BAB 28

494 69 3
                                    

Pasangan yang tengah berjalan digelapnya hutan dan hanya berbekal senter hp ini tidak punya semangat yang sama dengan pasangan lain yang tentu saja ingin menang.

Sudah cukup lama mereka hanya melangkah ke depan, dengan Wendy yang terus melangkah di belakang Chanyeol. Merasa was-was jika Taehyung ada di sini juga.

"Apa kau tidak merasa bersalah sedikit pun?" Tiba-tiba saja Chanyeol berucap.

"Apa?" Wendy masih tak mengerti.

"Aku." Jawab Chanyeol singkat.

Jika saja Wendy bisa mengatakan yang sebenarnya sekarang, apakah Chanyeol akan merasakannya juga?

"Tak ada yang perlu dibicarakan, hwajangnim." Wendy merasa kakinya sudah sedikit sakit karena berjalan terus-terusan, ia lalu duduk bersandar pohon besar di sekitarnya.

Chanyeol menoleh ke belakang. Masig menatap Wendy.

"Jika kau ingin pergi duluan, silahkan. Aku di sini saja. Aku sudah lelah berjalan." Ucap Wendy, memperbaiki syalnya.

Chanyeol tak menjawab. Hanya ikut duduk di hadapan Chanyeol. Tak disamping. Ia menuruti perkataan hatinya saja, padahal otak pintarnya sudah berteriak : KAU MEMBENCINYA! INGAT ITU CHOI CHANYEOL!

keduanya lengang. Hanya suara malam, dan angin yang berhembus.

Wendy masih takut jika tiba-tiba saja di sini ada Taehyung yang melihatnya bersama Chanyeol.

"Apa sebenarnya yang kau khawatirkan?" Chanyeol melihat raut wajah Wendy yang entah sejak tadi menatap sekitar dengan wajah khawatir.

"Apa kau takut akan aku membunuhmu?" Kata "bunuh" membuat Wendy langsung melotot menatap Chanyeol. Kalimat itu sensitif untuknya.

"Tidak." Wendy menjawab singkat.

"Kau tahu, aku sama sekali tak ingin mendapatkan nomor yang sama denganmu. Aku berdo'a itu sepanjang hari sampai saat kita mencari pasangan tadi. Tuhan sepertinya benar-benar membenciku, dan memasangkanku denganmu." Wendy mematahkan ranting kayu kecil, sedikit membuat suara.

"Seharusnya aku tak di sini denganmu, itu membuatku mengingat tentang kita yang dulu." Lanjut Wendy.

"Tapi... Tapi kenapa kau melakukan itu kepadaku? Apa cintaku selama ini belum cukup untuk kau rasakan?" Kali ini Chanyeol menatap Wendy, duduk dengan memeluk kaki sendiri di depan Wendy.

"Untuk yang itu aku tak bisa menjawabnya. Kau bisa membenciku sepenuh hatimu." Jawab Wendy. Saat melihat Chanyeol menatapnya, ia sedikit menjauhkan diri.

"Aku memang sudah membencimu, Wendy." Balas Chanyeol.

Tiba-tiba, terdengar suara langkah kaki. Mereka harus cepat-cepat melarikan diri sebelum ditangkap oleh pasangan lain.

Chanyeol meraih lengan Wendy, namun lebih dulu dihempas Wendy.

"Jangan menyentuhku." Chanyeol menatap Wendy dengan kebingungan. Hingga akhirnya, Chanyeol melangkah terlebih dahulu, dan diikuti Wendy tepat dibelakangnya.

Suara langkah itu ternyata langkah Soojin dan Hoseok yang sangat-sangat cerdik dalam 'memangsa' pasangan yang mereka temukan. Sudah 30 pasangan yang sudah mereka kalahkan dan mendapatkan fotonya.

"Aku senang sekali kita bisa mengalahkan manajer Hwang dan Manajer Jung tadi." Ujar Hoseok tentu saja dengan ekspresi bangga.

"Benar sekali! Aku melihat wajah kesal Seulgi eonni tadi! Kita pasti akan mendapat hadiah itu Hoseok-ah!" Balas Soojin dengan bangga.

Disamping itu, Chanyeol dan Wendy masih setengah berjalan cepat menjauhi suara langkah kaki itu.

Tiba-tiba saja Chanyeol berhenti dan tepat dibelakangnya Wendy menabrak punggung Chanyeol.

UNTOLD [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang