Besok adalah hari klarifikasi itu.
Ia harus menyiapkan apa yang harus ia bicarakan di depan publik, ini tentang perusahaan Blue Sky. Bukan tentang dirinya sendiri. Wendy masih duduk meringkuk, khawatir. Taehyung benar-benar akan membunuhnya.
Wendy meraih handphonenya yang berbunyi di atas meja. Nomor telepon tidak dikenal.
"Nona Ahn, kau diundang makan malam dengan Choi Yeoncha." Itu suara sekertaris Tuan Choi. Wendy langsung tahu apa yang ingin dibicarakan orang tua itu.
Wendy keluar, sudah bersiap-siap.
"Kau mau kemana, noona?" suara datar dan dalam yang selalu mengganggu selama ini.
"Aku ingin menyelesaikan masalahku." Jawab Wendy datar.
"Dan setelah aku menyelesaikan masalahku aku akan pergi dari sini, dan kau jangan pernah datang di hidupku lagi." Lanjut Wendy. Lalu keluar dari rumah.
Di dalam bus, dia banyak sekali pikiran. Ia akan pergi meninggalkan kota ini, Chanyeol yang mungkin akan dibunuh oleh Yoon Taehyung, foto itu, kejadian malam itu, dan kejadian setahun lalu.
Ia akhirnya sampai di depan rumah Chanyeol. Untung saja Chanyeol saat itu tak ada di rumah, sudah dikantor sejak pagi tadi. Wendy dipersilahkan masuk oleh sekertarisnya. Wendy malu-malu saat melihat Tuan Choi yang sedang duduk di depan meja makan.
"Selamat malam, nak Wendy. Kau semakin cantik. Ayo duduk." Sapa Tuan Choi. Wendy langsung inisiatif duduk di kursi yang disediakan. Hanya berselang dua kursi dari Tuan Choi.
"Aku minta maaf atas kejadian itu. Aku sangat merasa bersalah. Dan, kami mencari orang yang mengirim foto itu, namun hasilnya tetap saja nihil. Redaksi berita pun memberitahu jika foto itu dikirim oleh seorang anonim, nak Wendy. Dan, itu membuat saham perusahaan sedikit turun, membuat masalah di perusahaan." Jelas Tuan Choi. Wendy mengamati.
"Aku tak bisa apa-apa jika harus berurusan dengan para pemegang saham. Karena itu keputusan bersama dan final. Kau gadis pintar, Nona Ahn. Aku tahu kau memilih jawaban yang seperti apa."
"Bagaimana kabar nenekmu?" Tanya Tuan Choi. Wendy terkejut heran, bagaimana ia tahu neneknya?
"Bagaima‒" Ucapan Wendy terpotong.
"Aku tahu semua pasien di sana, Wendy. Aku pemiliknya." Tuan Choi tersenyum lebar.
"Apa kau tahu bahwa istriku sekarang bukan ibu kandung Chanyeol?" Atas pertanyaan itu, Wendy sangat kaget. Chanyeol tak pernah memberitahukannya.
"Memang benar, Chanyeol tak menceritakannya padamu. Sejak Chanyeol berumur 5 tahun, istri pertamaku meninggal dunia. Sakit keras. Lima tahun setelah itu aku menikah lagi dengan istriku yang sekarang." Jelas Tuan Choi.
Wendy sangat sedih mendengarnya. Lalu, Tuan Choi memanggil sekertarisnya, lalu sekertarisnya menyimpan dua tiket menuju Kanada.
"Ini apa, hwajangnim?"
"Maaf mengatakan ini, Wendy. Aku tahu Chanyeol sangat mencintaimu, namun setelah kau berpisah dengannya, itu merubah semua sikap Chanyeol. Aku tak ingin melihatnya begitu lagi. Semua Kesedihan itu, aku yang menyaksikannya. Setelah klarifikasi itu, Kau tahu maksudku, Wendy. Kau gadis yang pintar." Jelas Tuan Choi.
Wendy mengerti. Ia harus pergi dari sana, bersama neneknya. Agar tak menganggu Chanyeol dalam kehidupannya atau urusan kantor. Wendy mengembalikan kedua tiket itu, mendorongnya lebih jauh. Tuan Choi sedikit terkejut.
Wendy tersenyum lebih dulu.
"Maaf, Tuan Choi. Aku tak bisa menerimanya. Jika kau ingin aku pergi, bahkan aku ingin pergi dari kota ini sejak lama. Aku sudah punya rencana membawa nenekku ke kampung halamannya, lebih dulu dari keputusan rapat itu. Aku akan pergi, Tuan Choi."
***
Mobil terparkir rapi di depan rumah praktek itu. Chanyeol masih mengingat acara perayaan selamat dokter muda itu, Dokter Psikiater berbakat. Chanyeol masuk ke dalam ruangan itu, ruangannya besar.
"Apa kabar, hyung? Kau semakin tampan saja." Jungkook memeluk Chanyeol sebagai sapaan. Chanyeol membalas.
"Ada apa kau malam-malam ke sini? Aku baru saja ingin menutup praktekku. Silahkan duduk." Ucap Jungkook.
"Mengapa Wendy datang ke sini?" Chanyeol langsung bertanya to the point.
"Aku tak bisa memberitahukannya, hyung. Itu rahasia pasienku. Kau akan sangat melanggar prosedur jika kau bertanya." Jungkook memang dokter yang rendah hati, masih menjawabnya dengan sangat baik.
"Apa kau tahu tentang siapa yang dekat dengan Wendy sekarang ini?" Tanya Chanyeol.
"Aku tak tahu, hyung. Wendy adalah gadis sekeras batu. Ia memeluk rahasianya sendiri. Menyembunyikan banyak sekali rahasia, dan suatu hari ia datang kepadaku lagi. Menceritakan semuanya." Jungkook menatap Chanyeol.
"Aku juga tahu ia menyimpan banyak rahasia, termasuk mengapa ia takut sekali dengan sentuhanku." Ucap Chanyeol. Jungkook kaget.
"Ka-kau berusaha menyentuhnya lagi?" Tanya Jungkook sangat khawatir.
"Kau baca berita kemarin? Itu aku. Memaksa menyentuhnya." Chanyeol tertunduk.
"Ba-bagaimana bisa?"
"Aku sangat marah akan dirinya. Aku melihat video itu, lalu ia bilang tak mengetahui apa-apa. Setahun lebih ia menghilang, lalu datang lagi. Mengembalikan ingatan itu." Jelas Chanyeol.
Jungkook menghela napas.
"Kau masih mencintainya." Ucap Jungkook. Chanyeol merasa itu benar.
"Kau akan tahu sendiri, suatu saat. Untuk sekarang, aku tak bisa menceritakannya terlalu banyak. Perihal pria yang dekat dengannya, aku tidak tahu itu. Wendy hanya menceritakan bagaimana ia tersiksa dengan kejadian yang ia simpulkan menjadi sebuah kesalahan."
-- tbc
***
Seulmin ada di chapter selanjutnya wkwk
Tunggu yaa 💜✨
![](https://img.wattpad.com/cover/226366963-288-k56782.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
UNTOLD [COMPLETED]
Fanfic[SELESAI] Setiap orang, selalu punya rahasia di dalam hidupnya. Memeluk rahasia itu erat-erat. Choi Chanyeol, seseorang yang baru saja menjadi CEO di salah satu perusahaan properti di Korea Selatan, Blue Sky Company. Saat salah satu wartawan menanya...