Bagian Sembilan

182 29 0
                                    

Ica yang sangat terburu buru ke toilet pun menabrak seseorang yang tak lain temannya sendiri

"Eh, ajeng maaf gue gak sengaja" Ucap ica terkejut saat melihat tatapan tajam itu

Roh ajeng pun langsung cepat bersembunyi saat jelmaannya akan mendekati ica

"Tidak masalah" Ucap ajeng yang meninggalkan ica

"Dari jaman gue bocil sampeh gede gini baru sekarang gue denger kalimat terpendek versi ajeng mana berat pula" Cibir ica yang melanjutkan langkahnya

Sesampainya di toilet, ica buru buru mendekati kaca ia terus saja menunggu roh ajeng muncul dibelakangnya. 15 menit sudah ia menunggu tapi hasilnya nihil

"Le.. pa.. sin gue" Ucap ajeng terbata bata saat jelmaan dirinya mencekik kuat leher ajeng

"Saya akan selamanya memiliki tubuh ini dan kamu harus mati" Ucap jelmaan ajeng

"Lo kemana jeng? Kok gak ada, gimana gue mau percaya sama lo kalo sekarang aja lo gak menampakan diri lagi. Sekarang gue mulai ragu dan mungkin ini cuma halusinasi gue aja" Ucap ica yang meninggalkan toilet menuju kantin

Saat dirinya berjalan ke arah kantin ia tak sengaja melihat roh ajeng yang kesakitan memegang lehernya di sudut kelas. Buru buru ia merampas kaca milik salah satu adik kelasnya.

"Gue pinjem bentar" Ucap ica yang langsung pergi membawa kaca

Darimana ica bisa melihat kalau ajeng sedang kesakitan? Ingatkan ica yang harus berterimakasih kepada adik kelasnya saat adik kelasnya sibuk membenarkan rambutnya ica tak sengaja melihat pantulan roh ajeng lewat kaca itu.

"Eh, nanti kembaliin ya kak" Teriak si empu pemilik kaca

Ajeng pun sangat bersyukur ia bisa melihat ica di kaca itu

"Ca, tolongin gue" Ucap ajeng lemas saat tangan jelmaannya sudah sangat kuat mencengkam kulit lehernya

Jelmaan ajeng pun menoleh ke belakang dan melihat ica yang tak jauh darinya sedang sibuk mempoleskan liptin.

Ica terkejut saat melihat dari dekat ternyata memang benar ajeng nya yang sedang kesakitan dan yang mencoba menyakitinya tak lain juga ajeng yang disebut dengan jelmaan dari roh ajeng, buruburu ica mengeluarkan liptinnya sebelum dirinya ketahuan oleh sih jelmaan bisa gawat jika jelmaannya curiga.

Jelmaan ajeng yang melihat ica berdiri tak jauh darinya pun buru buru melepaskan tangannya dari roh itu dan langsung melangkah mendekati ica

Ica yang sedang asyik mempolesksn liptinnya pun terhenti saat seseorang memegang pundaknya

"Eh ajeng, ada apa nih? " Ucap ica yang langsung memasang wajah setenang mungkin

"Kamu sedang apa disini" Ucap ajeng dengan tatapan tajam

Lagi lagi main pelototan emang gak capek tu mata serem banget.

"Ehh anu gue tadi lagi nungguin rina yang lagi mau ketemu adiknya minta uang jajan" Ucap ica gelagapan

"Lo sendiri ngapain disini, Sinta kemana gak bareng? Ucap ica yang mengalihkan pembicaraan

" Saya tidak suka kamu bohong! " Ucap ajeng datar

Duhh kenapa bahasanya berat, cukup BB lo aja yang berat.

"Apasih gue gak bohong tu rina" Ucap ica yang sangat sangat bersyukur karena tokoh yang menjadi alasannya tiba tiba muncul seperti pahlawan kesiangan.

Jelmaan ajeng pun menoleh ke belakang dan mendapati rina yang melangkah ke arahnya dan ica

"Saya pergi" Ucap jelmaan ajeng

GhostFriend {TAMAT}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang