UNTOLD [COMPLETED]

BAB 44 - Special Chapter (1)

Tapi boong wkwk 😂
Belom end guys 🤭

ku persembahkan special chapter ini untuk pembaca setia UNTOLD ❤✨

lope u guys 

happy reading ❤

***

#CHANWEN #WENYEOL ✨

"Chanyeol-ah! Tidurkan Renjun!" Teriak Wendy, ia sekarang sedang mencuci piring di wastafel. Melihat Renjun yang berlarian, membuat Wendy khawatir Renjun akan terjatuh saat ia berlari.

Chanyeol tak datang, kemana suaminya itu?

"CHANYEOL-AH! CHOI CHANYEOL!!" Teriakan Wendy semakin besar, semakin ia hamil besar semakin pula suaranya naik.

"Ada apa?!" Chanyeol berlari ke sumber suara, wajahnya khawatir dan panik. Rambutnya acak-acakan, mungkin Chanyeol sedang tertidur tadi. Ia berlari takut Wendy kenapa-napa dengan kehamilannya.

"Kenapa kau sepanik itu? Aku hanya memanggilmu." Wendy menarik tawa dari bibir indahnya.

"Ku kira kau akan melahirkan." Chanyeol menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal.

"Tidurkan Renjun. Ia berlarian sejak tadi, aku khawatir ia akan jatuh." Ucap Wendy lalu melanjutkan lagi aktivitasnya.

"Sini anak Ayah..." Chanyeol menangkap Renjun kecil yang tengah berlari. Menggendongnya.

"Ayah.. Ayah, pernah ke bulan tidak?" Tanya Renjun.

"Pernah." Ucap Chanyeol.

"Dengan siapa?"

"Dengan seseorang."

"Siapa?"

"Ibumu."

"Ibu?" Renjun antusias, lalu menatap Wendy dengan antusias.

"Kau mau ikut?" Tanya Wendy dengan senyum paling manis pada anaknya.

Renjun mengangguk gemas, membuat Chanyeol mengecup pipi chubby anaknya.

"Jika kau tidur sekarang, ibu akan mengajakmu ke bulan nanti setelah kau bangun." Ucap Wendy. Lalu, Renjun mulai tertidur di pundak Chanyeol. Lucu sekali Choi Renjun.

***

"Apa kau sudah menidurkannya?" Tanya Wendy yang sedang menunggu cucian di depan mesin cuci.

Chanyeol memeluk Wendy dari belakang, mengusap perut Wendy yang semakin hari semakin besar saja. Tinggal menunggu hari kelahiran. Mengecup kepala Wendy lumayan lama.

Chanyeol merasakan sesuatu saat ia menyentuh perut Wendy. Bayi mereka mulai menendang.

"Kau merasakannya?" Tanya Wendy.

Chanyeol mengangguk dan mengulum senyum. Entah seberapa bahagianya Chanyeol saat ini, merasa bersyukur mendapatkan keluarga yang harmonis seperti ini.

"Aku akan selalu bersamamu." Ucap Chanyeol, membuat Wendy menarik senyumnya.

"Apa itu sakit?" Tanya Chanyeol.

"Apa?"

"Melahirkan Renjun."

"Tentu saja sakit. Itu pertama kalinya. Aku bertaruh nyawa dan hidupku hanya untuk anakmu yang satu itu. Tapi, tentu saja saat itu ada kau. Lucu sekali mengingat kau lebih menangis terisak dibanding aku." Jelas Wendy.

"Aku hanya sedih melihatmu kesakitan."

"Tak apa."

"Maafkan aku sudah membuatmu sakit berkali-kali, lebih sakit saat mengetahui anak kita yang dulu lebih cepat meninggalkan kita, saat aku bahkan tidak menyadari." Jelas Chanyeol, kembali mengingat masa lalu itu.

Wendy hanya menghela nafas.

"Aku akan mencintaimu selama sisa umurku, Wendy-ya. Tolong jangan kemana-kemana, jangan menghilang sampai aku benar-benar mengizinkanmu untuk pergi dari hidupku." Chanyeol sekali lagi mengecup pucuk kepala Wendy.

"Tidak akan ada yang pergi, Chanyeol-ah. Aku akan tetap di sini bersamamu dan anak-anak kita."

Janji itu akan selalu terkenang sepanjang masa. Langit cerah siang ini menjadi saksi bagaimana cinta itu bertumbuh sesaat setelah pergulatan panjang perasaan. Cinta memang selalu menyimpan rahasia dan bagaimanapun itu cinta akan selalu membawamu menuju tempat pengembaraan yang paling sulit untuk kau temui.

Kisah masa lalu itu, telah usang. Perihal membenci, itu sudah hilang ditelan kisah cinta yang baru. Kisah cinta Chanyeol dan Wendy akan selalu bertengger hebat di kapal yang membawa mereka menuju sudut-sudut yang membahagiakan.

***
Keluarga cemara kita bersama~~ 💜

Ngakak banget a en je anjayy 😭🤣🤣