Chanyeol memarkirkan mobilnya di depan rumah gadis itu. Rumah yang biasa menjadi tempat ia pulang kala lelah, dulu.
Ia tahu Wendy akan pergi hari ini, ia pikir masalahnya selesai saat Wendy pergi. Dua jam sebelum pesawat itu berangkat.
Chanyeol melangkah masuk ke rumah sederhana itu. Tak dikunci, mungkin memang sengaja. Chanyeol membuka pintu, dan terlihat meja dan kursi yang sudah ditutup kain putih. Wendy akan pergi jauh sekali.
Chanyeol masuk ke kamar Wendy, mengenang kenangan itu lagi. Ia melihat kotak, ia penasaran, langsung membukanya. Ternyata foto-fotonya dengan Chanyeol. Wendy tak membawanya. Kemudian, ia mengambil amplop putih. Bertuliskan Wendy Chanyeol. Ia membuka amplop itu, berisi foto.
Foto kandungan.
Dibalik foto itu ada tulisan tangan. Semoga kau terus sehat.
Tiba-tiba, seseorang meninju wajah Chanyeol. Meninjunya berkali-kali, hingga Chanyeol tertidur di lantai. Yoon Taehyung.
"KAU DATANG JUGA BRENGSEK!" Pria itu meninju Chanyeol lagi.
"Siapa kau!?" Mulut Chanyeol mengeluarkan darah.
"AKU YANG SELALU ADA UNTUK WENDY NOONA!" Taehyung teriak. Sekarang berbanding terbalik, Chanyeol meninju lagi wajah Taehyung.
"Ap-apa maksudmu?" Chanyeol bertanya-tanya, apa yang terjadi.
"KAU MAU TAHU APA YANG TERJADI, BRENGSEK?! Kau yang membuat noona seperti itu, sakit setiap hari! Kesepian setiap hari! KEMANA SAJA KAU SIALAN!?"
"AKU YANG SELALU ADA UNTUKNYA SAAT ITU!"
"Apa maksud foto ini?" Chanyeol memperlihatkan foto itu. "Apa itu foto anakmu dengan Wendy?" Menyebut itu Taehyung kembali meninju wajah Chanyeol. Nafasnya berderu-deru.
"ITU ANAKMU BRENGSEK!!!" Teriak Taehyung. Chanyeol sangat kaget. Bahkan pukulan keras Taehyung terus ia terima.
"Dia menggugurkannya! Itu semua karenamu!" Taehyung meninju lagi.
"A-aku?" Chanyeol tergugu. Pinggir mulutnya berdarah.
"Kau tahu siapa yang ada di video itu? AKU! ITU AKU! Aku membuat noona mabuk keras, aku bahkan tak berani menyentuhnya, sialan! Aku membuat video itu agar kau menjauh darinya!!!"
"KAU TAHU KENAPA NOONA MENGUNJUNGI DOKTER ITU, KARENA IA MASIH MENGINGAT BAGAIMANA IA MEMBUNUH BAYINYA SENDIRI!!!" Taehyung meninju kembali wajah Chanyeol.
"SEHARUSNYA KAU SADAR SEMUA YANG SUDAH KAU LAKUKAN PADA WENDY NOONA!!!"
"Aku tak akan membunuhmu karena noona tak akan membiarkanku membunuhmu." Taehyung pergi dari rumah itu, meninggalkan Chanyeol yang tergugu, tak mengerti. Cepat-cepat ia kembali ke dalam mobil dengan wajah yang membiru dan memerah, dengan kaki pincang. Menuju Dokter Jungkook.
Chanyeol masuk ke dalam ruangan itu, dengan kaki pincang. Jungkook khawatir melihat kondisi Chanyeol.
Chanyeol memperlihatkan foto itu, foto kandungan. Jungkook tak bisa berkata apa-apa lagi. Ia harus menjelaskannya.
"Sepertinya kau sudah tahu, hyung." Jungkook duduk dikursinya. Chanyeol masih berdiri.
"Apa yang terjadi? Anak siapa di foto ini?" Chanyeol bertanya datar.
"Baiklah aku akan menceritakannya."
"Kau berpacaran dengannya 10 tahun. Berpacaran 10 tahun dan melakukan itu bukan hal tabu. Ia mengatakan kau selalu menggunakan pengaman saat melakukannya. Namun, malam itu berbeda." Jelas Jungkook. Chanyeol mengernyit heran.
"Malam di mana kau datang karena tak ingin ke Kanada. Saat itu kau mabuk berat. Ingat?" Tanya Jungkook. Benar, Chanyeol mengingatnya, namun hanya potongan-potongan kecil.
"Saat itu hujan turun. Alhasil kau basah. Wendy membawakanmu handuk, namun kau langsung menciumnya, membawanya ke kamar, dan melakukan itu. Apa kau mengingat saat itu kau menggunakan pengaman?" Tanya Jungkook lagi. Chanyeol menggeleng, tak mengingatnya.
"Wendy tahu jawabannya. Kau tak menggunakannya. Malam itu, dia bercerita kau memaksanya, membuat beberapa luka. Kau melampiaskan emosimu saat melakukannya. Wendy masih mengingatnya ketika kau bertanyanya apakah ia baik-baik saja saat itu. Wendy tak menceritakannya kepadamu soal itu, karena ia takut kau akan membatalkan perjalananmu ke Kanada. Toh, setahun lagi kau berjanji akan menikahinya, tak akan jadi masalah buat Wendy."
"Sebulan setelah kau pergi, kau masih menghubunginya. Saat itu Wendy ke dokter kandungan, dan mengatakan bahwa ia hamil. Ia masih belum memberitahukanmu, takut akan mengganggu kerjamu. Dan kau sekarang tahu anak siapa yang ada di foto itu, hyung. Itu anakmu." Jungkook menunjuk foto itu. Chanyeol menatapnya. Kenapa Wendy tak memberitahunya.
"Wendy hamil sudah memasuki bulan ketiga. Namun, kau sudah tidak bisa lagi dihubungi. Berbulan-bulan tak bisa. Ia masih berpikir kau akan menghubunginya, tak ada yang mengetahui ia hamil. Neneknya sekalipun. Lalu berbulan-bulan itu juga, kau menghilang, hyung. Membuat Wendy khawatir, sampai tiba di mana ia pingsan, tak sadarkan diri." Mata Chanyeol sudah berkaca-kaca, ia merasa sangat bersalah. Ini kesalahannya.
"Saat itu aku masih bekerja di rumah sakit besar. Saat itu dokter berdiskusi cepat, sebab Wendy tak sadarkan diri. Hanya satu di antara mereka yang harus diselamatkan, bayinya yang baru enam bulan atau Wendy, dan dokter hanya harus menyelamatkan Wendy. Tak ada pilihan lain. Wendy sangat terpukul karena itu."
"Sampai Yoon Taehyung datang. Ia pastilah orang yang menghajarmu. Seseorang yang selalu datang di cafe tempat kerja Wendy hanya untuk mendengarkan Wendy bernyanyi. Taehyung saat itu menyukai Wendy, namun ia tahu ia berpacaran denganmu, hyung. Maka Taehyung menjadikannya kakak tersayangnya."
"Bukan tanpa alasan ia menghajarmu, hyung. Dia adalah orang yang selalu berada di dekat Wendy saat Wendy mengalami semua kesakitan itu, hampir bunuh diri Wendy saat itu. Taehyung memeluknya, tak membiarkan itu terjadi. Wendy merasa sangat bersalah telah membunuh buah hatinya bersamamu. Namun, kau tak kunjung datang, bahkan tak pernah sekali menghubunginya."
"Dia dikekang, dirundung oleh tetangganya, bahkan teman-temannya. Wendy tak memberitahu Jimin, karena ia takut Jimin akan benar-benar membencimu. Dan, Wendy juga ternyata salah, Jimin membencimu karena kau bermain dengan wanita lain saat Wendy mencintaimu, itu yang Jimin tahu." Jungkook masih menjelaskan.
"Taehyung bahkan ingin membunuhmu saat tahu Wendy ingin bunuh diri. Kau tak ada di sini saat itu." Chanyeol kembali pada penjelasan Taehyung bahwa ia mengirim video itu. Video Taehyung meniduri Wendy. Video itu balas dendamnya karena menyakiti Wendy. Namun, Taehyung tak berani menyentuhnya, dan tak akan pernah menyentuhnya.
Chanyeol menangis dalam diamnya. Semua ini adalah kesalahannya. Bagaimana ia tak menghubungi Wendy, padahal ia sudah berjanji.
"Aku menjadi dokter yang akan memperbaiki jiwanya, yang mudah saja ingin memutuskan hidup. Ia semakin tersiksa, semakin merasa bersalah karena kau tak datang juga. Tak menghubunginya. Ia ketakukan dengan semua sentuhan, termasuk saat aku menyentuh tangannya. Ia menangis ketakukan, mengingat bagaimana kau memaksanya malam itu."
"Mengapa kau tak menghubunginya, hyung?" Jungkook bertanya.
"Ak-aku sangat sibuk di sana. Aku hanya tidur dua jam sehari. Mengurus banyak hal penting. Handphone saja aku tak melihatnya." Chanyeol menunduk, tergugu.
"Kemarin adalah hari terakhir ia ke sini, sebelum ia pamit pergi. Ia tak menyuruhku untuk memberitahumu. Tapi, aku akan memberitahumu sekarang, karena mungkin ini saat yang tepat, Wendy tidak akan bertemu denganmu lagi." Jungkook menghela napas. Chanyeol menyeka air matanya.
"Ia masih mencintaimu, hyung. Sungguh. Saat melihatmu, saat para pendemo itu datang. Ia bahagia melihatmu baik-baik saja, itu kali pertamanya ia melihatmu lagi setelah setahun lebih. Namun, ia percaya bahwa kau membencinya karena video itu. Ia bersumpah, Taehyung tak menyentuhnya. Itu yang dikatakan Taehyung padanya. Satu pertanyaan di akhir, sebelum ia benar-benar berpamitan denganku. Dengan menangis ia bertanya kepadaku. Dokter, apakah ia masih mencintaiku?"
to be continued...
![](https://img.wattpad.com/cover/226366963-288-k56782.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
UNTOLD [COMPLETED]
Fanfiction[SELESAI] Setiap orang, selalu punya rahasia di dalam hidupnya. Memeluk rahasia itu erat-erat. Choi Chanyeol, seseorang yang baru saja menjadi CEO di salah satu perusahaan properti di Korea Selatan, Blue Sky Company. Saat salah satu wartawan menanya...