satu anak laki-laki, umurnya 2 tahun. Namanya Choi Renjun. Renjun mirip sekali dengan Wendy dan Chanyeol, tanpa ada yang mendominasi dan sekarang Wendy sedang hamil 4 bulan. Chanyeol berseru senang saat tahu itu. Wendy masih tetap bekerja di Perusahaan milik suaminya itu.
Wendy telah menceritakannya pada Seulgi dan Jimin tentang apa yang terjadi pada masa lalunya. Saat itu, Jimin ingin meninju wajah Chanyeol. Namun, itu bisa diterima. Sebab, Wendy sahabatnya sudah bahagia. Wendy juga baru tahu bahwa selama ini Taehyung yang menjaga neneknya. Taehyung pergi, entah kemana. Dokter Jungkook juga telah menikah dengan Grace, kewarganegaraan Kanada. Chanyeol yang memperkenalkannya.
Apa kabar Soojin?
Gadis cantik itu harus melewati masa tahanannya setahun lagi. Atau Seulgi ingin menambah hukuman untuk gadis itu?
"Selamat pagi." Ucap Chanyeol kepada para staff, ia datang bersama Wendy.
"Ada apa ini?" Tanya Chanyeol, melihat para staffnya yang sedang berbisik-bisik atau terkejut melihat nama di kertas -undangan- yang mereka pegang.
"Ku kira mereka hanya sekedar teman. Tapi, tiba-tiba mereka sudah akan menikah." Ucap Seohyun, yang terdengar oleh Wendy dan Chanyeol. Dua orang itu jadi tersenyum sendiri.
Jangan tanya kabar Jimin dan Seulgi, yang menjadi pasangan ter-romantis di kantornya itu. Siapa yang tidak tahu kabar tentang itu? Baru saja Seulgi membagi undangan pernikahannya dengan Jimin.
Manajer yang terkenal kalem dan dingin itu ternyata menyimpan rasa cintanya selama bertahun-tahun kepada Seulgi yang terkenal cerewet. Satu kantor sudah mengetahuinya. Salah satu staffnya sampai berkata Kisah cinta manajer Jung bisa dijadikan satu novel tebal.
Seulgi dan Jimin akan melangsungkan pernikahannya satu minggu lagi. Sedari kemarin ia sibuk membagikan undangan pernikahannya kepada seluruh staff. Hoseok juga dibuat sibuk oleh Seulgi. Mau saja ia, karena hadiahnya ia akan dinaikkan sebagai ketua tim HRD.
"Kau harus membuatku jadi ketua HRD, sajangnim." Ucap Hoseok, pada Chanyeol. Lalu, mulai membagikan lagi undangan itu. Semua itu atas paksaan Seulgi kepada Chanyeol. Chanyeol mau-mau saja. Ia tahu bagaimana Hoseok bekerja, super bagus.
"Kau tidak salah memilik Hwang manajer sebagai istrimu? Wanita yang cerewet itu?" Tiba-tiba Hoseok berdiri di samping Jimin. Jimin tertawa. Hoseok terkejut melihatnya tertawa.
"Ka-kau tertawa?!" Tentu Hoseok sangat terkejut. Ini pertama kalinya ia melihat atasannya itu tertawa, senang.
"Kau bukan Jung Jimin yang aku kenal!" Hoseok berlari kabur, menjauhi Jimin. Seulgi yang melihat itu juga tertawa.
Lalu, menatap Jimin yang berdiri di depan ruangannya. Bersyukur ia mendapatkan Jimin, seseorang yang selalu ada sejak ia masih anak-anak.
***
"Apa kau siap?"
Gadis itu hanya menggenggam erat jemari kekasihnya. Bayangan saat pisau itu menghujam perutnya kini mulai terbayang lagi.
"Baiklah. Aku siap." Ucap Seulgi, menghela napas berat.
Ini pertama kalinya Seulgi datang mengunjungi Soojin, karena sejatinya Soojin adalah teman yang Seulgi anggap seperti adik sendiri.
Setelah mengisi form untuk pertemuan dengan tahanan, Seulgi hanya masuk sendiri. Jimin menunggu di luar saja.
Terlihat Soojin dengan paras yang lesu dan tak bersemangat, di bawa oleh dua polisi wanita.
"Bagaimana kau bisa ke sini? Apa kau tidak ingat bagaimana aku hampir membunuhmu waktu itu?" Soojin berucap dengan datarnya. Seulgi hanya mengamati Soojin.
"Kau sudah makan? Aku bawakan kau kimbab gulung." Ucap Seulgi.
"Pergi dari sini, eonni!!!" Teriak Soojin.
"Ini enak. Jimin yang membuatnya. Aku akan menitipkannya pada penjaga di sini. Kau harus makan, cantikmu akan hilang jika kau tak makan. Lihatlah dirimu." Ucap Seulgi lagi. Sebenarnya ia menahan diri agar tak menangis.
"Eonni, maafkan aku..." Kini Soojin sudah mulai menangis tersedu-sedu.
"Maafkan aku sudah hampir membunuhmu. Aku hanya sedih saat melihat kakakku mati dengan keadaan yang seperti itu, dan itu membuatku sangat membenci Wendy eonni dan saat aku di sini, aku sadar kalau aku salah." Jelas Soojin.
"Jangan minta maaf padaku, Soojin-ah, minta maaflah pada Wendy. Aku sudah memaafkanmu sejak dulu, aku tak bisa marah dengan adikku sendiri." Jelas Seulgi.
"Ia tak akan memaafkanku, eonni."
"Ia akan memaafkanmu." Seulgi menyemangati.
"Nona, waktumu tersisa semenit lagi." Ucap polisi wanita yang duduk di belakang Soojin.
"Soojin-ah, walaupun aku tahu kau tak akan datang. Aku harap kau senang dengan ini." Seulgi menunjukkan cincin kawin di jari manisnya.
"Selamat, eonni. Aku harap kau selalu bahagia, dan maafkan aku." Ucap Soojin, masih menangis. Seulgi juga menahan diri untuk tidak menangis.
"Jaga dirimu baik-baik, Soojin-ah. Kau masih adikku." Seulgi lalu meraih tasnya dan berbalik, meninggalkan Soojin yang masih menangis di ruang sebelah.
Seulgi membuka pintu.
"Apa sud-" Belum selesai Jimin berbicara, Seulgi langsung memeluknya. Menangis karena air matanya sudah tak tertahan.
"Tenanglah. Semuanya sudah berakhir dengan baik." Jimin mengelus kepala Seulgi, menyemangatinya.
***
Tampilan eksklusif Ayah-Bunda-Anak 😍😍😍
Chanyeol-Wendy-Renjun
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.