BAB 27

504 69 7
                                    

Malam sudah tiba. Bulan dan bintang menerangi dari atas, nyatanya malam ini setuju dengan kebahagiaan mereka setelah lelah di kantor.

teng... teng... teng...

Hoseok memukul bekas botol kaca yang ia pungut entah dari mana. 

"Semuanya berkumpul di depanku..," Hoseok masih dengan pengeras suara kesayangannya. Semua staf akhirnya keluar dari tenda masing-masing. Soojin, Wendy,  dan Seulgi keluar bersama. Seulgi mengenakan hoodie yang dibeli Jimin untuknya, malam ini benar-benar dingin. 

"Baiklah. Karena kita sudah makan malam dan istirahat sebentar, aku akan memulai permainannya! Permainannya adalah petak umpet pasangan, kalian harus menemukan pasangan yang lain dan mengambil gambar mereka dengan hp masing-masing. Jika kalian mendapatkan banyak foto pasangan, itulah yang akan menang! Hadiahnya akan diumumkan setelah permainan selesai.

"Nah, selanjutnya buka kertas yang kalian ambil tadi sore dan cari pasangan kalian dengan sesama nomor dikertas kalian~ Selamat mencari jodoh semuanya~"

Seulgi mulai membuka kertasnya. Angka 13 terpampang jelas di kertas yang ia pegang. Lalu ia tersenyum lebar dan mulai mencari Chanyeol, ia sangat berharap Chanyeol mendapatkan nomor 13 juga.

"Chanyeol-ah. Maksudnya, hwajangnim!" Panggil Seulgi, membuat Chanyeol berbalik badan.

"Kau dapat nomor berapa?" Tanya Seulgi, matanya berbinar-binar berharap Chanyeol juga mendapat angka 13.

"Coba lihat punyamu." Seulgi lalu memperlihatkan angka dikertasnya.

"Maaf, Seul. Aku dapat nomor 27." Wajah binar Seulgi kini jadi kecewa. 

"Ikut denganku." Tiba-tiba Jimin menarik tangan Seulgi. Membawanya pergi menjauhi Chanyeol.

"Hwajangnim, kau dapat nomor berapa?" Tanya Seohyun kepada Chanyeol, dengan malu-malu. Huh, pesona seorang Choi Chanyeol. Seohyun datang dengan rekannya.

"Aku dapat nomor 27."  Jawab Choi Chanyeol. Sedikit kesal karena ia belum menemukan pasangannya.

"Bukannya itu nomor Wendy noona juga?" Bisik rekannya pada  Seohyun. Chanyeol yang mendengar itu terkejut, dan langsung berbalik mencari Wendy.

Namun ia tak kunjung melihat Wendy di kerumunan para staffnya.

"Soojin-ssi, apakah kau tahu Wendy di mana?" Tanya Chanyeol saat ia melihat Soojin yang tengah berdiri bersama Hoseok.

"Dia kembali di tenda. Dia tak akan ikut kegiatan ini." Belum habis ucapan Chanyeol, pria itu langsung melangkah menuju tenda Wendy. Semakin hari ia semakin membencinya, namun semakin itu juga ia ingin selalu melihat Wendy.

"Mimpi apa aku semalam sampai aku mendapatkan nomor yang sama denganmu?" Soojin memutar matanya, kesal dengan Hoseok atau kesal dengan takdir yang membuatnya bersama dengan Hoseok.

"Aku juga tak sudi denganmu!" Hoseok menatap kesal Soojin.

"Kenapa kau kemba-" Ucapan Wendy terpotong saat Chanyeol membuka tenda Wendy. Wendy sangat terkejut kala ia ditarik Chanyeol untuk keluar tenda.

"Ikut aku."

"Lepaskan!" Wendy menghempas lengan Chanyeol yang mengkungkungnya.

"Aku juga mendapat nomor 27. Aku harus mendapatkan hadiah itu." Itu semua alasan Chanyeol.

"Aku tidak mau!"

"Ikut atau aku pecat?" Ancam Chanyeol. itu benar-benar ancaman konyol.

"Ba-baiklah!"

UNTOLD [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang