"Apakah kau benar-benar ingin pergi dari sini?" Tanya neneknya.
Wendy mengangguk yakin.
Wendy dan neneknya tengah duduk di kursi. Menunggu boarding. Namun, pesawat yang mereka naiki adalah pesawat pribadi milik ayah Chanyeol, Tuan Choi.
"Aku ingin meninggalkan semua kesedihan di sini, nek." Wendy memeluk neneknya. Hanya neneknya satu-satunya keluarga yang ia punya. Sedikit berat rasanya meninggalkan kota ini, delapan tahun bersama Chanyeol di kota ini. Kenangan indah itu, kenangan buruk itu.
"Apakah Jimin sudah tahu kau akan kemana?" Tanya neneknya.
"Sudah, nek. Oh iya, ia baru saja memberi tahuku bahwa ia sudah melamar gadis yang ia sukai selama ini." Wendy juga patut senang. Senang atas kebahagiaan sahabatnya itu.
"Syukurlah. Ia tak akan menjadi Jung Jimin yang selalu sedih. Dan, datang bercerita kepadaku, berisik sekali." Ucap Nenek Wendy.
"Nona Ahn, pesawat anda sudah datang." Salah satu petugas di bandara datang. Memberitahu.
Wendy mengangguk. Lalu, ia membantu neneknya berdiri, dan melangkah bersama. Pesawat dengan kapasitas menumpang dua belas orang, Wendy duduk di dekat jendela.
"Pesawat akan terbang sebentar lagi, Nona. Mohon mengencangkan sabuk pengaman." Pramugari itu tersenyum. Ia benar-benar akan meninggalkan semuanya. Semua kenangan itu, semua kesakitan itu, dan Choi Chanyeol.
Dan, ia benar-benar akan pergi dari kehidupan seorang Choi Chanyeol. Pria tinggi yang akan selalu ia cintai.
***
Chanyeol menginjak pedal gas mobilnya sampai yang tercepat. Air matanya membasahi setiap sisi matanya. Dan hanya berdo'a semoga Wendy belum pergi, atau ia akan dikekang seluruh rasa menyesal dalam hidupnya.
Dengan sisa tenaga yang ia punya, ia melewati beberapa penjaga, menghapus air matanya, dan terus saja berdo'a.
"PAK ANDA TIDAK BOLEH MASUK!" kata penjaga itu.
"AKU AKAN MEMBELI BANDARA INI JIKA KALIAN TIDAK MENYURUHKU MASUK! BIARKAN AKU!!!" teriak Chanyeol.
"TUAN!"
"Biarkan aku masuk!" Chanyeol dengan sekuat tenaga mendorong penjaga itu dan berlari menuju ruang tunggu. Namun, salah satu pesawat sudah mulai terbang.
Chanyeol berlari sampai di lapangan take-off, memanggil-manggil nama Wendy. Tiga orang penjaga menariknya agar keluar dari sana.
"WENDY-YA! WENDY-YA!" Teriak Chanyeol. Namun sepertinya semua sia-sia. Pesawat itu terus terbang dan harapan Chanyeol benar-benar sia-sia.
***
Wendy sudah siap dengan meninggalkan semua kenangan di kota Seoul. Merapatkan sabuk pengamannya.
Wendy menatap Jendela itu. Pesawat semakin menjauh perlahan meninggi.
Dan terlihat seorang pria tinggi di sana, memanggil-manggil nama Wendy, dan ditarik keluar oleh para petugas. Choi Chanyeol.
Wendy melihat itu.
Air mata Wendy langsung terjatuh dengan sendirinya.
"Itu Chanyeol! Aku mau turun sekarang juga!!!" Teriak Wendy. Pesawat terbang itu makin menjauh.
"Tidak bisa, Nona Ahn." Ucap Pramugari itu.
"TURUNKAN PESAWAT INI SEKARANG JUGA!" Teriak Wendy.
"Tidak bisa, Nona."
"AKU MOHON TURUNKAN PESAWAT INI SEKARANG JUGA...." Wendy menangis tersedu-sedu.
"NEK, AKU MASIH MENCINTAINYA. AKU TAK BISA MENINGGALKANNYA NEK!" Wendy masih menangis melihat pria yang memanggil namanya di bawah sana.
"Aku mohon turunkan pesawat ini...."
Tetap tidak bisa. Pesawat itu mulai terbang. Meninggalkan Chanyeol yang berdiri di sana, menangis tersedu-sedu. Chanyeol memanggil-manggil nama Wendy. Melihat pesawat itu menjauh. Ia ditarik oleh tiga orang petugas.
Takdir tak selalu berbuat jahat.
Pesawat itu turun sedikit demi sedikit. Chanyeol berlari kencang ke arah pesawat itu saat pintunya terbuka. Di sana ada gadis cantik yang ia sayangi. Wendy berlari sekuat tenaga agar mencapai Chanyeol.
Tak akan ada yang bisa melawan cinta sejati. Mau diberikan kepahitan sepahit apapun itu tak akan ada yang bisa melawannya. Melawan murninya cinta itu.
Mereka berdua bertemu, saling berpelukan. Membalas semua rasa rindu yang ada.
"Aku juga mencintaimu." Chanyeol menangis tersedu-sedu memeluk Wendy.
"Maafkan aku, Wendy-ya." Chanyeol memeluk erat tubuh mungil Wendy. "Maafkan aku yang memberikanmu semua kesakitan itu. Aku tak ada saat kau butuh aku."
"Aku memaafkanmu, Chan. Aku hanya tak ingin kau pergi lagi." Wendy mengeratkan pelukannya. Wendy tahu Chanyeol akan segera tahu apa yang terjadi, lalu ia menitipkan pertanyaan itu pada Dokter Jungkook.
Semua asumsi itu hanya cerita belaka. Kisah mereka berdua terjalin bahagia, kalian bertanya kenapa Wendy masih mencintai Chanyeol?
Karena sejatinya Wendy memeluk erat semua kesedihannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNTOLD [COMPLETED]
Fanfiction[SELESAI] Setiap orang, selalu punya rahasia di dalam hidupnya. Memeluk rahasia itu erat-erat. Choi Chanyeol, seseorang yang baru saja menjadi CEO di salah satu perusahaan properti di Korea Selatan, Blue Sky Company. Saat salah satu wartawan menanya...