BAB 26

509 70 4
                                    

Hari H keberangkatan telah tiba~

Semuanya sudah menaiki bus sejak lima menit yang lalu. Hanya dua bus yang digunakan, karena banyak staf yang membatalkan perjalanan ini, dengan alasan sibuk dengan pekerjaannya yang harus selesai cepat.

Perjalanan ini akan memakan waktu empat jam. Supir masih memeriksa keadaan mesin dan ban sebelum memulai perjalanan. Perjalanan yang memakan waktu sangat lama.

Chanyeol?
Tentu saja dia naik bus yang pertama juga. Padahal tahun lalu ia ikut bersama dengan ayahnya di mobil pertama.

"Soojin-ssi, bisa kau pindah tempat duduk?" Chanyeol memotong obrolan Soojin dan Wendy. Semua orang di dalam bus itu bisik-bisik. Sampai akhirnya Jimin dan Seulgi yang duduk ke depan menoleh ke belakang dan mendapati Chanyeol di sana.

Seulgi mulai kesal dan kembali tidur di pundak Jimin dengan melingkarkan lengannya ke lengan Jimin.

Jimin menatap sekejap Seulgi yang terlihat kesal.

"Siapa suruh kau menyukainya." Ucap kecil Jimin, lalu mengetok pelan jidat Seulgi.

"Sakit!" Seulgi mencubit lengan Jimin membuat pria itu sedikit merasakan nyeri di lengannya.

Soojin masih bingung. Apalagi Wendy, ia bahkan mengutuk dirinya sendiri karena ia ingin saja ikut kegiatan ini. Dan merutuki jiwa Chanyeol yang ingin duduk di sampingnya.

"Oh, maaf. Aku tak bisa duduk terlalu depan." Dasar Chanyeol, padahal ia duduk di mana saja boleh. Para staf lain yang melihat masih berbisik-bisik, apakah mereka benar-benar kembali berpacaran?

"Ba-baiklah. Aku pindah." Soojin benar-benar menyembunyikan kekesalannya.

"Soojin-ah.." Soojin tak menoleh saat Wendy memanggilnya. Wendy bahkan menatap Chanyeol dengan kekesalan sebesar bulan.

Chanyeol mulai duduk di samping Wendy dan mulai menutup matanya.

"Kau kenapa ke sini?" Wendy benar-benar marah.

"Urus saja dirimu sendiri, Ahn Seungwan." Balas Chanyeol.

"Kau bilang kau tak ingin dekat denganku lagi. Tolong pergi dari sini sebelum aku mendorongmu dari tempatmu."

"Benar-benar jahat, aku membencimu." Chanyeol masih menutup matanya.

"Jangan dekat denganku, hwajangnim. Kau akan terluka." Bohong jika Wendy tak merasa khawatir dengan Chanyeol. Jika tiba-tiba saja Taehyung datang dan melihat mereka berdua, Taehyung benar-benar akan mati di depan matanya.

"Aku memang sudah terluka sejak lama." Chanyeol merasa ada yang aneh dengannya. Sekelebat rasa rindu itu mulai menyerangnya. Jika masa lalu Chanyeol dan Wendy saling romantis saat di dalam bus, kini mereka bahkan tak saling pandang.

Kejadian buruk itu benar-benar membunuh semua mimpi indah.

Wendy tak peduli apa yang dilakukan Chanyeol. Ia menutup matanya, dan berharap agar tertidur cepat hingga ia melupakan Chanyeol di sampingnya.

Chanyeol sedikit melirik Wendy. Tak banyak yang berubah darinya, deru napasnya tenang dan... masih cantik.

Hal yang ia lihat kala itu, membuat cintanya perlahan menjadi kebencian yang mendalam.

Akhirnya bus itu melaju. Melewati bangunan-bangunan pencakar langit.

Beralih ke dua orang yang duduk depan. Dengan Seulgi tidur di pundak Jimin dengan lingkaran lengannya di lengan Jimin.

 Dengan Seulgi tidur di pundak Jimin dengan lingkaran lengannya di lengan Jimin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
UNTOLD [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang